13. Perjanjian

1.7K 336 50
                                    

Sepanjang hari di sekolahnya (name) habiskan untuk menerima cercaan dari orang sok tau tentangnya.

Saat istirahat pun yang biasanya bersama Misaki, kini gadis jepang itu malah menghindarinya. Tapi tenang saja, Misaki menghindari (name) bukan karena dia tidak mau lagi berteman dengannya.

Jam 14.00 waktu pulang sekolah, (name) masih tidak memakai sepatunya. Ketika ditanya guru, dia hanya bilang, "lupa naro, bu. Gatau dimana."

Dan, ya ... (name) dihukum membersihkan koridor kelas 2 saat istirahat siang.

Gadis itu sudah menyampirkan tasnya di pundak bersiap untuk pulang. Sepatu pentofelnya dimasukkan ke dalam tas beserta dengan kaos kakinya.

Dia memutuskan untuk nyeker sepajang jalan pulang, karena jalan di jepang mulus dan tidak berbatu, jadi no problem.

"A-anoo, (lastname)-san, ada yang ingin bertemu dengan mu di depan sekolah," kata teman sekelasnya.

"Oke," (name) turun ke bawah dengan muka bodo amat.

Disepanjang jalan, banyak murid yang menatapnya sinis, iba, kasian, tidak peduli, dan sebagainya.

Sampai di depan sekolahnya, gadis indonesia ini tersenyum dan berlari ke arah si pemanggil.

"IZANAAA!!"

Brug!

(name) melompat untuk memeluknya. Beruntung Izana dapat menahannya. Gadis itu memeluknya seperti koala. Tangannya melingkar dileher, kakinya melingkar di pinggang dan kepalanya yang di tenggelamkan di ceruk leher si pemuda.

"Hahaha, selalu tidak terduga, ya." kata Izana.

Gadis itu tidak menimpali ucapannya. Dia malah semakin mengeratkan pelukannya. Izana terheran sendiri.

"Kenapa?" tanya Izana.

"Aku di rundung," bisik (name).

Tubuh Izana seketika merinding. Tau gak rasanya ada orang yang meluk, terus ngomong di deket telinga, mana napasnya kedengaran pula.

Pasti Geli.

"S-siapa yang merundungmu?" tanya Izana yang berpindah tempat karena tidak mau menjadi bahan tontonan murid disana.

Pemuda itu membawa sang gadis duduk di samping sekolahnya. Iya, duduk di trotoar.

"Kakak kelas ku merudungku!" seru (name) kesal. Dia mengeluarkan foto tadi dan menyerahkannya pada Izana.

Izana melihat foto itu. Tidak ada yang aneh, hanya memperlihatkan dua orang berbeda jenis kelamin yang sedang makan jajanan di taman.

Namun, begitu dia membalikkan fotonya, Izana mengeratkan pelukannya pada (name).

Terdapat tulisan meresahkan disana.

'Date kali ini menyenangkan! ♡'

(name) menyembunyikan mukanya ke ceruk leher Izana. Aroma lavender masuk ke hidungnya. Aroma yang pas untuk Izana.

Langka ! (Tokyo Revengers x Readers) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang