-END-

3.5K 435 5
                                        

Kabar tentang meninggalnya ratu kekaisaran menyebar dengan cepat bahkan ke negara tetangga.

Keluarga Eden merasakan kehancuran yang mendalam. Ketika mereka mendapat kabar itu Zerk lah yang pertama kali pergi ke istana dengan kuda lalu di ikuti anggota keluarga lainnya menggunakan kereta kuda.

Mereka kacau, meja makan mereka yang masih penuh dengan makanan menjadi tidak tersentuh bahkan pelayan tidak sempat membereskan nya karena kekacauan yang terjadi sebelum anggota keluarga itu berangkat.

Sang ibu menangis di dalam kereta memeluk Ethan seolah hanya dia harapan hidupnya.

"Putraku..... Putraku...."

Ethan juga menangis di pundak ibunya namun tanpa suara, dunianya terasa hancur ketika mendengar bahwa kakaknya sudah meninggal.

Mereka kembar, memiliki warna rambut yang sama dan wajah yang benar-benar mirip namun sifat mereka berbeda. Ethan adalah orang yang akan mudah bosan dan pergi mencari kesenangan lain sedangkan Eden akan berusaha membuat permainan baru dengan satu benda yang sama, singkatnya Eden adalah orang yang gigih.

Maka dari itu mereka akan selalu saling melengkapi jika Ethan bosan dengan sesuatu Eden akan ada untuk membuatnya bergerak dan mendapat kesenangan.

Namun, tubuh Ethan lebih lemah dari Eden membuatnya menjadi tidak bisa terlalu banyak bergerak dan ketika itulah Eden akan datang dan membuat hari Ethan yang mebosankan menjadi penuh warna.

Namun sekarang akankah Ethan bisa bertahan di dunia tanpa warna ini?

~~~~

Begitu Zerk sampai di istana ia segera berlari menuju kediaman adiknya. Ia berdiri terengah-engah di depan pintu istana itu dan langsung di sambut dengan peti mati yang baru saja di turunkan dari lantai dua.

Zerk tertegun, beberapa pendeta yang di panggil oleh vino mengelilingi peti itu kemudian membukanya

"Eden...."

Suara Zerk menghentikan kegiatan para pendeta itu, mereka saling memandang lalu menghibur tuan muda itu

"Tuan muda, saya harap anda bisa tabah atas apa yang ter-" pendeta itu tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena Zerk sudah terlebih dahulu berlari mendekati peti mati Eden

"Eden! Eden! Jawab kakak! Eden! Buka mata mu!

"Tuan muda, tolong jangan seperti ini" pendeta itu mencoba menghibur lagi

Anthony turun dengan wajah yang berantakan, dia melihat pamannya yang histeris meneriaki nama ibunya kemudian dia melirik Liz yang mengintruksikan pelayan dengan mata yang kosong

Mereka semua kacau.

'ini semua salah siapa.....?' Anthony tenggelam dalam pikirannya matanya perlahan menjadi kosong namun segera dia si bangunkan dengan teriakan lainnya

"Kak Eden! Kakak!"

Ya, itu Ethan. Saat di kereta ia memang berusaha menghibur ibunya, ia yang memeluk ibunya erat dan menyembunyikan isakan nya kini menjadi orang pertama yang berteriak ketika melihat peti kakaknya bahkan sebelum ibunya yang masih tertegun di tempat.

"Kakak......! Kakak! Kak Eden!" Ethan merosot di samping peti mati Eden

Sang ibu dan ayah menarik kedua anaknya untuk tenang agar pendeta bisa dengan mudah menjalani tugasnya.

Para tamu yang hadir di pemakaman hanyalah orang-orang terpilih yang diundang oleh Liz, Proses panjang yang memakan banyak tenaga dan air mata itu berakhir di sore hari. Eden di makamkan jauh dari jangkauan kaisar dan pangeran. Jordan sendiri yang mengambil alih semua proses pemakaman untuk menjauhkan putranya dari mereka berdua serta mewujudkan makam yang layak untuk Eden.

"Istirahatlah yang tenang yang mulia" bisik Liz sebelum akhirnya berbalik meninggalkan makam itu

You Know I Want You [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang