Rangkaian 13

865 109 9
                                    

Ollaaa!! Selamat malam semuanya!

Udah nungguin si kembar update?

Tadinya mimin tamvan ini lupa kalau hari ini waktunya update, makasih buat kalian yang udah ngingetin mimin.

Okay langsung aja, kita meluncur 💃

Tolong bantu temukan typo dan jangan lupa komennya.

«13»

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

«13»

Cakra tertunduk dihadapan Pak Irawan yang merupakan guru BK sekolahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cakra tertunduk dihadapan Pak Irawan yang merupakan guru BK sekolahnya. Dia tidak tahu harus menjawab apa saat berkali-kali ditanya mengenai kasus ayahnya. Dia sama sekali tidak mengerti, Aura hanya menjelaskan padanya kalau Anta dibawa pergi oleh polisi, tapi tidak menjelaskan keseluruhannya.

Dan sekarang dia ditodong, mengenai barang yang sama sekali tidak pernah disentuhnya. "Cakra, bisa jujur aja~ bapak nggak akan marahin kamu. Apakah kamu juga memakai barang itu?" tanya pak Irwan kesekian kalinya. Tapi, lagi-lagi Cakra menggeleng. "Saya tidak tahu apapun soal itu~ saya bahkan nggak tahu kenapa ayah saya ditangkap." jawabnya yakin.

"Kasus ayah kamu membuat banyak wali murid yang mengajukan protes agar kamu dikeluarkan. Tapi, pihak sekolah masih mengusahakan agar kamu tetap bisa bersekolah disini." Cakra terkejut mendengarnya, baru saja dia mencicipi bangku SMA. Sekarang dia mendapatkan peringatan karena kesalahan ayahnya. Apakah sepicik itu hukum yang berlaku di negeri ini?

"Tunjukkan kalau kamu layak berada di sekolah ini, dan tidak seperti yang orang-orang pikirkan. Tapi kalau kamu sampai membuat kesalahan lagi, bapak mungkin tidak bisa membantu kamu. Sekarang kamu boleh kembali ke kelas!" Cakra mengangguk dan dia pun beranjak keluar dari ruangan itu.

Cakra pun kembali ke kelas, saat istirahat ia memilih diam dikelas untuk mengerjakan tugas matematikanya yang terlambat, saat itu Samudra meletakkan sekotak makanan yang dibungkusnya dari cafetaria. Cakra terkejut melihatnya, ia segera menatap ke seluruh kelas, takut ada yang melihat Samudra melakukan ini.

"Makasih. Dra~ lo udah makan kan?"

Samudra mengucek mata kanannya yang terasa gatal sambil mengangguk, kemudian mendudukkan diri disamping Cakra. "Lo nggak apa-apa, kak?" Tanyanya sembari menarik salah satu buku dan membukanya asal.

Samudra Dan CakrawalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang