Kini Eden masih berada di rumah keluarganya namun kini di tempat latihan. Ini adalah tempat dimana kakaknya merenung dan melamun tanpa ujung
Kakaknya akan terus menatap langit setelah latihan panjangnya seolah menunggu seseorang untuk turun dari atas sana
Ya meski harapannya terkabul
Suara rantai masih mengikuti langkah Eden dia ingin memanggil kakaknya namun kakaknya sudah berbalik terlebih dahulu. Seperti yang di duga dari kesatria, sangat waspada.
Zerk tertegun, matanya melebar menampilkan pupil nya yang berwarna biru laut "kak" panggil Eden
"E-eden...." Tubuh nya gemetar berusaha menahan kebahagiaan dan kesedihan nya secara bersamaan
"Apa yang kau harapkan di tempat seperti ini?"
"Eden.... Itu kau...." Suaranya serak menahan tangisnya, Zerk hendak berlari memeluk adiknya tapi sebelum tubuh(?) Itu bisa ia peluk Eden menghilang di gantikan puluhan kupu-kupu putih
Yang bersinarEden tahu ini akan terjadi karena Dari semua orang, kakaknya adalah orang yang paling emosional soal keluarga dia sangat rapuh jika berurusan dengan keluarga
Ia melayang di udara, bagian bawah tubuhnya di kerumuni oleh kupu-kupu dan rantai-rantai nya menjuntai ke bawah "berhentilah berharap agar aku kembali, harapan itu menyiksa ku"
Zerk melihat rantai ketat di tubuh Eden, ia membuka dan menutup mulutnya beberapa kali ya "Eden...... Maafkan aku" Eden tersenyum dia memerintahkan seekor kupu-kupu untuk mendekati kakaknya
Kupu-kupu itu terbang di sekitar pipi Zerk seolah-olah memberi banyak ciuman "aku juga minta maaf kakak" sudut bibir Zerk terangkat air mata sudah mengalir dengan deras di pipinya ntah sejak kapan
"Eden...... Eden kami....." Racau nya
Taman itu sementara hanya di isi dengan suara racauan dan suara malam. Sederas apapun air mata Zerk yang mengalir namun isakan nya tidak keluar satupun dari bibirnya hanya racauan
"Kak, tidakkah kau menyemangati ibu? Dia sedang kesakitan" ujar Eden lembut
Dia sedikit menyesal meninggalkan keluarganya namun di sisi lain ia bersyukur karena selama ini ia hanyalah aib bagi keluarganya
Anak yang cacat muncul di keluarga yang sempurna, itu lucu tapi itulah kenyataannya.
Tidak ada penyesalan dihatinya
Zerk sedikit tersentak mendengar ucapan Eden "kak, masih ada yang kehilangan selain kakak"
Zerk tersenyum pahit "ya kau benar"
"Kak, ingatlah permintaan terakhir ku ini...."
Eden terbang merendah sedikit mendekati kakaknya yang berlutut di tanah "bahagialah, gantikan aku melihat semua orang bahagia"
Sinar bulan menerangi tubuh Eden yang hampir transparan rambut hijaunya berkibar mengikuti angin, rantai yang melilit tubuhnya bergelantung dengan bebas diudara.
Zerk menundukkan kepalanya dan hanya bergumam sebagai tanggapan
"Ibu benar-benar kurus belakangan ini, tidakah kakak memperhatikan pola makannya? Rambut ibu juga agak kusut, kakak harus menyisir nya-"
"Eden..." Zerk memotong perkataan Eden
"Kau adalah orang yang biasanya melakukan itu....."
Eden hanya tersenyum lembut "maka tolong gantikan aku......."
Zerk membelalakkan matanya, Eden terkekeh sebelum melanjutkan kata-katanya
"Aku sudah bilang untuk menggantikan aku melihat semua orang bahagia, kenapa kakak belum mengerti juga?"
