Happy Reading
_________________________
________________
________
Di rabu pagi cerah ini, Misel sudah siap dengan pakaiannya yang terbilang casual, celana jeans dengan kaos hitam dibalut dengan sebuah hoodie karna cuaca masih terbilang pagi dan dingin.Matanya mengamati jalanan di depan rumahnya yang dilalui anak-anak tetangga yang memakai seragam merah putih untuk berangkat sekolah, dia menunggu Vander menjemput.
Kemarin Vander mengatakan akan mengajaknya untuk ke suatu tempat, dikarnakan hari ini mereka libur.
Tak berselang lama, sebuah mobil sport hitam berhenti di depan rumahnya. Misel berdiri dari duduknya dan menghampiri Vander yang keluar.
Setelah berpelukan sebentar dan saling sapa, dia masuk ke dalam mobil dengan pintu yang di bukakan oleh Vander.
"Kamu udah sarapan ?" Tanya Misel kepada Vander yang sudah duduk di kursi kemudinya.
"Belum, nanti aja. Kamu udah ?"
"Udah. Tapi tadi aku buat nasi goreng, mau ?" Tangannya membuka paper bag dan mengeluarkan kotak makan yang berisi nasi goreng dengan telur mata sapi.
Vander mengangguk-anggukkan kepalanya "pengen di suapin."
♣♣♣♣
Misel mengerjapkan matanya ketika merasakan tidak ada pergerakan di mobil. Dia membuka matanya dan terperangah melihat tempat di depannya, selama 2 jam menemani Vander membawa mobil dan mengobrol dia merasa mengantuk sampai akhirnya tertidur.
"Wow !! Jadi ini tempatnya ?"
"Iya. Yuk keluar."
"Ayo, jangan lupa masker kamu."
Deburan ombak dan terik matahari menyapa ketika keluar dari mobil. Mereka berjalan bersisian menjauh dari area mobil.
"Kita nyari tempat dulu yuk buat kita sholat dzuhur" Diangguki Misel.
Beberapa menit mereka berkeliling sampai akhirnya mereka menemukan mesjid.
Mereka melepas sepatunya dan masuk ke tempat wudhu yang berbeda.
Misel memasuki kamar mandi yang ada di tempat itu dan melepaskan hoodie serta maskernya. Lalu melipatnya dengan rapi dan menyimpannya di atas tembok.
Selesai dengan wudhunya dia membaca doa dan masuk kedalam mesjid.
Tangannya menyingkap sedikit tirai pembatas dan menemukan Vander yang sedang solat.
Kemudian membetulkan kembali pembatas itu dan berjalan ke arah lemari yang berisi mukena dan memakainya.
Dia mengangkat kedua tangannya dibarengi dengan gumaman takbir, rakaat demi rakaat terlewati. Setelah mengucapkan salam, dia menengadahkan tangannya berdoa.
"Udah nunggu lama ?" Ucap Misel duduk di sebelah Vander yang memainkan ponsel.
"Enggak kok, baru aja. Hoodie kamu mana ?"
"Ad--eh iya ketinggalan kayaknya. Bentar,,"
Vander menggeleng melihat kecerobohan gadisnya, tak berapa lama Misel kembali dengan menenteng hoodie.
KAMU SEDANG MEMBACA
OTHER SIDE ( Hiatus )
Teen Fiction"Kegilaan apa ini ?? !!"-Miselia "Jika aku tidak bisa memilikimu, maka orang lain pun tidak akan pernah bisa. Mati lebih baik dari pada kamu dimiliki oleh orang lain"-Vander ------------