9. rapat literasi

256 20 0
                                    

Happy Reading !!!

_______________________________
___________
______

"Misel, trus ini mending gimana menurut lo kelanjutan hubungan gue sama Angga"

"Lebih baik lo, jangan di tanggepin dulu. Kadang lari dari masalah itu perlu, tapi jangan lupa untuk nyelesaiin. Daripada sekarang sama-sama emosi, gak ada yang mau ngalah." Nasehatnya.

"Emm, gitu yah ?"

"Iya Risa !" Gemas Misel

Sudah 1 jam lebih dia mendengarkan curhatan Risa dan memberikan saran.

Permasalahan dihubungan mereka adalah sifat mereka yang bertolak belakang. Risa yang egois dan Angga yang terkesan acuh tapi posesif nauzubillah.

Angga mempunyai kepribadian yang cuek dan acuh, namun jika berhadapan dengan Risa dia akan sangat begitu peduli. Apalagi Risa yang merupakan korban broken home, orang tuanya bercerai dan memilih kehidupan masing masing, meninggalkan Risa yang waktu itu masih sd sampai sekarang tinggal bersama kakak perempuannya.

Mungkin itu juga salah satu alasan selain rasa cinta yang membuat Angga sangat care kepada Risa, tapi Risa seolah tutup mata terhadap perlakuan Angga jika sudah ada masalah yang menghadapi mereka.

"Kalo putus, menurut lo gimana" tanya Risa setelah lama terdiam.

"Astaga, Risaaa !!! Hubungan lo sama Angga itu bukan sebulan dua bulan, kalian udah jalan 2 tahun.,,

Iya, gue emang gak tahu gimana jadi lo. Tapi nih yah. Emang lo gak mikirin gimana bahagianya si pho Dea kalo hubungan lo putus sama Angga. Beuh dia malah akan seneng karna lo kemakan sama umpannya." Greget nya.

"Aaa, si Angga nya lagi. Bukannya ngehindar pas si Dea nyamperin ini malah diem aja."

Helaan napas keluar dari bibir Misel, menghadapi Risa itu harus sabar, lembut dan penuh pengertian. Jika tidak, percuma ngomong berbusa pun tidak akan di dengar.

Daritadi pun omongannya hanya seputar itu, dan konfliknya pun tetap sama. Tentang Dea si pho di hubungan Risa dan Angga.

"Yaudah, sekarang gini aja. Lo tidur, istirahatin tuh otak. Masalah Angga besok aja di lanjut, biar dingin juga lo ngehadapinya. Jangan begadang !! Katanya gak mau punya kantung mata."

"Iyadeh, thanks banget udah dengerin gue"

"Haha, apasih lo. Kaya sama siapa aja, jangan sungkan kalo mau cerita. Gue siap dengerin."

"Yaudah,, kalo gitu gue matiin yah, bye"

"Bye"

Tut

Setelah putus sambungan tersebut, dia melotot melihat beberapa panggilan tak terjawab dari Vander 1 jam yang lalu.

"Mati gue !!"

Beberapa kali dia hubungi balik tapi nomornya tidak aktif, dia menggigit jarinya gusar "gimana ini"

"Mungkin udah tidur kali yah."

Dia pun memilih meninggalkan beberapa pesan dan menyimpan ponselnya di nakas.

OTHER SIDE ( Hiatus ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang