Semua orang yang terlihat panik Sebelumnya mulai tenang ketika dokter berkata bahwa kondisi ratu sudah kembali stabil.
Deon duduk di samping ranjang Eden, perasaan bersalah kian memupuk di hatinya. Namun, tidak di sadari oleh Deon.
"Kenapa dia bernyanyi dulu sebelum melompat? Seharusnya jika memang ingin mati tinggal lompat saja"
Vino menatap punggung kaisar, punggung yang tegap itu kini membungkuk dengan rapuh di samping sang ratu. Meski kata-kata itu terdengar sarkas. Namun, Vino yakin Deon tidak bermaksud seperti itu.
"Yang mulia" panggilnya
"Vin, apa kira-kira yang membuatnya ingin bunuh diri?" Mendengar pertanyaan sang kaisar Vino ingin berteriak di depannya bahwa sikapnya yang acuh tak acuh dan dingin serta perlakuan yang di terimanya oleh pelayan dan anaknya sendiri. namun, ketika ia melihat ekspresi frustasi deon vino ragu untuk mengatakannya
"Ughhh"
"Yang mulia ratu sudah bangun!" Pekik vino
Genggaman tangan Deon menjadi lebih erat. Ketika Eden membuka mata wajah khawatir Deon dan vino langsung menyapanya.
Melihat Eden yang hendak mengatakan sesuatu vino segera menghentikannya "yang mulia, anda tidak perlu berbicara dulu"
Mendengar itu Eden kembali menarik kata-katanya dan kembali memejamkan mata untuk berpura-pura tidur "kau..... Jika kau benar-benar ingin bunuh diri mengapa harus di tempat yang ramai?"
Vino yang mendengar perkataan Deon membelalakkan matanya. Apa yang kaisar katakan pada seseorang yang barusaja selamat dari aksi bunuh dirinya?!
"Jika kau memang ingin bunuh diri gunakan tali atau pisau. Itu seharusnya lebih efektif kemudian...... Lakukanlah di tempat yang relatif lebih sepi. Kau suka sekali membuat keributan"
Eden menghela nafas dia membuka matanya lalu matanya. Manik berwarna biru muda jernih memandang ke arah Deon "baik yang mulia, saya akan melakukannya" ucapnya dengan susah payah, dan di angguki Deon.
Vino tertegun dengan interaksi itu, yang benar saja! Apakah kaisar yang bodoh bermaksud untuk menyuruh ratu mereka untuk bunuh diri?! Dia bahkan mampu untuk melompat dari lantai empat! Apalagi menusuk diri dengan pisau! Dan apa? Tali?! Dasar kaisar gila!
Vino berusaha semaksimal mungkin untuk menahan emosi nya, dia dengan lembut berkata kepada ratu "yang mulia, saya harap anda bisa kembali sehat esok hari"
Eden melirik Vino sekilas kemudian kembali memejamkan mata. Pandangan vino menjadi sendu, ternyata ratu sudah tidak bisa di hibur 'dia sudah merasakan sakit yang cukup untuk menyerah, dia bertahan untuk putranya. namun, putranya juga mengabaikan nya'
Deon mengabaikan percakapan keduanya, ia mengambil sebilah pisau dari saku jas nya dan meletakkan pisau itu di meja nakas. Ia kemudian berkata "gunakan pisau itu, dengan begitu kau tidak perlu merepotkan pelayan setia mu itu" Deon bangkit dari kursinya dan pergi
Eden menoleh dan menatap pisau yang ada di nakas dia tersenyum penuh arti "terima kasih yang mulia"

KAMU SEDANG MEMBACA
You Know I Want You [BL]
FantasyMatahari telah lelah bersinar, ia perlahan turun dan berganti dengan malam yang gelap.