Nadine membereskan buku buku yang ada diruangan Lano. Sebenarnya tadi dirinya sudah membereskan beberapa kertas yang cukup banyak, namun sepertinya dosen barunya itu tidak puas memberi hukuman kepada Nadine. Gadis itu sedikit menggerutu kesal, dirinya juga merasa diperhatikan tapi saat Nadine melihat ke arah Lano, pria itu sedang sibuk membaca sesuatu yang Nadine tidak ketahui.
"Sudah selesai." ucap Nadine senang.
Dia menyentuh perutnya, cacing di perutnya sudah meronta minta diisi.
"Ini untukmu!" ucap Lano menyerahkan sekantong penuh makanan dan cemilan.
Nadine berbinar, makanan yang diberikan Lano benar-benar makanan favoritnya. Bagaimana Lano bisa tahu, itu sedikit mencurigakan. Nadine mencoba menghapus pikiran negatifnya mungkin itu cuma kebetulan saja.
"Terimakasih pak, kebetulan saya sedang lapar." ucap Nadine malu.
"Hm."
"Kalo begitu saya keluar ya pak, sebentar lagi masuk." ucap Nadine melihat jam tangannya.
Lano hanya mengangguk, sebenarnya dia ingin berlama-lama bisa berdua dengan Nadine, tetapi gadis itu memiliki kesibukan sehingga Lano harus mengalah.
Samar Nadine mendengar geraman dan gumaman seseorang.
"Mine!"
Mungkin itu hanya halusinasinya.
*****
Nadine menunggu bus dihalte, tadi Ane sudah mengajakknya pulang. Tapi Nadine menolak, saat fokus dengan ponselnya, gadis itu tidak sadar jika diperhatikan dari kejauhan.Nadine memutuskan untuk mampir terlebih dahulu ke minimarket. Dirinya ingin membeli minuman yang dingin. Saat keluar dari minimarket Nadine melihat kejadian yang membuatnya dejavu. Ada seorang gadis yang sedang memberikan seekor kucing makanan ditengah jalan. Memang jalan itu jarang dilalui kendaraan tapi harusnya gadis itu tidak ceroboh memberi makan kucing ditengah jalan. Tunggu kenapa Nadine seperti mengomeli dirinya sendiri?
Mata Nadine terbelak melihat sebuah mobil yang sedang melaju cepat kearah gadis itu. Nadine mencoba memanggil gadis itu, tapi sepertinya gadis itu tidak mendengar suaranya, posisinya memang cukup jauh tapi seharusnya suaranya terdengar.
"AWAS!"
Bruk
Tubuh Nadine lemas seketika, minuman yang ada di tangannya terjatuh seketika. Mata Nadine menjadi berat dan tubuhnya oleng seketika.
Nadine kembali bangun dikamarnya, Nadine mencoba mengingat kejadian sebelum dirinya berada di kamar, tapi dia tidak ingat apapun hanya mengingat kejadian yang membuatnya dejavu tadi. Apakah itu mimpi, kenapa begitu nyata?
"Sayang kau sudah bangun?"
Nadine menoleh dan menemukan mamanya memasuki kamarnya.
"Ayo turun, sebentar lagi kita akan makan malam. Hari ini kita memiliki tamu." ucap mama Nadine berbinar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SF 1 : MY LUNA IS ANGEL(Revisi)
WerewolfSERIES KE-1 Nadine terpaksa pindah rumah mengikuti kedua orang tuanya, mereka juga memindahkan tempat kuliah Nadine karena jarak rumahnya yang baru sangat jauh dari tempat kuliahnya yang lama. Ayah Nadine mendapatkan tugas untuk menjalankan dan mema...