10

3K 405 0
                                    

Eden menatap kosong ke langit-langit kamarnya, gambaran-gambaran tentang Anthony kecil membuatnya tersenyum

Namun semua berubah ketika dia menghukum pengasuh favorit Anthony, sudah berkali-kali Eden menjelaskan bahwa pengasuh itu berbahaya namun Anthony tidak mau mengerti padahal seharusnya dia sudah mengerti saat itu

"Apakah aku gagal menjadi orang tua?"

Oh benar, jangankan orang tua bahkan menjadi istri pun dia sudah gagal

Sebenarnya banyak hal yang dirindukannya, apalagi keluarganya namun, sebagai perjanjian agar Anthony bisa menikmati masa kecilnya lebih banyak dia tidak bisa bertemu keluarganya

Satu-satunya cara adalah pesta atau sesuatu yang penting sehingga keluarganya bisa datang ke istana

Terkadang dia menyesal menikah dengan orang seperti Deon. namun, di sisi lain Deon bukanlah pria yang brengsek menurutnya

Tidak

Deon adalah ayah yang sangat brengsek.

Ayah mana yang tidak hadir di hari lahirnya putra nya? Ayah mana yang tidak memberi nama putra pertamanya? Ayah mana yang memaksa putranya yang masih kecil untuk masuk ke hutan sebagai ujian?

"Tidak bisakah kau mencintai putra mu dengan benar?" Eden berbicara dengan suara serak, air matanya mengalir namun tidak ada satupun isakan yang keluar dari mulutnya.

Sekarang apa yang ingin dia lakukan? Ya, mari bunuh diri dan hilangkan rasa sakit ini, hilangkan penyesalan ini, hilangkan semua beban ini

Eden memaksa tubuhnya bangun, rasa sakit memang ada namun dia sudah mati rasa. Eden mengambil pisau yang ada di nakas dan mengarahkannya ke nadi yang ada di pergelangan tangannya

Eden tersenyum dengan tatapan yang kosong "hehehehe, terima kasih untuk tuhan karena telah membuat diri ku melihat dunia yang gelap ini. tapi, maaf aku lebih menyukai siksaan neraka mu"

"ibu..... Ayah..... Kakak..... Ethan..... Maafkan aku..... Dan malaikat kematian, aku datang......"

Dia menyayat tangan kirinya dengan perlahan sebelum menancapkan pisau itu. Eden menikmati rasa sakit di pergelangan tangannya, dia berusaha menggerakkan nya untuk mendapatkan rasa sakit yang lebih. Tak lama eden mencabut pisau itu dari tangannya.

Dia sudah bosan dengan rasa sakitnya, ternyata itu tidak sesakit yang ia bayangkan.

Darah mengalir lebih banyak setelah pisau di cabut, Eden menyamankan posisinya lalu menutup mata membiarkan darah mengalir menodai selimutnya

Bayang-bayang masa lalu menghampiri nya seperti film, moment ulang tahu adiknya yang mengasyikkan, ulang tahun pertama putra nya, masa saat dia mengandung, belajar merajut dari ibunya, membaca di perpustakaan dengan kakaknya, makan bersama dengan Deon dan..... Hari indah minum teh dengan Anthony.

Tubuh itu semakin lama melemas, pisau yang di pegang nya jatuh ke lantai membuat suara yang cukup keras di ruangan sunyi itu

"Kemudian..... Lakukanlah di tempat yang relatif sepi"

"Taukan anda yang mulia, meninggal di tempat yang sepi itu membuat mu merasa benar-benar sendiri di dunia ini......" Eden tidak membuka matanya ketika bicara, Suaranya melemah di akhir kalimat

Dan malam itu adalah akhir dari kisah ratu Eden.

Matahari sudah lelah dan berganti dengan malam gelap yang panjang

Mungkin mulai hari ini malam tidak akan pernah berganti untuk Anthony dan Deon

You Know I Want You [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang