After That Night✔

Sequel - Seonho vs Jiho

Kim Jiwon special birthday project
[19 October 2021]

Sore ini Seonho baru saja memasuki rumah, sepi seperti tidak berpenghuni. Sebetulnya tidak sepi karena ada banyak pelayan rumah yang berkeliaran kesana kesini, bahkan memberikan Seonho minuman jus yang selalu ia pesan setiap pulang.

Tapi, dimana Jiho?

“Dimana Kim Jiho?” tanya Seonho pada salah satu pelayan.

“Tadi dia berada disini. Mungkin ia sudah terlelap dikamarnya”

“Ah benarkah? Gomawo” ucap Seonho dan kemudian meminum jus mangga favoritnya.

Pffffftttttt.....

Lelaki itu menyemburkan jus tersebut hingga tumpah ke lantai, tentu saja pelayan tersebut kembali kesana dan memastikan majikannya itu baik-baik saja. Ia sedikit kaget dengan kejadian barusan.

Sama halnya dengan Seonho, ia juga kaget karena jus tersebut terasa sangat asin. Saking asinnya, Seonho sampai tidak mau meminumnya lagi, pelayan itu pasti panik.

“Tuan, kau baik baik saja?”

“Ahahahaha”

Itu dia, bocah itu muncul.

Kim Jiho, atau yang lebih sering disebut bocah itu pun akhirnya menunjukan dirinya. Anak kecil berumur 4 tahun itu sedang tertawa sambil memegang mainannya. Siapapun yang melihat Jiho pasti menganggapnya gemas.
Tapi tidak dengan Seonho.

“Appa! Tadi aku menuangkan satu sendok garam kedalam jus mu” ucap Jiho dengan kepolosannya.

Seonho memejamkan mata. Tentu dirinya kesal dengan Seonho kecil yang membuatnya selalu pusing setiap pulang kantor. Lelaki itu benar-benar tidak tahan lagi. Alhasil ia pun mengejar anaknya yang berlarian ke dapur. Lalu membawanya ke ruang bermain.

Tentu saja Jiho senang. Ia merasa diajak main oleh Ayahnya. Berlarian seperti ini sangat jarang ia alami.

“Diam disini” ucap Seonho sambil memegang kedua bahu putra kecilnya.

Jiho tersenyum sambil menatap jahil ayahnya yang terlihat lelah.

“Bisa tidak kau sehari saja diam? Tidak mengganggu Appa? Apa kau tidak tau bahwa Appa sangat lelah setelah pulang bekerja?” tanya Seonho pada Jiho.

Anak kecil itu tertawa sambil memperlihatkan gigi rapihnya, “Appa, apa kau suka dengan jus yang aku buat hari ini?”

“Ini tidak lucu Kim Jiho! Bisakah kau dewasa sedikit?” tanya Seonho sambil menaikkan tone suaranya.

Jiho terdiam. Menatap Ayahnya yang terlihat marah padanya. Tak terasa nafasnya terasa lebih cepat. Ia takut, hingga tanpa sadar menangis. Tidak bersuara, ia menutup mulutnya rapat.

“Jiho-ya, Appa lelah. Bisakah kau main sendiri dan tidak menggangguku? Kumohon”

Ceklek,

Pintu ruang bermain pun terbuka, terlihatlah Jiwon yang sedang menatap mereka dengan kaget. Ditambah lagi Jiho yang menangis. Tentu saja membuat Jiwon bertanya-tanya tentang hal tersebut.

“Wae?”

Jiho berlarian keluar lalu menuju kamarnya. Tempat dirinya bisa berekspresi tanpa harus takut. Ia menangis, meluapkan emosinya diatas sebuah bantal. Menangis hebat tanpa ada orang yang tau. Namun ternyata suara tangisnya tersebut terdengar hingga ke ruang bermain.

Tempat dimana Seonho dan Jiwon berada.

“Kenapa Jiho menangis?” tanya Jiwon pada suaminya.