17. Kenyataan yang membagongkan

1.3K 261 17
                                    

"Jadi, kenapa kamu mukulin Puyuh?" tanya (name).

"Kepengen aja," kata Baji.

Gadis itu berdecih kecil namun masih terdengat oleh kedua pemuda di depannya. Baji memakan makanannya dengan ogah-ogahan, Kazutora menyemil santai.

(name) memakan kasar crepesnya. Dia kesal pada Baji. Ditanya kenapa mukulin sampe babak belur gitu, dijawabnya pengen aja.

Padahal sebelumnya mereka partner yang sangat dekat. Apa mungkin ada masalah diantara keduanya dan mereka tidak mau memberitahukan hal tersebut pada dirinya?

Tapi jika diperhatikan baik-baik. Si Baji ini dari tadi ngelirik Kazutora yang lagi minum banana split nya.

"Baji masuk Valhalla karena ada aku, nee-san. Dia mau sama aku, katanya," Kazutora tersenyum dengan mata yang memandang kosong.

"Eh? Aaaa, gitu, ya. Yaudah deh itu urusan kalian. Aku cuman mau tau aja, kenapa Keisuke mukul adik ku."

"Persyaratan sebelum masuk Valhalla itu, ketua Divisi satu geng Toman harus mukulin orang yang paling dipercayanya, alias si wakil kapten. Untuk menjadi bukti kalau dia berkhianat pada Toman," kata Kazutora.

Baji sudah memasang muka tak nyaman dengan arah pembicaraan ini. (name) menatap keduanya bergantian.

Dia menghela napas panjang.

"Haah, ini uangnya aku simpan disini. Aku mau pulang. Jika kalian berdua ingin bermain kerumahku, tak apa. Datang saja," kata (name).

Si surai hitam itu melangkahkan kakinya keluar cafe. Dia mengambil ponselnya yang bergetar. Nama Manjiro tertera dengan jelas di layar ponselnya.

Sementara di cafe, Kazutora masih dengan tenang menikmati hidangan miliknya, sedangkan Baji menatap uang yang diberikan (name).

"Apa pilihanku sudah benar?" gumam Baji.

'Aku ingin melindungi semuanya,' batinnya nelangsa.

"Kenapa, Baji?" tanya Kazutora.

"Eh? Gapapa," kata Baji kembali memakan makanannya.

Beralih ke (name), gadis itu menatap ponselnya dengan cermat, sesekali menoleh sana-sini guna melihat apa dia salah jalan atau tidak.

Baru saja, Emma, adik dari Manjiro menyuruhnya untuk segera ke rumah. Kakaknya yang satu itu tidak mau keluar kamar. Ditambah suara Ken yang memohon padanya.

Suasana yang membuat (name) bingung sekaligus penasaran.

Tak ingin membuat mereka kembali merengek, (name) menurutinya.

Dia mampir dulu ke famimart dan membeli berbagai macam makanan manis dan minuman.

Kebetulan, jalan pintas menuju rumah Manjiro melewati toko Indonesia, jadi dia mampir untuk beli makanan lagi.

Setelah berjalan selama dua puluh menit, (name) sampai di sebuah rumah sederhana bergaya tradisional. Manik coklatnya sontak berbinar.

"Kerreeeennn!" seru (name).

Brak!

"Nee-chan! Lama! Draken keburu pulang," kata Emma.

"Lho, Emma? Ah, selamat siang!" kata (name).

"Selamat siang, ayo Nee-chan langsung masuk saja." Emma menarik tangan (name) dan membawanya masuk.

Gadis bersurai pirang itu membawa (name) ke lantai dua tempat dimana kamar keluarga berada. Setelahnya Emma meninggalkannya di situ sendirian.

Langka ! (Tokyo Revengers x Readers) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang