(name) memikirkan Misaki yang katanya agak terlibat dengan kematian Baji. Jujur saja, dia khawatir dengan apa yang dipikirkan sahabatnya itu. Bahkan hari ini keduanya tidak bertegur sapa.
Hari ini sekolah pulang lebih awal, (name) berpapasan dengan kakak kelasnya di tangga lantai satu. Kenma menyapanya dan si gadis membalas dengan tersenyum saja.
Dimana ada Kenma, disitu ada Kuroo. Tepat setelah (name) berlalu melewatinya, Kuroo keheranan dengan ekspresi gadis itu.
"Dia kenapa, Ken?" tanya Kuroo.
"Mana gue tau, udah buruan, Pak Nekomata ngamuk ntar. Lu ketua tapi suka telat, mending Kai aja yang jadi ketua," balas Kenma.
Kuroo diam. Mau melawan pun percuma. Soalnya jika dia sampai membuat Kenma marah, si puding itu tak segan segan untuk meminta kaset game yang banyak. Bisa tekor duit Kuroo ntar.
Kembali ke (name) yang sedang memakai sepatu Outdoor nya dikejutkan dengan datangnya tiga orang kenalannya.
"Nee-san!"
Dari suara saja dia sudah tau.
"Ada apa kalian kemari?" tanya (name).
Mitsuya menghela napas. Dia melirik kedua temannya yang terus menatap (name). Seringai muncul dibibirnya.
"Mereka nekat bolos kelas cuman buat ketemu Nee-san. Kangen katanya," ujar Mitsuya.
'Maa, aku juga kangen dia, sih,' katanya dalam hati.
"Ap- aku--" kedua lelaki pirang disamping Mitsuya gelagapan.
"Mou! Aku ada keperluan dengan (name)-nee!"
"Aku mau jalan-jalan ditemenin (name)-nee!"
Chifuyu dan Manjiro bertatapan sengit.
Mereka memegang masing-masing tangan milik si gadis."Dia akan ikut aku!"
"Gak! Ikut aku!"
Adu mulut tak terelakkan. Keduanya sama sama tidak mau kalah. Sebelum ajang adu mulut berubah menjadi ajang tendang nasional, Mitsuya menengahi keduanya.
Dia juga merasa malu karena sudah membuat keributan di sekolah orang, juga banyak pasang mata yang tertarik melihat pertengkaran kecil Chifuyu dan Manjiro. Mitsuya harus menahan malu akan tingkah keduanya.
"Udah, udah, Nee-san bakal ikut aku dulu," kata Mitsuya.
"GAK!" pekik keduanya tak terima.
"Ya terus? Kalian mau ngajak Nee-san apa mau berantem?" tanya Mitsuya.
Kedua temannya itu diam dengan muka cemberut. Mitsuya yang paham langsung mengambil keputusan.
"Aku ada perlu mengukur tubuhnya untuk membuat baju. Setelah itu sebaiknya pergi temani Mikey jalan-jalan. Nah abis jalan-jalan baru ke rumah sama Chifuyu. Gimana?"
Chifuyu menghela napasnya, "ya udah, deh."
Setelah berkata begitu, dia pamit pergi meninggalkan mereka.
Manjiro menatap Mitsuya. Si surai Lilac yang tak nyaman ditatap begitu mengalihkan pandangannya pada sang kakak kelas yang sedang berdiri bingung.
"Taka mau bikinin aku baju?" tanyanya.
Mitsuya mengangguk, berbeda dengan Manjiro yang mengembungkan pipinya kesal. (name) gemas sendiri melihatnya. Dia menarik kedua pipi remaja itu.
"Jangan ngambek. Nanti abis dari Taka langsung ke Manjiro, deh. Mau dibeliin apa?" bujuk (name).
KAMU SEDANG MEMBACA
Langka ! (Tokyo Revengers x Readers)
Fanfiction"Balikin Bakpia gue, maikii!" "Otw nyetok Indomie Ko*cok deh." "Lah ini kain batik?" "Bukan, itu kain Ka'fan." "Sejak kapan ka'fan ada motifnya anjir?" "Au gelap." yak disini (name) merupakan anak Indonesia yang dapat beasiswa SMA ke Jepang. Sialnya...