Keheningan datang di antara mereka, Zerk memikirkan kekosongan yang terjadi di antara mereka belakang ini membuatnya menjadi merasa bersalah
"Ayolah kak, berhenti merasa bersalah lakukan sesuatu untuk menghidupkan keluarga ini lagi, Ethan sudah lebih baik jadi kalian harus bekerja sama untuk mengubur ayah dan ibu"
Zerk mengangguk, dia menatap langsung ke mata sang adik "aku akan melakukannya" ujarnya tegas
Eden tersenyum puas "um, lakukanlah dengan baik" ujarnya sebelum berubah menjadi kupu-kupu putih
Zerk segera dilanda kepanikan melihat adiknya yang tiba-tiba menghilang "tidak, tidak, tidak! Tunggu Eden-"
"Kak"
Zerk berbalik mendapati Ethan bersama pelayan yang selalu ada di samping Eden
"Ethan" ujar Zerk lemah
"Kak, sudah malam, ayo masuk" senyum Ethan membuat Zerk merasa bahwa ia sedang melihat Eden
Seolah tahu apa yang di pikirkan kakaknya Ethan berkata "Kak, aku Ethan bukan Eden"
"Ya, Kau Ethan bukan Eden.....Ayo masuk hari semakin dingin" Zerk merangkul pundak Ethan sambil tersenyum
Eden memastikan kakak dan adiknya masuk kembali ke kamar mereka masing masing sebelum menghilang di balik banyaknya kupu-kupu
••••
Esok paginya saat sarapan suasana lebih hangat dari biasanya, Ethan dan Zerk saling meledek satu sama lain seperti dulu, Jordan menghela nafas lega dengan itu dia melirik kursi kosong yang biasa istrinya tempati kesedihan terlihat dimatanya ia memejamkan mata sejenak sebelum kembali menyantap makanannya.
Di tengah suara ceria dari kedua putranya Jordan mendengar sesuatu yang ganjil. Ya, suara rantai. Ia mendongak mendapati Eden dengan gaun putih dan rantai yang melilit tubuhnya, Eden tersenyum sumringah sembari mengacungkan jempolnya
Pupil mata Jordan bergetar melihat itu ia hendak bersuara ketika Eden menaruh jari didepan bibirnya memberi syarat untuknya tetap diam. Jordan segera kembali fokus ke makanannya sembari menenangkan diri dari syok
"Ayah, ayo jenguk ibu bersama" ujar Zerk
Jordan refleks mengangkat kepalanya dengan cepat, reaksi tak terduga itu membuat Zerk dan Ethan sedikit kebingungan tapi segera menepisnya "kita harus menghibur ibu" kini si kecil Ethan bersuara
Jordan menarik pandangan ke Eden yang masih duduk di ujung kepala meja dengan senyum cerah
ia mengerti
"Ya, ayo jenguk ibu, kita bawa sarapannya juga sekalian" kedua kakak beradik itu saling mengedipkan mata
Jordan melirik lagi ke Eden yang kini kembali mengacungkan jempol sambil mengedipkan mata, ia tersenyum lembut.
Eden mengetuk-ngetuk pergelangan tangannya memberi isyarat kepada Jordan bahwa waktunya sudah habis, ia segera mengangguk. Eden melambai dengan senyum cerah di wajahnya
"Selamat tinggal semuanya" kini suara Eden terdengar oleh semua orang di ruang makan itu membuat mereka membeku
Jordan melihat tubuh Eden yang perlahan menghilang di gantikan dengan puluhan kupu-kupu putih, kupu-kupu itu terbang di seluruh ruangan
"Kakak di sini" ujar Ethan lembut
"Ya, dia sepertinya bertemu dengan ayah" Zerk menoleh ke arah Jordan lalu di tanggapi dengan anggukan oleh Jordan
••••
Kupu-kupu putih Eden menghampiri ibunya yang ada di balik selimut, sang ibu mengangkat tangannya agar kupu-kupu itu bisa hinggap ia segera terkikik "terima kasih, Eden. Ibu baik-baik saja, sekarang kau bisa pergi dengan tenang"
Eden masih diam di pojok kamar "terima kasih, sudah menjadi anak ku" kini Eden tersenyum dengan sangat lembut
"Ya terima kasih juga sudah menjadi ibuku" ujarnya sebelum kembali menghilang
••••••
Eden memandang sebentar di jendela kamar ibunya, melihat keluarga yang saling menghibur satu sama lain. rantai yang melilit tubuhnya juga menghilang Hanya tersisa yang di kaki, tangan dan leher
"Second mission completed"
Bisiknya sebelum menghilang kembali
KAMU SEDANG MEMBACA
You Know I Want You [BL]
Viễn tưởngMatahari telah lelah bersinar, ia perlahan turun dan berganti dengan malam yang gelap.