REYVANYA 23

47 36 17
                                    

Happy Reading
Jangan lupa vout comen dan follow
✧༺♥༻✧

"Lo jangan bercanda, udah banyak yang ngantri tuh! "
"Anya serius kaki Anya lemes banget" Ucap Anya

Akhirnya tanpa pikir panjang Rey melepas sabuk pengaman yang masih mengait dipinggang gadis itu dan menggendong nya alaala Brit stail
Banyak pasang mata yang melihat mereka dengan tatapan iri

Para cewek yang melihat mereka pada menjerit iri dengan Rey dan Anya

Rey mendudukkan tubuh anya di bangku panjang disana dan pergi untuk membelikan air minum untuk Anya

Tak terlalu lama Rey kembali dengan membawa dua botol air minum dan menyerahkan satu botol itu kepada anya dan anya pun menerima botol tersebut meminumnya sampai tinggal setengah

"Gimana? Seru gak? " Tanya nya menggodanya anya
Anya melihat rey dengan tatapan elang yang seakan-akan ingin memangsa buruannya
"Seru dari mana nya coba, anya hampir aja mati kena serangan jantung" Ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya

"Lo takut yah dengan ketinggian? Dasar cengeng" Sindirnya
"Ihh anya gak cengeng, dan Anya gak takut ketinggian"
"Idih nangis, masa udah gede nangis?, malu ama orang" Ucap nya
Anya pun mulai berkaca-kaca entah ada apa dengan dirinya hari ini karena dia sangat sensitif mungkin dikarenakan anya sedang menstruasi

Rey langsung gelagapan karena melihat anya yang menangis
Padahal niatnya hanya menggodanya gadis ini bukannya membuat gadis ini menangis

"Eh jangan nangis dong, gua hanya bercanda aja" Jelasnya
"Ihhh anya gak cengeng tau" Ucapnya sambil memukul dada Rey dengan brutal tapi pukulan anya tak berarti apa-apa bagi Rey

"Gua bercanda aja Nyett"
"Tuh kan panggil Anya monyet " Gerutunya dan tangis Anya mulai pecah seketika

"Astaga nih bocah, kenapa kok bisa gini padahal biasanya sikapnya kayak topeng monyet sekarang kok malah kayak bayi gede sih" Ucap Rey frustasi
"Huwaaa"
"Plis diem yah bidadari cantik" Mendengar kata yang keluar dari mulut Rey Anya langsung menghentikan tangisnya

"Bidadari cantik? " Tanya nya lagi
"Iyah monyet cantik"
Seketika mata itu berkaca-kaca lagi
"Iyah bidadari cantik jangan nangis yah" Bujuk Rey

Anya mulaii menarik sudut bibirnya dan tercipta lah lengkungan yang sangat manis

"Jangan nangis lagi ya" Ucapnya sambil mngelap air mata nya
Anya melihat tangan Rey yang menyentuh pipinya dan terkaget kan dengan adanya luka

Anya pun langsung menarik tangan kekar itu
"Kak ini kenapa ko bisa berdarah"
Rey melihat tangannya sendiri dan mengingat hal yang sangat ngeri yaitu digigit Anya. Membayangkan aja rasanya udah ngilu

"Lo gigit tadi" Ucap nya malas.
Anya langsung memblalakan matanya
Kaget Anya ingat saat itu Rey berusaha untuk memenangkan dirinya tapi Anya reflek sangking takutnya menggigit tangan Rey, tapi Anya tak menyangka jika bisa sampai berdarah begini

"Maafin Anya tadi Anya reflek karena takut" Ucapnya menundukkan kepalanya
"Gak papa, ini gak sakit kok" Jawabnya sebenarnya kalo boleh jujur Rey merasakan linu dan perih dilukanya tersebut

"Bentar" Ucap naya langsung bangkit dari duduknya
"Lo mau kemana? "
"Pergi bentar, kak Rey disini aja" Pintanya langsung pergi dari sana

REYVANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang