64

825 99 9
                                    

Yuhuuu,,, malam gaes

Happy reading ya

🔔🔔🔔🔔🔔🔔🔔🔔🔔🔔🔔

Langit POV

Semalaman aku tak tenang, aku terus memikirkan keadaan Pelangi di rumah sakit. Apakah dia baik-baik saja? Atau malah sebaliknya?

"Morning sayang" sapa mama yang hanya ku balas senyum tipis

"Pagi-pagi kok lesu sih?" tanya papa, aku hanya menggelengkan kepala

"Ya udah ayo sarapan, mama udah buat nasi goreng seafood nih" mama memberikan sepiring nasi goreng seafood

Aku tak memiliki nafsu makan. Ragaku memang ada di rumah, namun jiwa aku masih tertinggal di rumah sakit.

"Langit, makan dongg. Masa cuma diaduk terus. Ngit, hei kok ngelamun sih. Ayo sarapan, nanti terlambat" ujar mama membuyarkan lamunan ku

"Ma, aku gak sekolah ya hari ini. Aku mau jagain Pelangi" mohon ku

"Kamu sekolah ya. Untuk urusan Pelangi biar mama yang gantiin tante Sandra untuk menjaga Pelangi ya. Kamu tenang aja, mama akan terus kasih info buat kamu" jawab mama

"Iya Ngit, kamu fokus sekolah dulu ya. Nanti pulang sekolah kamu bisa datang ke rumah sakit" sahut papa, akupun hanya mampu mengangguk pasrah

-
-
-
-

Sesampainya di sekolah kedua sahabatku dan kedua sahabat Pelangi sudah berada di kelas. Mereka semua lesu, sama seperti aku.

"Ya ampun, ini kelas udah kayak penjara. penuh dengan wajah suram" ujar salah satu siswa

"Eh Langit gak usah pura-pura sedih. Bukannya lo seneng ya kalo Pelangi celaka?" tanya para siswa

"Ngit, lo udah jahat banget dia. Sekarang terbukti Pelangi gak salah aja lo pasang muka memelas"

"Denger ya, lo gak usah sok peduli sama Pelangi"

"Nyesel? Katanya gak akan nyesel"

Ucap mereka para penggemar Pelangi

Mereka bener, gue udah jahat banget sama Pelangi. Dia selalu berusaha ngelindungin gue. Tapi gue malah jahat

Aku masih diam mencoba mengabaikan ucapan mereka. Namun, hatiku terasa hancur berkeping-keping.

"Ngit lo gak usah hiraukan omongan mereka" kata Gading

"Iya Ngit. Pelangi gak benci kok sama lo. Dan lo juga gak usah terus menyalahkan diri lo ya" sahut Sinta

"Tapi emang bener sih. Langit itu jahat banget sama Pelangi" ketus Dina

"Din," cegah Sinta

"Emang iya kok. Eh, gue sebagai sahabat nya Pelangi masih kesel banget sama lo ya. Gara-gara Pelangi nolongin lo  terus dia jadi celaka. Dan sekarang dia terbaring lemah di rumah sakit ya karna lo Langit"emosi Dina memuncak

"Din" Sinta  masih terus berusaha menenangkan Dina

"Diem Sin. Gue belum puas marah sama bocah tengil yang merasa paling benar dan merasa paling tersakiti" ujar Dina.

Bughhh

Satu pukulan mendarat di pipi kiriku,  Dina menonjokku hingga hidungku Mengeluarkan darah

"Dina" teriak Sinta

Bughh,,, bughhh

Dina kembali menonjokku tepat di perutku

Barbar Couple (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang