Setiap hubunhan pasti ada pertengkaran. Hasil akhir dari pertengkaran itu ada dua. Pertama, menyadari kesalahan dan kembali akrab, kedua, mementingkan ego dan menjauh.
Namun nyatanya, banyak yang memilih mementingkan ego dan merasa tidak bersalah, kemudian memilih teman baru yang menurutnya 'cocok.'
Padahal aslinya, bukan kecocokan yang menentukan, tapi diri kita sendiri yang menyesuaikan.
Ibu ku pernah bilang, "bertemanlah dengan siapa saja. Jangan egois. Dalam circle hubungan pasti ada saja cek cok mulut. Marahan boleh, tapi jangan keterusan, apalagi sampai membencinya. Siapa tau suatu hari nanti kita membutuhkan pertolongannya."
Ya.
Membutuhkan pertolongannya.
Seperti Kazutora yang sebenarnya membutuhkan pertolongan orang lain agar mentalnya pulih. Dia menganggap Manjiro salah karena Manjiro ulang tahun? Dan membuatnya tak sengaja membunuh kakak dari ketua geng Toman tersebut.
Seperti Baji yang sebenarnya sangat menyayangi semua orang yang hadir di hidupnya.
Dan yang terakhir, seperti Misaki yang membutuhkan pertolongan sang Ayah agar mengikut sertakan dirinya dalam proses penyembuhan mental Kazutora.
Meskipun Misaki marah pada ayahnya, tapi dia tetap membutuhkan sosok tersebut.
[anjir ga ada kolerasinya bangcat]
-Author[Bodo lah, lanjut]
-(name)[Ogey]
-AuthorSelepas Kazutora keluar dari pusat pertahanan remaja, Misaki menyambutnya dengan sangat excited. Bahkan gadis itu memborong kue ulang tahun dan makanan manis di toko kue Miyamura.
Begitu adiknya sampai di rumah, eh, oh! Tentu saja Kazutora dijemput olehnya. Sang Ibu sedang ada pekerjaan. Jadi Misaki yang menjemputnya.
Awalnya Misaki kecewa kepada sang adik karena telah membunuh orang yang merupakan kakak dari temannya sendiri. Tapi, kekecewaan itu lenyap tatkala Baji menceritakan latar belakangnya.
Setiap seminggu minimal sekali gadis itu mengunjungi sang adik. Menanyakan kabar, pertumbuhan tingginya, saran model rambut, sampai masalah dengan sang ibu, semuanya Misaki ceritakan.
Berharap Kazutora menjadi pribadi yang ceria kembali.
Ya. Saat pertama keluar memang ceria lagi. Tapi, begitu kesekian harinya, kepribadian Kazutora berubah menjadi ketus, tertutup, dan pendiam.
Soal itu Misaki memakluminya, mungkin anak seusianya mengalami yang namanya mood swing.
Tapi, yang selalu membuatnya khawatir adalah, Kazutora selalu pulang malam dengan luka lebam.
"Ka-chan, babak belur lagi?" tanya Misaki di ambang pintu.
"Gak."
"Mau makan sama apa? Nee-chan masakin."
"Gak dulu."
"Mau cemilan gak? Tadi Nee-ch--"
"KU BILANG GAK DULU! BOLOT APA?!"
Misaki terdiam di tempat. Bukan pertama kalinya dia dibentak sang adik. Semenjak adiknya kembali masuk geng bernama Vallhala, sifatnya menjadi begitu.
Rasanya Misaki ingin mengobrak-abrik geng tersebut karena berani sekali membuat adiknya kembali mengalami ngangguan mental.
Kazutora mengabaikan kakaknya dan berjalan masuk ke kamar. Misaki menatap sendu ke arah sepatu Kazutora yang belum disimpan di rak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langka ! (Tokyo Revengers x Readers)
Фанфик"Balikin Bakpia gue, maikii!" "Otw nyetok Indomie Ko*cok deh." "Lah ini kain batik?" "Bukan, itu kain Ka'fan." "Sejak kapan ka'fan ada motifnya anjir?" "Au gelap." yak disini (name) merupakan anak Indonesia yang dapat beasiswa SMA ke Jepang. Sialnya...