Chapter 17: Kehilangan

12.7K 1.4K 11
                                    

Satu bulan kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu bulan kemudian....

Setelah peperangan dua kubu itu berakhir semuanya menjadi kembali normal, hanya saja pack tampak lebih dingin dari sebelumnya karena sang Luna masih belum kembali kepangkuan sang Alpha.

Lano tidak sadarkan diri selama tiga hari. Saat terbangun Lano langsung mencari keberadaan Nadine namun sayangnya istrinya itu masih berada di dunia atas. Hampir saja Lano menghancurkan pack jika tidak ditenangkan oleh ibunya, dia menyakinkan Lano bahwa Nadine akan kembali hanya saja Lano harus bersabar dan menunggu.

Ane juga sudah pulih total, dia menemukan matenya yang merupakan koki di pack Alpha Arnold saat berkunjung bersama Airi ke sana. Mereka menjadi pasangan termanis dipack karena Caesar, mate Ane sedikit pemalu dan cukup pendiam. Ane juga sangat sedih melihat kakaknya yang sekarang tampak lebih dingin dari pada sebelumnya, dia sangat berharap jika Nadine akan cepat kembali kepada mereka.

Selain menjadi lebih dingin Lano juga sangat tidak tersentuh wajahnya selalu datar tanpa senyuman, hampir setiap malam dia habiskan ditebing paling tinggi yang menghadap ke bulan, berharap bahwa Nadine akan mendengar suaranya dan kembali padanya. Sayangnya harapan Lano selalu hilang dengan datangnya siang.

Kadang Lano selalu tidur di bantal Nadine mencoba meresapi wangi dari Nadine yang tertinggal disana atau memeluk baju yang sering digunakan oleh wanita itu ketika bersamanya. Ren sedikit perihatin melihat putranya yang tampak seperti boneka hidup dia selalu berdoa pada Moon Goddess agar segera mengembalikan Nadine.

Hari ini tepat satu bulan kepergian Nadine dan perang itu berakhir. Lano terpaksa meninggalkan pack karena pertemuan para Alpha di daerah yang cukup jauh sehingga Lano memutuskan untuk menginap bersama Stev yang ikut dengannya. Saat Lano kembali wajah datarnya tidak hilang dia hanya memandang lurus kedepan mengabaikan sapaan Ane yang membuat gadis itu menghela nafas pelan kemudian tersenyum tipis.

Cklek

Lano membuka pintu kamarnya dan berjalan memasuki kamar mandi tanpa melihat kesana kemari dia melepaskan pakaiannya yang menyisakan celana panjang. Saat menatap kaca matanya membulat dia mengendus mencium aroma yang sangat dikenalinya.

"Mate mate!"

"Nadine berada disini Lano. Oh my mate aroma ini bukan halusinasikukan?" Luis bertanya lirih.

Setelah sekian lama menyembunyikan diri disisi tergelap dalam diri Lano, akhirnya serigala itu bersuara kembali. Dia sedih ketika Nadine tidak berada disamping mereka, serigala itu bahkan tidak berbicara apapun pada Lano selama 3 minggu.

Lano keluar dari kamar mandi dan terdiam saat matanya melihat seulet tubuh perempuan yang berada di balkon kamarnya, hanya terhalang tirai jendela yang melambai tertiup angin malam. Jantungnya berdetak kencang, tubuhnya bergetar seiring dengan langkah kakinya yang berjalan mendekati sosok perempuan yang semakin dikenalinya, dengan aroma vanilla yang sangat memabukkan membuat Luis melolong membuat Lano pusing.

Grep

"Benarkah ini dirimu?" lirih Lano parau saat berhasil memeluk wanita itu dari belakang.

Wanita itu yang tidak lain adalah Nadine tersenyum tipis dia mengusap tangan Lano yang melingkari pinggangnya dan menyandarkan tubuhnya ke dada pria itu. Mata wanita itu menerawang jauh ke depan memandang hutan yang sangat gelap.

"Aku merindukanmu." lirih Nadine dengan mata berkaca.

Dia tidak berani membalikkan badannya dan melihat Lano. Ada sesuatu yang sulit di deskripsikan dengan perasaannya Nadine takut saat melihat Lano dia menangis. Tetapi Lano sepertinya belum puas jika belum lihat wajah istrinya itu dia membalikkan tubuh Nadine dan melihat mata wanita itu berkaca-kaca dengan bibir melengkung ke bawah.

