5

3.3K 407 0
                                        

Ini sudah hari kelima dan sudah tiga kali Anthony datang ke sini. namun, penjaga tidak memperbolehkannya masuk. Dengan sihir kuat yang mengelilingi istana itu Anthony hanya bisa menurut untuk kembali ke tempatnya

"Yang mulia pangeran datang. tidakkah anda ingin menyapanya?"

"...."

Eden menyesap teh nya dengan anggun dan tenang, tidak peduli apapun dia tidak akan membiarkan sembarang orang keluar masuk ke kediamannya

Dia sudah pernah berkata tidak akan muncul di hadapan mereka sampai pesta musim semi, jika bukan karena ingin bertemu dengan ibunya Eden pasti sudah bunuh diri sekarang

"Liz, antarkan dessert ini untuk Anthony"

Meski tidak peduli dia tetap memberi perhatian pada putranya. Mau bagaimanapun Anthony adalah putranya yang dia rawat dengan sepenuh hati

"Baik yang mulia"

Eden menyesap tehnya lagi dan berkata "Sudah waktunya tidur siang"

~~~~

"Yang mulia, ini dessert dari ratu untuk anda"

Anthony mengambil kotak itu lalu membukanya, dia terdiam cukup lama hingga membuat Liz khawatir

Dulu, Anthony akan membanting atau membuang kue yang di berikan oleh Eden, tapi sekarang, kue yang di berikan oleh Eden berkurang tidak sebanyak dan sesering dulu. Membuat Anthony merasa ada yang aneh di dadanya.

"Kalian semua keluar"

Semua orang langsung keluar ketika Anthony selesai bicara begitu juga Liz ia segera kembali ke tempatnya

Anthony meremas kotak itu mengambil sendok yang ada di dalamnya kemudian menyantap dessert yang tidak terlalu manis itu, dan setitik air mata mengalir ke pipinya

"Ibu....." Suaranya serak dan bergetar panggilan itu sudah lama sekali tidak keluar dari mulutnya

Sebenarnya karena apa dia berhenti memanggil ibunya dengan panggilan 'ibu'? kapan terakhir kali dia tersenyum kepada ibunya? Dan mengapa dia berhenti melakukannya?

Tidak tahu, Anthony tidak tahu

"Ibu...."

Mengingat senyum lembut itu kini hilang  membuat Anthony menjadi semakin merasa buruk

Anthony hanya anak berusia lima belas tahun dan dia sudah di latih keras untuk menjadi penerus tahta. Namun di mata ibunya dia hanya anak kecil yang masih harus di besarkan dengan kasih sayang. perhatian Eden selalu penuh untuk Anthony. Sayangnya, Anthony baru menyadari itu semua dan kini ia merasa sangat buruk.

Tok tok tok

Pintu kamar Anthony di ketuk "pangeran, yang mulia kaisar ada di sini"

Anthony memutar matanya dengan malas "Suruh dia masuk, aku malas keluar"

Begitu suara itu jatuh Deon langsung mendorong pintu. Melihat Anthony yang sedang memakan kue Deon berkata "kau tampaknya sangat bahagia dengan kue pemberian 'ibumu' itu"

Aura permusuhan datang dari keduanya "kenapa? Kau iri?"

"..... tidak"

"Cih"

"Aku datang hanya menyapa putra ku, jangan menatapku ku tatapan tajam seperti itu?"

"Menyapa? Aku ada atau tidak saja kau tidak peduli"

"....."

Benar, semua kata-kata mereka tidak menggambarkan sebagai hubungan ayah dan anak

Anthony yang menganggap ayahnya sebagai musuh yang harus di waspadai dan Deon yang menganggap anak nya hanya benda transparan. Dan biasanya akan ada Eden yang membuat mereka sadar akan satu sama lain. namun, kini Eden sudah tidak peduli lagi dengan mereka.

"Aku ingin membunuh mu"

"Apa?"

"Aku bilang aku ingin membunuh mu"

"Aku ayah mu"

"Lalu?"

"....."

"Apa kau pernah menjadi 'ayah' di hidup ku?"

Deon menatap anaknya, manik yang jernih itu mirip dengannya. Namun, wajahnya sangat mirip dengan Eden. gen Deon secara alami lebih mendominasi daripada milik Eden, hampir keseluruhan Anthony mirip dengan nya kecuali wajahnya.

Dirinya yang memiliki wajah Eden

Begitulah sekiranya.

"Dia bilang dia akan muncul di pesta musim semi, jadi saat itu kau bisa bicara dengannya"

Anthony menurunkan matanya "ya aku tahu"

"Istirahatlah aku akan kembali"

"Hm"

****

Saat itu Anthony masih berumur lima tahun dia sedang bergandengan dengan seorang wanita yang notabennya adalah pengasuhnya. Dia sangat baik dan penyayang membuat Anthony sangat menyayanginya sama seperti ia menyayangi ibunya, hingga suatu hari Eden datang ke istananya dengan banyak prajurit di belakangnya  dia bisa mendengar ibunya berteriak

"Jauhkan tangan kotor mu dari putra ku!" Untuk pertama kalinya ia melihat Eden Semarah itu. Pandangannya sangat dingin hampir menyamai ayahnya

Anthony gemetar, ia mencengkram erat gaun pengasuhnya. Dua orang prajurit segera mendekati mereka, membuat Anthony panik "i-ibu" panggilnya

Prajurit itu menarik pengasuhnya dengan paksa dan Anthony di gendong oleh Eden setelah di pisahkan oleh pengasuhnya "bibi! Tidak! Ibu mau bawa kemana bibi?! Tidak! Bibi!"

Anthony meraung keras di gendongan Eden. Eden menganggap Anthony masih terlalu kecil untuk menerima kenyataan bahwa pengasuh yang sangat ia sukai ternyata salah-satu pembunuh yang mengincar nyawanya jadi dia hanya memeluk putranya untuk menenangkannya

"Aku benci kau!"

Kejadian ini membuat reputasi Eden memburuk, gosip tentang ratu yang menghukum pelayan tanpa kesalahan menyebar ke seluruh kerajaan, bahkan reputasinya mejadi buruk di mata putranya sendiri.

Kasus ini tidak di publikasikan karena raja sedang mengusut tuntas hingga ke akarnya, jadi dengan begitu para musuh tidak sempat bersembunyi karena berita bahwa salah-satu bawahan mereka tertangkap.

You Know I Want You [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang