11

3.1K 433 0
                                        

Esoknya Anthony sudah berada di kediaman ibunya pagi-pagi sekali, dia datang bersama dengan dokter dan vino  atas perintah kaisar

"Hari ini aku membawa kue untuk ibu" Liz yang mendengar itu tersenyum, ada imajinasi kecil di kepalanya tentang keluarga bahagia milik tuannya di mana ada seorang ayah serta suami kemudian ibu serta istri lalu putra pertama mereka mungkin akan ada adik di masa depan. Harapan kecil itu ingin sekali liz lihat dengan mata kepalanya sendiri

"Saya yakin yang mulia ratu akan sangat senang pangeran" ujar Vino

"Um, ibu menyukai coklat bukan?"

Liz tersenyum sendu dan tanpa sadar berkata "dia menyukai coklat namun hanya di depan pangeran"

Perkataan Liz membuat Anthony terkejut hingga menghentikan langkahnya, Liz yang menyadari itu segera membenarkan "a-ah, itu...... Yang mulia ratu tidak menyukai hal-hal manis sebelumnya namun dia berusaha menyesuaikan seleranya dengan anda jadi..... Dia mulai mencicipi banyak makanan manis"

Ya, setelah Anthony lahir Eden berusaha untuk mengetahui dan menyesuaikan diri dengan selera Anthony agar dia bisa dengan nyaman makan bersamanya pernah suatu hari ketika Eden lelah mencicipi makanan manis ia muntah seharian penuh hingga wajahnya seputih kertas. Itu adalah fakta yang tidak pernah di ketahui orang banyak bahkan Anthony dan Deon.

Wajah Anthony jatuh, matanya penuh kekecewaan dan rasa bersalah. Ia mengepalkan tangannya "tidak apa pangeran, selama itu pemberian pangeran yang mulia ratu akan sangat menyukainya" ujar Liz menghibur yang hanya di jawab anggukan oleh Anthony

Sampailah mereka di depan kamar Eden, tidak ada suara pergerakan apapun dari dalam. Ntah mengapa semua orang di sana memiliki firasat buruk

Liz mengetuk pintu sebelum membuka nya dengan lebar, mereka semua membeku di tempat ketika melihat Eden yang tidur dengan damai di kasurnya yang penuh darah

Dari mereka semua Liz adalah orang pertama yang sadar dan berteriak histeris mendekati tubuh dingin Eden "yang mulia! Yang mulia! Anda dengar saya? Yang mulia bangun! Dokter! Tolong katakan dia baik-baik saja!"

Dokter itu tersadar dari lamunannya dan bergegas menuju Eden dan memeriksanya, dokter itu menggigit bibirnya kuat dia memeriksa semau tempat nadinya namun nihil jantungnya tidak berdetak sama sekali pendarahan di tangannya berhenti setelah mengeluarkan darah yang sangat banyak bahkan selimut itu masih basah karena darah

Setelah yakin dengan kondisi sang ratu dokter itu dengan lemah berkata ".... Yang mulia ratu..... Sudah meninggal karena kekurangan darah...."

Liz membelalakkan matanya dia jatuh berlutut di samping ranjang Eden air matanya mengalir dengan deras namun dia masih termenung mencerna apa yang terjadi

Anthony menjatuhkan kue nya dan mendorong tubuh dokter itu hingga ambruk lalu mencengkram kuat kerahnya "kau bohong! Ibuku- ibuku tidak akan pernah meninggalkan ku! Dia berjanji untuk itu! Katakan yang sebenarnya!"

"Pangeran...." Vino berusaha melerai

"Lepaskan! Orang ini harus di hukum atas kebohongannya! Dia! Dia harus....." Cengkraman Anthony melemah air matanya mengalir deras di wajahnya

"Ibuku...... Dia tidak akan meninggalkan ku....." Suaranya lemah

Liz bangkit kemudian berteriak dengan marah "kau menyebut dirinya ibumu?! Lalu kemana kau selama ini?! Apa kau tahu alerginya?! Apa kau tahu hal yang paling di benci nya?! Apa kau pernah berusaha untuk mendekatinya duluan?!" Liz sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi bukan dia tidak berkata formal pada pangeran itu, tuan yang sudah menyelamatkan nya tidak bisa ia selamatkan

"Di hari dia berusaha menggagalkan percobaan pembunuhan terhadap mu di hari itu pula kau berkata padanya bahwa kau tidak memiliki ibu di depannya secara langsung!"

Anthony gemetar "aku.... Aku...."

"Apa yang membuat mu sebegitu membenci ibu- tidak. Yang mulia ratu? Apa karena pengasuh jalang itu?!"

You Know I Want You [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang