12. masak with Vander

215 15 0
                                    

Happy reading

___________________________
______________
___________________


Klik

Misel memasuki pintu apartemen milik Vander, dia meletakan bahan-bahan makanan yang dibelinya di dapur.

Langkahnya terayun ke arah kamar, senyum kecil terangkat melihat Vander yang masih pulas dengan tidurnya.

Dia melepas hoodie yang di pakainya dan menyisakan tanktop hitam dengan celana jeans.

Karna takut mengganggu tidur Vander, dia keluar dari kamar dengan pelan, melangkahkan kakinya ke ruang tv dan mendudukan diri di sopa panjang di sana.

Tangannya menggulir di sosial media miliknya, sesekali dia mengetuk dua kali layar hp nya jika menemukan unggahan temannya, tv yang menyala di depannya dia abaikan.

Bosan dengan kegiatannya, dia ke dapur dan menyusun isi dari kantong plastik yang dibelinya tadi. Sebagian dia simpan di kulkas dan sebagian lagi disimpan di lemari tempat makanan.

Bikin makanan sekalian aja kali yah ?

Misel melihat-lihat bahan makanan dengan otak yang berfikir.

Setelah mendapatkan ide, dia mengambil bahan-bahan yang dibutuhkan dan menyimpannya di meja.

Sebelum itu, dia mencepol terlebih dahulu rambutnya supaya tidak menghalangi kegiatannya.

Dia campurkan bahan-bahan yang sudah di pilihnya dengan mengkira-kira bumbu yang dimasukan.

Misel memang sering bereksperimen membuat makanan yang di temuinya di beberapa chanel youtube atau instagram. Tapi untuk bumbunya dia menakarnya sendiri. Pernah awal-awal membuat, dia melakukan prosedur yang diberikan, tapi hasilnya membuat geleng-geleng kepala.

Mulutnya sesekali bersenandung pelan dengan tangan yang tetap bergerak aktif.

"Akhh !!"" Pekiknya kaget ketika merasakan sebuah pelukan dari belakang.

"EL !!! Ngagetin tau gak ?" Ucapnya dengan sedikit sentakan.

"Maaf,," lirihnya dengan kepala di simpan di ceruk leher.

"Jangan gini El, aku bau keringet tau." Ucapnya berusaha mengusir dengan bahu yang di gerak-gerak an.

"Ara wangi kok."

Susah kalo udah keras kepala seperti itu, mau debat pun gak ada gunanya, jalan pintasnya Misel harus mengalah.

"Kenapa bangun hmm ?"

Dengan bibir yang mencebik sebal dia menjawab,"soalnya gak ada Ara, jadi akunya gak nyenyak."

"kan ada guling." Usul Misel

"Iiih, kalo guling kan beda."

Alih-alih menjawab, Misel memilih diam. Meneruskan kegiatannya yang sedikit susah karna kukungan Vander.

"Kalo masih ngantuk sana tidur lagi," titahnya ketika tidak merasakan pergerakan di bahunya.

"Gak mau !!. Mau nemenin ara"

"Aku susah geraknya El. Cuci muka gih."

"Gak bakal kok. Aku mau kaya gini, cuci muka nya nanti aja" bantahnya.

"Ara mau buat apa sih ?"

"Buat makanan."

"Iya tapi makan--eh iya,,, Ara dapat dari mana bahannya ? kan disini gak ada bahan makanan."

OTHER SIDE ( Hiatus ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang