Happy reading
Jangan lupa follow*****
Dhafa membawa Nala ke Danau yang jarang dikunjungi oleh orang-orang. Setibanya disana Dhafa memarkirkan motornya. Tak lupa Dhafa menggenggam tangan Nala dan memintanya untuk mengikutinya.
"Kita udah sampe yu kesana."ajak Dhafa menunjuk kearah ayunan kayu.
Nala mengangguk kecil. Dia menuruti ajakan Dhafa.
"Dhaff gilaa ini indahh banget pemandangannya. Ko lo bisa tau gue suka sama suana gini."Nala terpukau dengan pemandangan yang ia lihat
Dhafa tersenyum melihat Nala. "Karena tempat ini bisa bikin mood gue balik jadi gue pikir lo akan ngerasain hal yang sama. Sini duduk di ayunan"ucap Dhafa
Nala menduduki ayunan yang digoyangkan oleh Dhafa. Mereka berdua tampak menikmati angin yang sangat sejuk.
Nala menarik napasnya dalam-dalam lalu menghembuskan kembali. Dia membalikkan badannya menghadap Dhafa dan menuntun Dhafa menuju kursi yang tersedia disana.
"Thanks gue ngerasa kalo beban yang gue punya sedikit berkurang. Btw lo tau tempat ini darimana."ucap Nala
"Waktu gue smp kelas 7, saat itu gue lagi kacau banget gue gamau balik ke rumah kebetulan dulu rumah temen gue sekitaran sini gue mampir ke rumah temen waktu pulang gue sengaja nyari jalan yang gapernah gue lewatin dan akhirnya gue kesesat disini biasanya kalo agak sore disini banyak anak kecil yang main."jawab Dhafa
"Lo kesini kalo lagi ada masalah?"tanya Nala
Dhafa mengangguk."kadang gue disini sampe pagi, gue tidur disana."Dhafa menunjuk kearah rumah pohon berwarna abu terang
"Omaygat ko gue baru sadar kalo disini banyak rumah pohon."Nala menutup mulutnya
"Yu kerumah pohon gue"Dhafa kembali menggenggam tangan Nala.
"Ini seriusan punya lo?lo bikin sendiri?"heboh Nala
"Iyaa gue yang bikin bareng bokap sertifikat ijinnya juga ada di rumah yu naik".Dhafa dan Nala menaiki rumah pohonnya
"Wahhh bagus bangettt ini gaboong. Gue mau foto-foto ahh"ucap Nala mengeluarkan handphonenya
Lucu. Itu yang Dhafa fikirkan sedari tadi. Dhafa tidak tahan dengan tingkah laku Nala yang dinilai lucu bagi Dhafa. Sebenarnya tujuan Dhafa membawa Nala ke danau untuk mengetahui masalah Nala, tetapi niat itu diurungkan olehnya. Dhafa akan menunggu Nala untuk menceritakan masalahnya tanpa harus dipertanyakan terlebih dahulu.
Setelah puas dengan jepretannya Nala menatap Dhafa dengan tatapan sendu.Tak dapat dipungkiri Nala sangat ingin menangis.
"Makasii banyak Dhaf." Nala tersenyum tetapi cairan bening berhasil lolos dari matanya
"Nalaa are you okay?"tanya Dhafa dengan hati-hati
"Ga dhaf gue gabaik-baik aja."cicitnya
Dhafa mendengar jelas perkataan Nala walaupun Nala mengatakannya dengan suara yang kecil.
"Lo kenapa hmm?"Dhafa mengusap pipi Nala yang basah karena airmata Nala
"Gue kangen bokap nyokap Dhaf mereka bikin gue khawatir. Gue ga dapet kabar dari mereka. Bi Tita juga dia pulkam dan entah kapan dia balik lagi. Supir gue resign, gue sendirian dirumah gue takut hikss...."bukannya berhenti Nala malah menangis tersedu-sedu
"Lo udah coba hubungi bokap nyokap lo?"tanya Dhafa
"Udahh hasilnya nihil. Gue udah tanya ke partner bisnis bokap tapi mereka juga lost contact semenjak 2 hari lalu. Gue harus gimana Dhaf..hiksss....hiksss..."Air mata Nala terjun bebas membasahi pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NALADHAFA
RomanceNalasya Gabela Zoey. Gadis cantik penyuka bunga. Gadis yang identik dengan warna abu. Sering dipanggil dengan sebutan Nala dengan prestasi akademik maupun non akademik. Tak disangka kehidupannya sekarang membuat ia merasakan kebahagiaan, kesedihan...