58. you are perfect!

35 4 0
                                    

"sayang, masih gak mau liat aku?" bella menunduk dalam kepalanya menggeleng. yoan sudah kehabisan ide harus bagaimana lagi agar bella menatapnya.

"rahang aku sakit tadi di pukul naka" gadis itu langsung menoleh.

"beneran? lehernya udah patah masih sanggup pukul orang?" yoan meringis mendengarnya benar, keadaan naka memang separah itu.

"ada apa? mau cerita sama aku? kenapa kalian kelahi?" bella mengenyit menyadari yoan berbohong.

"lo bohong ya?"

"jawab" kekasih yoan itu memutar bola mata malas.

"dia yang salah lagian kenapa gue dibawa kesini sih? harusnya dia yang disini anak anjing itu pantas di penjara. udah belasan tahun belajar otak gak di pake"

"heh" tegur yoan. ia mendekat menarik tangan bella menatap nya seksama. tidak ada luka. bagus, sekarang ia beralih pada wajah bella. pipi kiri gadis itu memerah dan luka di pelipis nya. hanya luka kecil.

sepertinya yoan tidak boleh memancing amarah bella.

ia dengar leher dan tulang hidung naka patah sedangkan gadisnya hanya luka lecet kecil.

tidak dapat ia bayangkan bagaimana keadaan di lokasi kejadian tadi.

"boleh cerita sekarang? kenapa bella pukul naka?" lelaki itu mengeluarkan tisu basah dan membersihkan noda darah di tangan bella. dapat di pastikan ini adalah darah naka.

bella terdiam cukup lama lalu berucap, "dia ngejelekin lo. parah. gue emosi. gue pukul dia duluan. dia bilang karena gue cewek dia gak mau balas. tapi gue suruh maju. ya udah, lehernya patah sama hidung"

yoan mendengarkan dengan seksama, "udah?"

"belum. harusnya gue patahin juga rusuk nya biar susah nafas dan gerak. terus kaki dia biar gak bisa jalan atau tengkorak dia biar mampus sekalian"

"heh" tegur yoan kembali. kali ini ia mengeluarkan plester dan menutupi luka di pelipis bella setelah membersihkan nya.

"plester nya gambar spongebob kan?"

"iya sayang" bella mengangguk memegang plester di pelipis nya pelan, "biasanya aku yang ngobatin kamu sekarang aku"

"ya, biar impas" yoan hanya tersenyum menarik bella, merangkul gadis itu dan mengecup kepalanya pelan.

"dia jelekin aku gimana sampai pacar aku emosi?" kembali, bella terdiam. yoan paham gadis itu tidak mau menceritakan secara rinci tapi itu perlu. ia tidak mau kekasihnya di penjara.

"dengar, kamu harus cerita. kamu mau di penjara? naka bilang kamu yang mulai. dia cuma ngobrol sama temen dia tiba tiba kamu nantang dia"

"anjing mana ada!" yoan tersentak pelan karena bella langsung menegakkan tubuhnya hingga rangkulan tadi terlepas.

"terus? gimana kejadian aslinya?" bella mendengus kasar. ia menunduk dan menceritakan semuanya. bagaimana ia tidak terima yoan di jelekkan bahkan naka membawa ibu yoan yang sudah tenang di surga. tentu, ia sangat marah.

"lo sempurna yoan. jangan dengerin hal hal negatif yang bikin lo down" tutup bella memainkan jemari yoan. lelaki itu tersenyum tipis. ia mengerti kenapa bella emosi jika ia di posisi bella ia akan melakukan hal yang sama.

"kamu gak perlu khawatir sayang aku baik baik aja kok dan aku gak peduli" bella mendongak dan senyuman yoan langsung menyambut indra penglihatan nya.

"dan aku harap kamu juga gak perlu khawatirin hal itu. aku beneran gak papa dan gak peduli apapun yang mereka bilang tentang aku" bella mendengus. kadang terlalu baik kadang terlalu jahat. eh gak pernah jahat sih.

[✓] semesta | cyjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang