REYVANYA

REYVANYA 14

Happy Reading
Jangan lupa comment vout dan follow
✧༺♥༻✧

"Sebenarnya gua mau ngomong... " Ucapan Bara terhenti ketika waiter caffe dateng untuk memberikan pesanan mereka
"Silahkan" Ucap pelayan tersebut dengan ramah sambil menurunkan minumannya dari nampan

"Makasih" Ucap Bara sambil tersenyum kepada waiter caffe tersebut

Bara pun meminum jus jeruknya yang ia pesan
"Ngomong apaan kak? Ayo lanjutin " Ucap Anya tidak sabaran
"Iya sabar kali, gua lagi minum dulu nih" Jelas Bara sambil menyerutup jus nya

"Sebenarnya gua mau tanya ama lo, emang bener 1 minggu yang lalu lo dianacam orang asing? " Tanya Bara serius
Anya pun hanya diam dan berpikir.
Anyamengaggukk mengetuk ngetukan jari telunjuknya di dagunya sambil berfikir
Dan akhirnya Anya pun menganggukkan kepalanya
"Siapa orang itu berani beraninya ngancem adek gua" Ucap Bara agak emosi
"Kalo gak salah sih dia kemaren bilang jika namanya Aldi" Jelas Anya sambil mengingat ingat

"Trus? " Ucap Bara penasaran
"Ya gitu" Jawab Anya sambil menyedot jus nya

"Aelah lo nya,gua dengerin nya serius lo malah gitu" Ucap Bara malas
"Iya iya, gua ceritain yah " Ucap Anya lalu memulai menceritakan semuanyaa pada Bara

"Trus siapa itu Rey? Dia gimana kondisi nya? " Tanya Bara
"Dia kemaren sih sempet kritis tapi sekarang dia udah mulai berangkat sekolah" Jawab Anya
"oh gitu"
"Hem"

"Oh ya, kok dia bisa dapat nomor lu? " Tanya Bara sambil meminum minumannya.
"Gua juga gak tau kak, tapi yang Anya tau, dia suruh Anya kesana untuk jadiin senjatanya" Jalas Anya sambil mengaduk aduk minumannya
"Senjata? " Ulang Bara tak mengerti.
"Jadi intinya gini, Aldi bisa mudah ngalahin kak Rey jika ada Anya, kak Rey diancem Aldi jika kak Rey gak mau nyerahin diri-Nya ke dia, Aldi bakal lukain Anya bahkan Aldi udah nodongongin pisau ke wajahnya Anya" Jelas Anya

Brak
"Berani sekali dia lukai adek gua" Ucap bara emosi sambil menggebrak meja cafe
Alhasil semua pasang mata melihat mereka berdua
"Gak usah gebrak meja juga kali kak, diliatin banyak orang tuh" Ucap Anya malu sambil menutupi wajahnya dengan buku menu
Melihat dirinya diperhatikan banyak orang bata pun hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal
Anya pun hanya menahan malu dengan ulah Bara

"Trus trus? " Tanya Bara penasaran
"Huft, padahal Anya tadi kan udah ceritain semuanya pada kak Bara" Ucap Anya.
"Hehe kamu tadi ngomong nya kecepatan jadinya gua gak paham" Jelas Bara sambil terkekeh
Anya pun hanya mendengus kasar Anya tak habis pikir dengan kakak sepupunya itu
"Trus gimana? Ceritain" Ucap Bara
"Jadi pas itu kak Rey ngaku kalah dan anak buah Aldi langsung ngehajar kak Rey" Ucap Anya
"Yang ngehajar ada berapa orang emang? " Tanya Bara
"Ada 3 orang" Jawab Anya
"Kenapa.temen kamu gak ngelawan? " Tanya nya
"Kalo kak Rey ngelawan otomatis Anya bakal di gorok pake pisau kak, ntar Anya malah kaya kambing kurban" Ucap Anya meninggalkan suaranya kesal dengan kakak nya satu ini yang tidak fahaman

"Santai Nya, jangan ngegas" Bisik Bara
"Abisnya pertanyaan kakak bikin aku emosi" Grutu Anya dan mengerucut kan bibirnya

"Lagi pula ya kalo kak Rey ngelawan mereka semua Anya yakin kak Rey bakalan tetep menang" Ucap Anya percaya diri
"Tiga lawan satu? Gak salah tuh? " Tanya Bara tak percaya
"Kak Rey tuh bukan orang biasa dia bahkan bisa bunuh orang dalam sekali pukul" Jelas Anya
"Siapa sih dia? "
"Ketua Taksala" Jawab Anya

"Taksala? " Tanya Bara memastikan kembali dan di jawab anggukkan kepala oleh Anya
"Dan yang ku tau jika taksala itu bukan geng anak motor biasa, mereka semua bisa dibilang penguasa jalanan, mereka disegani dan ditakuti kebanyakan orang kak" Ucap Anya
"Gua kayak pernah dengar tentang taksala" Ucap Bara sambil berpikir
"Hah? Serius? "