Lano memeluk tubuh Nadine erat dan wanita itu membalas pelukan Lano yang membuat pria itu bernafas lega. "Kenapa kau menangis saat kita bertemu, apakah kau tidak suka kembali padaku?" lirih Lano ditelinga Nadine, wanita itu membalasnya dengan gelengan.

"Aku senang sangat, tap...."

Cup

Ah, Lano tidak tahan dia sangat merindukan bibir ranum manis istrinya. Dia mencurahkan segala rasa frustasinya selama ini lewat ciuman itu dan rasa senang yang membuncah meresapi perasaan Lano ketika Nadine membalas ciumannya. Mereka saling mencurahkan rasa rindu yang mendalam lewat ciuman sampai akhirnya Lano melepaskan ciuman mereka membiarkan Nadine kembali mengisi oksigen untuk pernafasannya.

Cup

Lano memberikan ciuman terakhir sebagai penutup yang membuat pipi Nadine merona, wanita itu memukul dada Lano pelan dan melusupkan wajahnya yang membuat lano terkekeh geli. "Kau menyebalkan!"

"Kau juga menyukainya, sayang." goda Lano yang membuat Nadine ikut terkekeh karena itu memang kenyataan.

"Kau ingin bercerita?" tawar Lano yang dibalas anggukan senang oleh Nadine karena Lano cukup peka.

Lano kembali memeluk Nadine dari belakang dia membiarkan wanita itu bercerita dan Lano menghirup aroma yang memabukkan dari tubuh Lunanya itu.

Nadine bercerita jika saat dirinya dibawa ke dunia atas, dirinya terluka cukup parah sehingga harus mendapatkan perawatan yang khusus. Setelah sembuh Nadine dilatih kembali untuk bisa mengendalikan kekuatannya karena pengendalian kekuatannya masih belum stabil dan itu bisa berpengaruh buruk dengan keadaan tubuh Nadine yang belum sepenuhnya menerima kekuatan itu. Nadine juga bercerita jika ibunya adalah abdi setia Dewi Athena mereka diberi pilihan untuk menetap didunia atas atau kembali ke bumi, hanya bisa salah satu dari dia dan mamanya yang bisa kembali ke bumi. Karena Nadine masih memiliki tanggung jawab sebagai seorang Luna jadi mamanya memilih untuk tinggal didunia atas kembali menjadi jati dirinya yang sebenarnya yaitu seorang Angel.

Sebenarnya Nadine sempat tidak diizinkan untuk kembali ke bumi namun wanita itu beranggapan bahwa dirinya tidak akan menjadi Angle tanpa mamanya. Ketika dirinya kembali pada jati diri yang sesungguhnya maka dia hanyalah manusia biasa jadi kalau memang mereka menginginkan kekuatannya maka ambillah Nadine tidak peduli asal dia bisa kembali bersama lano. Athena memberikan keringanan pada Nadine dan membiarkan kekuatan itu menetap pada tubuh wanita itu, asal Nadine tidak menggunakan kekuatannya untuk merusak bumi.

"Jadi kau tidak akan kembali kesana?" tanya Lano tidak bisa menyembunyikan ada senangnya.

"Tidak, disana juga bukan tempatku. Tempatku disampingmu." kekeh Nadine yang membuat Lano menggigit telinganya gemas.

"Ih jorok." Nadine mengikut perut Lano hingga pria itu meringis sambil tertawa.

"Tapi sebenarnya bukan itu yang membuat aku lama di dunia atas." ucap Nadine menghela nafas berat.

"Apa itu?" tanya Lano penasaran.

"Kita..."

Nadine menggantung ucapannya yang membuat Lano membalikkan badan wanita itu terlihat mata Nadine berkaca-kaca hampir menjatuhkan air mata dalam satu kedipan mata. Entah kenapa perasaan Lano menjadi tidak enak, rasanya sesak.

"Aku tidak suka kau menangis, kau tahu." ucap Lano lembut melihat bibir Nadine bergetar.

Nadine langsung memeluk Lano erat. Dalam satu tarikan Nadine mengucapkan kalimat yang membuat suaminya itu tercengang.

"Aku kehilangan buah hati kita."

*****

Voment Kalian adalah mood booster ku 😘

Respect gak kalian sama past ini???

SF 1 : MY LUNA IS ANGEL(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang