11. holding your hand

77 16 0
                                    

yoan tidak habis pikir bagaimana bisa ia kembali bertemu dengan bella setelah pertemuan tak terduga di toko kue kemarin. saat ini ia sedang berada di mall bersama adik adik nya. sebenarnya ia hanya mengikuti kamal yang hendak membeli boneka yang katanya 'limited edition'. daripada gabut dirumah mending ikut kan.

tapi ia malah bertemu sumber masalah yang membuat pikiran nya kacau akhir akhir ini. bella. gadis yang memandang nya dengan mata berbinar sejak tadi.

"kak bella lagi belanja juga ya?" tanya kamal basa basi membuat theo memutar bola mata nya malas.

"namanya mall tentu dia lagi belanja kamal"

"namanya basa basi juga theo gak asik"

"udah udah. gue sama jeje nemenin nasha beli baju tuh mereka disana" tunjuk bella ke salah satu toko. ia segera mendekati yoan yang berusaha menjauh.

"yoan deketan sini kok jauh jauh sih"

"ngapain juga. pergi sana"

"sini dulu kan pacar lo lagi kangen"

tanpa sadar mereka malah mengelilingi tubuh samudra dengan bella yang mencoba meraih yoan yang di raih segera menghindar.

"bella? eh lagi sama kalian..." nasha tersenyum kikuk dengan jeje di sebelahnya. mereka masih belum terbiasa dengan geng yang di takuti itu.

bian yang sejak tadi diam menghindar ketika nasha dan jeje mendekat. ekspresi nya yang tidak mengenakkan itu tidak dapat di sembunyikan membuat nasha dan jeje merasa tersinggung.

"kalian udah selesai belanja?" tanya bella pada sahabatnya jangan lupa tangan nya yang menarik jaket denim yoan itu.

"udah. kami mau balik lo gimana?" bella beralih menatap yoan. terdiam sesaat lalu melepas tangan nya dari jaket yoan.

"gue mau sama mereka dulu maaf ya kita gak balik bareng"

"gak papa kok yaudah kami balik dulu ya" pamit jeje sambil menarik nasha.

"kenapa lo gak pergi juga? ganggu lo" celutuk samudra. ia mendorong bahu bella agar menjauh dari yoan. dorongan nya cukup kuat hampir saja bella terjungkal kalau theo tidak menangkap nya.

"oh makasih theo" theo hanya berdehem pelan. yoan mengernyit tanpa sadar mengepalkan tangan nya kesal.

setelah itu bella mengikuti yoan and the gang itu. ia mengobrol dengan theo sepanjang jalan yang tentu membuat yoan bertambah kesal.

"bang yoan maaf ekspresi lo tolong di ubah" tegur bian. ia menepuk bahu yoan bermaksud agar yoan sadar.

"kenapa emang?"

"lo keliatan kesal sama sesuatu dan ekspresi lo jelek banget saat ini sampai tuh liat. ada yang nangis liat lo" bian menunjuk anak kecil yang menangis dengan tangan menunjuk yoan. hal itu membuat yoan menjadi malu.

"loh gadis cantik gak boleh nangis" bella berjongkok mengelus kepala anak kecil itu dengan lembut. ia mengeluarkan lolipop dari tas nya yang langsung membuat tangisan anak gadis itu terhenti.

"aduh pintar nya ini hadiah nya karena udah jadi gadis yang pintar" beberapa menit kemudian ibu dari anak itu datang. meminta maaf karena anak nya telah merepotkan dan berterima kasih telah menenangkan anak nya.

"untung ada kak bella bang. kalau gak ada mungkin tu anak nangis seharian liat lo" ujar kamal sambil tertawa lirih. yoan hanya mendengus.

"gue mau beli buku dulu. gak perlu di tunggu in kalian pergi aja" theo mengayunkan tangan nya mengusir saudaranya bersama bella.

"yaudah kita mau kemana lagi?" tanya kamal.

"pulang aja yuk gue capek" bian menepuk lutut nya pelan.

"padahal baru bentar doang di luar udah capek. kak bella mau kemana?"

"ngikut aja sih"

"oke kalau gitu kita ke trans studio!" kamal berjalan dengan penuh semangat dengan boneka di pelukan nya. berbeda dengan bian dan samudra yang berjalan dengan tidak semangat.

bella terkikik pelan. seperti nya diantara mereka bian dan samudra adalah orang yang paling malas untuk berpergian. pandangan bella beralih ke toko kue. sebenarnya ia ingin membeli kue tetapi ia tahan karena ia mengikuti yoan and the gang.

"hoi lo ngapain? gak ikut?" bella tersentak pelan tersadar dirinya tertinggal beberapa langkah ia bahkan sudah tidak melihat bian, kamal beserta samudra. tinggal yoan yang saat ini menatap nya bingung.

"malah bengong. gue tinggal"

"ehㅡ" segera bella berlari menyusul yoan. sebelum pulang nanti ia harus beli kue apapun yang terjadi.

ramai nya orang di mall saat ini dan langkah kaki yoan yang lebar membuat bella tambah kewalahan. ia hampir kehilangan jejak yoan jika saja ia tidak menarik jaket lelaki itu.

"maaf langkah lo lebar jadi gue susah ikutin" yoan hanya melirik malas.

"salah sendiri kaki lo pendek gitu"

"bukan. bukan salah gue. salah lo yang gak pegang tangan gue saat ini" langkah yoan terhenti yang membuat bella juga berhenti. yoan melepas lengan jaket nya sebelah kiri lalu menatap bella. tanpa mengatakan apapun ia mengulurkan lengan jaket itu yang membuat bella mengerjap bingung.

jeda beberapa detik hingga bella mengerti. ia menggenggam lengan jaket lelaki itu menahan rasa gemas saat ini karena tindakan yoan yang tidak ia sangka itu.

kalau sekarang bisa megang lengan jaket nya, mungkin besok ia bisa menggenggam tangan itu.

tentu bisa.

ini kan kisah bella dan yoan[]

[✓] semesta | cyjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang