🧃🧃🧃
"Villy... Kamu ada di sini," ucap seseorang yang mendatangi Villy dan Axel yang tengah sibuk dengan perasaannya masing-masing.
"Pak Bagas..." Gumam Villy yang langsung berdiri setelah melihat siapa yang datang dan memanggil dirinya.
"Gapapa kamu duduk aja," Cegah Bagas yang langsung menyuruh Villy untuk kembali duduk.
"Bagaimana kabar kamu?" Tanya Bagas.
"Alhamdulillah saya baik seperti yang bapak lihat," Ucap Villy sambil tersenyum Canggung. Bagaimana tidak? Kini dua laki-laki yang hampir menikahi Villy tengah berada di dekatnya, untungnya laki-laki yang sudah resmi menjadi suaminya itu tidak ada di sini.
"Selamat yaa atas kelulusan kamu, saya senang akhirnya kerja keras kamu tidak sia-sia selama ini," Ucap Bagas.
"Terima kasih Pak, ini juga berkat Bapak yang sudah mengajari saya," Ucap Villy.
"Oh iyaa saya minta maaf, saat itu saya tidak bisa hadir di acara pernikahan kamu, tapi selamat juga atas pernikahan kamu Minggu lalu," Ucap Bagas.
"Tidak apa-apa Pak, saya mengerti, Bunda Heni udah bilang kalau Bapak ada urusan dan Axel juga belum sadar saat itu," Ucap Villy.
"Lalu.. bagaimana dengan pernikahan kamu saat ini? apa kamu bahagia?" Tanya Bagas.
"Saya belum tau apa yang bisa membuat saya bahagia, tetapi saya bersyukur karna Suami saya saat ini tidak menuntut banyak hal dan bisa mengerti keadaan saya," Ucap Villy, toh gak ada orangnya jadi gapapalah sekali-kali ngebaikin nama dia di depan orang-orang.
"Syukurlah kalau memang dia memperlakukan kamu dengan sangat baik," Ucap Bagas.
"Sayang... aku cari-cari ternyata kamu ada di sini, oh selamat siang Pak Bagas," Ucap Alucard yang tiba-tiba datang dan memeluk pinggang Villy.
"Apaan sih nih tua bangka pake dateng segala, semoga aja dia gak denger yang gw omongin barusan," Batin Villy yang hanya berbicara melalui hatinya.
"Selamat siang tuan Alucard," Jawab Bagas.
"Dia..."
"Axel.. ke-kenalin dia Suami gw," ucap Villy yang merasa tegang dan merasa jantungnya berdetak lebih kencang, inikah efek ketika mantan calon suami dan suami resmi bertemu secara bersamaan?
"Axel, sahabat dekat Lily," Ucap Axel yang mengulurkan tangannya.
"Alucard," jawab Luca yang terus menatapi Axel, entahlah apa yang laki-laki itu tengah pikirkan tentang Axel.
"E-eumm kamu mau ngajak aku pulang kan? Yaudah kita pulang, Pak Bagas, Axel gw pamit pulang yaa, see you next time," Ucap Villy yang kemudian menarik lengan Alucard.
"Gilaa cukup kali ini aja deh gw di kelilingi cogan kek barusan, gak aman buat jantung, mana gw masih muda," Batin Villy yang terus menarik Alucard dan menetralkan jantungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENT OF DESTINY (END)
Romansa🧃DIHARAPKAN MEM-FOLLOW SEBELUM MEMBACA🧃 🧃AOD (ACCIDENT OF DESTINY)🧃 🧃SEQUEL "WHEN DESTINED"🧃 🧃38 BAB + 1 EKSTRA PART🧃 🧃BAKAL DI REVISI SESUAI MOOD🧃 🧃Note: ALANGKAH BAIKNYA MEMBACA WHEN DESTINED TERLEBIH DAHULU SEBELUM MAMPIR KE CERITA INI...