3.

3.5K 180 10
                                    

“Sajangnim!” Sujin akhirnya memanggil setelah 5 menit mengetuk pintu namun tidak dijawab olehnya.

Sama seperti biasanya, Seonho tidak pernah membuka pintu ketika diketuk ataupun dipanggil. Terpaksa ia mengambil jalan pintas lain, yaitu memakai kartu cadangan yang khusus ia minta kepada receptionist karena bos nya ini susah bangun tidur kalau malamnya minum alcohol.

Sujin sudah biasa diam diam meminta kunci cadangan oleh receptionist dan membangunkan Seonho, namun nyatanya Seonho tidak pernah sadar bagaimana cara Sujin bisa masuk kekamarnya.

Nit.

“Sajangnim, kita harus ke kantor kalau tidak... Aaahh!”

Sujin menutup mulutnya saat ia melihat Seonho sedang tertidur diatas kasur dengan seorang wanita yang medekap ke pelukannya. Jika melihat dari baju yang berserakan dilantai, ini adalah baju mirip wanita yang kemarin terakhir bersamanya.  Mungkinkah mereka bercinta?

Sujin pun dengan cepat dan perlahan menutup pintu kamar bos-nya itu dan langsung ke receptionist, serta bertingkah seolah olah dia tidak tahu apapun.

Sujin tahu bahwa Seonho akan marah jika privasinya ketahuan oleh orang lain maka dari itu Sujin lebih baik menutup rapat rapat hal ini.

Jiwon pun perlahan membuka matanya, aroma harum tercium olehnya, ini bukan aroma tubuhnya, lalu ini aroma tubuh siapa?

Jiwon membelak kaget mana kala tahu dirinya sedang tertidur sambil memeluk seorang pria yang berada disampingnya. Ia pun terduduk dan melihat tubuhnya yang tertutup oleh selimut. Benar. Ia tidak memakai sehelai benang pun disana.

Jiwon menatap lelaki yang tertidur disampingnya, ia baru ingat bahwa lelaki ini adalah narasumber tampan yang ia lihat kemarin. Jiwon pun mengacak acak rambutnya dan mulai merutuki dirinya sendiri. Pinggang dan Kakinya bahkan terlalu pegal untuk bergerak. Sungguh bodoh kau Kim Jiwon.

Bagaimana bisa aku bercinta dengannya?

•●•

Seonho membuka matanya. Dilihatnya jendela yang sudah terbuka sangat lebar, dan memejamkan matanya kembali. Ia tersenyum dalam tidurnya, Namun ingatan dalam dirinya mulai terlintas.

“Eoh?” ucap Seonho sambil memeriksa pakaiannya. Namun nihil, ia juga tidak memakai sehelai benangpun.

“Wanita itu.. Dimana wanita... Aaahh!!” teriak Seonho kaget ketika melihat wanita yang semalam bercinta dengannya kini sudah memakai gaunnya kembali dengan rambut yang ia ikat bun berantakan sambil menyilangkan tangannya dibawah dada.

Matanya tajam dan raut wajahnya mengeras. Sepertinya dia marah.

Seonho pun berdiri untuk memakai celananya yang sudah ia siapkan untuk hari ini, Jiwon pun membuang pandangannya kearah lain, ia tidak mau melihat tubuh lelaki itu lagi, lebih tepatnya malu melihatnya.

Pipinya bisa memerah jika ia malu.

“Kau sudah bangun? Ingin sarapan bersama?” tanya Seonho pada Jiwon seolah tidak terjadi sesuatu diantara mereka.

Setelah Seonho memakai bajunya lengkap dan rapih, Jiwon pun berjalan menghampirinya dan langsung menampar pipi putihnya yang ber-dimple itu. Jujur, Jiwon tidak tega menamparnya terlebih lagi karena Jiwon sudah memuji ketampanannya kemarin. Namun dia juga punya harga diri.

“Kenapa kau menamparku?” tanya Seonho pada Jiwon.

“Kenapa kau meniduriku?” tanya Jiwon padanya.

Seonho sedikit tersenyum menyeringai sambil nemainkan lidahnya. Wanita dihadapannya ini sangat naif. Ia bahkan tidak menyangka jika ada seorang wanita yang berani menamparnya sementara banyak wanita diluar sana yang ingin tidur dengannya.

After That Night✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang