8.

2.3K 189 16
                                    

Jiwon mengadahkan padangannya keseluruh penjuru rumah Seonho. Rumah ini sangat besar dengan 3 assisten rumah tangga dan juga beberapa pekerja lainnya. Semua tampak menyambut Seonho dan Jiwon yang baru saja memasuki rumah.

Jiwon yang tidak enakkan itu langsung berbalik membungkuk, memberi salam oleh para pekerja yang ada dirumah besar Seonho. Lelaki ini ternyata benar benar kaya. Entah berapa banyak harta yang ia miliki.

Setelah perdebatan sengit dengan Seonho dan dibantu Krystal yang meyakinkannya, akhirnya Jiwon mau untuk tinggal dirumah Seonho. Karena ia juga tidak punya pilihan lain. Sebenarnya bisa saja besok pagi ia langsung buru-buru mencari rumah baru, namun Krystal menghentikannya.

Ini kesempatan yang bagus untuk bayi mu, Ji. Dia ingin bertanggungjawab! Bukankah hanya itu yang kau inginkan dari ayahnya?

Benar, Jiwon tidak menginginkan apapun dari Seonho selain pengakuan dirinya pada anak yang ia kandung. Bayinya adalah yang utama untuknya saat ini.

“Ah, kenalkan ini Yoon Jia yang akan menjadi assisten pribadimu saat dirumah” ucap Seonho pada Jiwon.

Jiwon kaget melihat seorang wanita yang baru menampakkan diri didepannya dan langsung membungkuk. Seonho bahkan mempekerjakan orang lain khusus untuk mengurus keperluan Jiwon selama dirumah. Yang pastinya harus cekatan.

Memasuki bulan ke empat kandungannya, Seonho lebih khawatir akan Jiwon dan juga bayinya. Maka dari itu ia menyiapkannya.

“K.. Kau tidak perlu berlebihan. Aku tidak butuh assisten pribadi” ucap Jiwon.

“Itu assisten untuk bayiku. Bukan untukmu. Lagipula mungkin kau belum merasa butuh sekarang, tapi nanti kau pasti membutuhkannya” ucap Seonho pada Jiwon.

Rumah Seonho ini tidak mempunyai lantai atas karena ia malas, maka dari itu ia buat rumah ini luas dengan taman dibelakang rumah. Ia juga punya kolam renang indoor yang khusus disediakan untuknya diselatan rumah. Ia buat indoor karena ia tidak suka ada yang melihatnya jika berenang.

Jiwon yang baru datang hanya menganga. Berapa banyak uang yang ia keluarkan untuk membangun rumah ini?

Kini Seonho mengajak Jiwon ke kamar yang akan ia tempati. Sebuah kamar besar yang berada tepat disebelah kamar Seonho. Kamar Jiwon punya connecting door dengan kamar Seonho. Kamar mereka hanya terpisah dengan ruang penyimpanan pakaian sekaligus ruang gantinya.

Seonho bahkan sudah mengosongkan sisi kanan ruang penyimpanan pakaiannya agar Jiwon bisa memakai slot tersebut.

Seonho juga menambahkan beberapa acessories lain seperti jam tangan, high heels dan alat makeup untuk Jiwon. Pria itu bahkan kemarin hanya asal pilih dan menunjuk barang yang menurutnya cantik jika dipakai pada Jiwon.

“Kalau kau tidak suka modelnya bilang padaku, bisa aku buang yang ini dan menggantinya dengan yang kau suka” ucap Seonho.

Dia mau membuangnya? Sungguh Jiwon tidak habis pikir oleh pemikiran lelaki yang berada disebelahnya ini. Kenapa ia mau membuang buang uangnya untuk kebutuhan yang tidak penting menurutnya.

“Kau berlebihan. Aku tidak butuh ini semua. Aku hanya butuh tempat tinggal” ucap Jiwon.

“Kau nanti akan membutuhkannya, Ji” ucap Seonho pada Jiwon.

Seonho meninggalkan Jiwon yang berada diruang ganti. Jiwon seperti kejatuhan pohon uang. Sekarang ia bisa merasakan rasanya menjadi orang kaya yang selalu ia impikan.

Dengan perlahan ia langsung membuka koper dan menata bajunya, dibantu oleh assisten pribadi yang setiap saat harus berada didekatnya saat dirumah.

•●•

After That Night✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang