Happy reading
----------
Suasana sekolah tampak sudah ramai, siswa-siswi berkeliaran di area kelas masing-masing. Setelah kemarin berleha-leha di rumah, hari ini harus kembali ketempat mencari ilmu.
Misel dan Rosa berjalan beriringan menuju kelas mereka, diiringi dengan obrolan ringan. Sesekali Misel menyapa atau tersenyum di balik maskernya untuk menyapa orang yang dikenalnya, walupun yang terlihat hanya matanya yang menyipit. Tepat setelah sampai di depan kelasnya, bel masuk berbunyi.
"Pagi" sapa nya pelan kepada penghuni kelas, yang dibalas oleh mereka.
Dirinya masih berdiri di depan kelas, netranya menelusiri seluruh murid yang disana.
"Akh,, padahal gue udah berusaha berangkat mepet waktu, tapi kayanya dia lebih siang"-batinnya, melihat orang yang dicari belum datang.
Alasannya jika orang yang dicarinya sudah datang, dia bisa duduk di tempat yang tidak bisa terpandang langsung oleh matanya. Tapi sepertinya susah.
Kakinya melangkah ke meja pojok yang disebelahnya sudah terisi oleh Pajri.
"Loh, Misel !! Lo kok disana ?" kata Rosa dari tempat duduknya, kemudian dia beranjak dan menghampiri meja Misel.
"Gue lagi pengen di belakang."
Raut wajah Rosa berubah " aaa, lo tega. Gue gak ada temen ngobrol kalo lo jauh."
"Yaudah lo duduk depan gue aja" melihat bangku depannya yang masih kosong.
"Ihhh, gamau. Susah kalo gitu, lo aja yang di depan gue disini" rengeknya.
Misel menghela nafas, ribet sekali temannya ini. "Ribet lo, yaudah lo disini"
Dia berdiri dan pindah ke bangku di depannya, disebelahnya ada Irzan yang sudah nangkring dengan ponsel yang di miringkan.
Sepertinya tidak buruk juga duduk disana, dia terhalang oleh tubuh Irzan jika Vander duduk diseblah Pajri atau di pojok sana.
"Selamat pagi" sapa guru yang memasuki kelas, dijawab serempak oleh mereka.
Dia bernapas lega, guru sudah masuk kelas. Vander pasti tidak masuk hari ini. Setelah Irzan selesai memimpin doa, mereka mengeluarkan peralatan tulis dan buku yang akan di pelajarinya.
"Untuk hari ini bapak ingin kalian mengisi latihan soal. Soalnya udah bapak kirim ke Misel, silahkan di share kembali di grup kelasnya" Misel membuka aplikasi hijau berlogo telpon tersebut, dan menshare kembali di gc khusus mereka.
"Kerjakan langsung dan kumpulkan hari ini juga, tidak boleh berisik. Kalian boleh searcing atau lihat buku untuk jawabannya. Tapi tidak boleh kerjasama dengan teman" ucap guru sejarah itu.
"Iya pak" jawab mereka.
Lembaran buku yang dibuka, tip-x yang di kocok, dan pulpen yang jatuh menjadi suara di kelas tersebut. Mereka fokus mengerjakan soal tersebut dengan kecepatan menulis yang cepat.
Soal yang dikasih cuma 5, tapi satu jawaban soal bisa hampir satu kaca jawabannya. Apalagi waktu yang tersisa untuk pelajaran tersebut tinggal 35 menit.
KAMU SEDANG MEMBACA
OTHER SIDE ( Hiatus )
Teen Fiction"Kegilaan apa ini ?? !!"-Miselia "Jika aku tidak bisa memilikimu, maka orang lain pun tidak akan pernah bisa. Mati lebih baik dari pada kamu dimiliki oleh orang lain"-Vander ------------