10. vander angry

356 22 0
                                    

Happy Reading

_______________________
______________
_________


Ting nong ting nong

Dengan tergesa Misel menekan bel dikediaman Vander.

Setelah tadi menghabiskan makanannya, dia langsung saja pergi dari sekolah menuju rumah Vander, tanpa mengganti seragam putih abunya, hanya melapisi atasannya untuk menutupi logo sekolah dengan Hoodie hitam yang disimpan di bagasi motornya.

Cklek

"Astaga non, untung non dateng. Daritadi den Vander banting-banting barang di kamarnya, ini pertama kalinya dia seperti ini. Pas bibi ketuk pintunya malah dimarahin, bibi khawatir banget, apalagi setelah pulang kerumah pagi tadi mukanya lebam-lebam. Mungkin kalo non yang kesana den Vander akan berhenti." Jelas kepala Pelayan, Bi Sumi.

"Serius bi ? Kalo gitu aku izin ke atas"

"Silahkan non"

Mendapat izin, dia langsung berlari ke arah lift yang menghubungkan ke lantai atas.

Dia menggigit jarinya cemas dihadapan pintu di depannya. Dirinya ragu, belum pernah menghadapi Vander yang semarah ini.

Gimana kalo seandainya, gue masuk trus dia malah maki-maki gue dan ngatain gue yang nggak-nggak ? Ini bukan dunia Fiksi yang ketika kekasihnya datang si cowo luluh.

Hufffttt hah, hufft hah

Gue harus siapin hati jika benar dia malah bentak gue, gimana pun ini kesalahan gue. Engga deng, enggak salah gue semua, pasti ada penyebab lainnya juga.

Tok tok tok

Hening

Tok tok tok

"Van,,, Van,,"

Tak ada jawaban.

Dia mengumpulkan keberaniannya dan mengangkat tangannya membuka knop pintu.

Klek

Gelap

"van,,,"

Langkahnya semakin dalam memasuki kamar, sesekali kakinya yang masih terbalut sepatu menendang barang.

Tangannya menelusuri tembok untuk mencari saklar lampu, setelah dapat dia langsung menekannya.

Klik

Ruangan yang tadinya gelap kini terang benderang. Mulut Misel ternganga melihat betapa berantakannya kamar tersebut, pantas saja ketika berjalan dia menendang barang.

Langkahnya terayun menghampiri Vander yang terduduk dibawah kasur dengan kepala yang di telungkupkan.

"Van,," panggilnya lirih

Tangannya menyentuh bahu Vander.

"Pergi !!" Ucapnya Datar

"Hey,, dengerin dulu,!"

"Enggak, pergi !! Bukannya kamu sedang bersama dengan lelaki itu ?" Sarkasnya.

"Kamu salah paham okay !" Lembutnya.

Melihat tidak adanya respon dari Vander, Misel akan menjelaskan, terserah mau di dengar atau tidak.

"Tadi pagi aku ada rapat literasi di sekolah, dan dilanjut dengan ngebimbing anak kelas 10. Selesai ngebimbing, aku sama yang lain memilih makan dulu sebelum pulang. Dan aku sama yang lain nitip makan sama kak Reno, kebetulan pas kita lagi telponnan kak Reno ngasih pesenan punya aku."

OTHER SIDE ( Hiatus ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang