BAB 31🌿

2.1K 93 0
                                    

Suasana yang sepi menggambarkan keadaan kamar Arvin sekarang. Fhelisa yang lelah menangis akhirnya tertidur dengan nyenyak. Dengan susah payah Arvin membujuk Fhelisa untuk pulang, awalnya Fhelisa ngga mau tapi dengan bujukan dan wajah Arvin yang memohon akhirnya Fhelisa mau untuk pulang. Arvin lakukan hal itu supaya Fhelisa tenang dan melupakan masalah yang menimpa dirinya.

Arvin tahu ini sulit untuk Fhelisa. Cewek yang barbar diluar tapi lemah dibelakang.

Jangan pikir Arvin ngga tahu tenang gosip hari ini, Arvin tahu tapi Arvin tutup mulut supaya Fhelisa ngga mengetahuinya dan Arvin menyimpan handphone Fhelisa di tempat yang aman. Arvin ngga mau Fhelisa tersakiti lebih dalam lagi gara-gara nonton video tersebut.

"Tidur yang tenang sayang. Arvin janji akan menghapus semua video tersebut dan Arvin akan balas dendam ke mereka semua. Walaupun Arvin ngga tahu caranya seperti apa tapi Arvin akan berusaha demi sayang," kata Arvin dengan tulus lalu mencium punyak kepala Fhelisa.

___

Ketika seseorang dalam masalah besar maka dia membutuhkan ketenangan. Bisa dengan makan, dengarkan lagu, nonton film, dan banyak lagi. Delisa membantu Fhelisa untuk melupakan masalahnya walaupun sesaat. Coklat adalah makanan yang dipilih kaum wanita untuk merasakan ketenangan mungkin dari kalian hal ini mustahil tapi untuk Delisa hal ini fakta.

Dengan telaten Delisa membuat brownies full coklat. Delisa yakin Fhelisa akan menyukainya. Ini pertama kali Delisa membuat brownies biasanya Delisa selalu pesan ditempat langganannya. Brownies spesial untuk orang yang spesial.

"Mami, buat apa?" Tanya Arvin tiba-tiba.

"Kue brownies sayang," kata Delisa sambil menggeluarkan brownies dari oven pertanda kue sudah 80% selesai tinggal dihias sedikit pasti hasilnya sempurna.

"Tumben Mami buat? Biasanya Mami beli."

"Ada deh pokoknya untuk kalian berdua," kata Delisa sambil menaburkan coklat parut diatas brownies.

"Mi, Arvin kesihan melihat Fhelisa. Arvin mau belas dendam ke orang tersebut. Apa Arvin boleh melakukannya?" Tanya Arvin hati-hati, walaupun Arvin cowok tapi pendapat Delisa penting sebelum melakukan sesuatu. Arvin ngga mau ceroboh mengambil keputusan.

Ya, Delisa sudah tahu ceritanya. Sebelum Fhelisa tertidur Arvin menemui Delisa di ruang tamu menceritakan semuanya termaksud video yang viral hari ini. Delisa membantu menghilangkan video tersebut dengan sekejap video itu hilang dari muka bumi, entah bagaimana Delisa melakukannya.

"Sayang, kamu boleh balas dendam tapi dengan cara apa? Sedangkan kamu belum bisa bela diri. Sebelum kamu balas dendam yang ada kamu koma di tangan mereka. Mami ngga mau hal itu terjadi," kata Delisa menatap mata hitam Arvin. Ada rasa khawatir dalam diri Delisa takut Arvin berbuat nekat diluar sana. Bagaimanapun Fhelisa adalah bagian dari hidup Arvin.

"Arvin balas dendam dengan cara halus. Mami jangan khawatir," katanya sambil menggenggam tangan Delisa dengan erat.

"Bagaimana caranya sayang?" Tanya Delisa.

"Biarlah waktu yang menjawabnya."

____

2 orang dewasa sedang berbicara santai banyak hal yang mereka bicarakan. Siapa lagi kalo bukan Leo dan Delisa.

Mereka nikah muda tapi bukan karena perjodohan melainkan sama-sama mau kejenjang pernikahan. Orang tua mereka dengan senang hati menyetujuinya dari pada lama-lama pacaran menambah dosa lebih baik menikah dapat pahal. Itulah pikiran semua keluarga waktu itu.

"Mas, aku senang Arvin mulai berubah," kata Delisa sambil bersandar di pundak Leo.

"Kamu serius?" Ada kebahagiaan di wajah Leo kalimat tersebut yang Leo tunggu dari dulu.

"Iya Mas, semenjak ada Fhelisa anak kita berubah secara perlahan. Arvin tumbuh menjadi cowok dewasa."

"Bagus deh jadi ngga ada lagi yang ganggu waktu kita berdua," kata Leo sambil memeluk Delisa dengan erat.

"Mas, malu__"

"Kenapa malu, 'kan cuma kita berdua. Ayo sayang kita buat Adek untuk Arvin," ajak Leo seenaknya.

"Mass__"

"Ayolah sayang mumpung ngga ada pengganggu." Bukan Leo namanya kalo ngga bisa membujuk Delisa. Leo ingin punya anak cewek dari dulu tapi malah cowok yang dikasih sama Maha Pencipta. Leo ngga protes, Leo menerimanya dengan senang hati tapi dengan catatat harus berusaha dapat anak cewek. Kalo yang kedua gagal berusaha bikin lagi walaupun sampai 10 anak Leo siap membiayainya.

Suaminya senang istrinya mati:)

"Mas, malu__"

"Ayo sayang," ajak Leo lagi sambil mengubah posisi Delisa yang di bawah Leo yang di atas.

Walaupun bukan yang pertama kali tapi Delisa tetap saja deg-degan jika di posisi seperti sekarang.

"Mas, nanti ada yang lihat."

"Ngga ada sayang."

Tanpa buang-buang waktu lagi Leo melakukan hal yang seharusnya suami istri lakukan. Tanpa ada paksaan mereka sama-sama menikmatinya.

"Semoga cacing itu berkembang menjadi anak yang cantik."

Cewek Barbar Vs Cowok Manja (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang