1

300 42 1
                                    

Senja memutuskan tinggal terpisah dengan orang tuanya setelah mereka cerai. Senja memilih tinggal sendiri di Korea, ia bekerja paruh waktu walau orang tuanya mengiriminya uang karena ia tidak mau menggunakan bantuan mereka jika tidak mendesak. Dan hari ini adalah hari pertamanya bersekolah di SM high school. Dan semuanya dimulai dari sini.

"Ck, kenapa hari pertama udah telat sih." Keluh Senja yang sedang menggigit roti sembari mengikat tali sepatunya

Senja berlari ke arah halte karena takut ketinggalan bus, dan untungnya bus datang bersamaan dengan kedatangan Senja. Ia langsung menaiki bus tersebut dan berangkat ke sekolah.

--

"Jadi anak anak, hari ini kita kedatangan murid baru"

"Cewe cowo bu ?" tanya salah satu seorang murid.

"Bencong" Sahut pak Udin.

Seluruh kelas tertawa, lalu lengkah seorang wanita menghentikan tawa mereka. Senja masuk dengan perasaan yang canggung karena dia datang sepuluh detik tepat setelah bel bsrbunyi.

"Nah ini dia, perkenalkan diri kamu nak" Kata pak Udin.

"Hai, kenalin gw Senja" Ucap Senja sambil memberi sedikit senyuman di akhir.

"Baik Senja, silahkan duduk di sebelah Ningning. Ningning angkat tangan" Lalu seorang siswi dengan mata panjang dan rambut hitam panjang mengangkat tangannya.

Senja menganggukkan kecil kepalanya lalu berjalan ke arah siswi yang di sebut Ningning tersebut.

"Haii Senja. Kenalin ya, Ningning." Sapa Ningning.

"Ah iya, salam kenal" Senja tersenyum kikuk lalu duduk di sebelah Ningning.

Dan tanpa disadari, jam pelajaran pun berjalan dengan cepat

--

Kringg~

Bel istirahat berbunyi, seorang gadis dengan jenjang leher yang panjang dan rambut hitam bergelombang itu melangkahkan kakinya masuk ke arah lapangan mengundang semua mata. Gadis tomboy dengan tas kecil di tangannya yang mungkin hanya menampung beberapa buku itu langsung memasuki kelas tanpa memperdulikan tatapan orang.

"SEKAYY, DEMEN BANGET LU DATENG TELAT. DIKIRA SEKOLAH BAPAK LU APA ?!"

"JISEL MISS U SO OMG."

"Kita baru ketemu tadi malem anjir." Gadis bernama Giselle tersebut menjitak kepala Langit karena gemas.

"Sakit dongo." Keluh Langit sembari mengusap dahinya.

"Eh tau ga"

"Apa"

"Kelas XI IPA 2 ada murid baru, cakep" Giselle sudah seperti cctv, karena ia selalu tau setiap orang yang keluar dan masuk sekolah ini.

"Terus ? gw lurus kali"

"Halahh gausah shy shy dog. dia temennya Ningning, jadi kalo lu deketin dia, gw bisa deketin Ningning deh"

"Terus maksud lu gw suruh slebew dia cuma buat deketin Ningning ? ah males."

"Lagian lu, kalo suka tuh bilang, jangan cuma jadi secret admirer doang."

"Gw bukan secret admirer, gw cuma suka merhatiin aja"

"Halah sama aja, dom kok ga gentle" Setelah mengucapkan itu, Langit langsung lari ke arah kantin untuk mencomot onde onde sebelum ia di comot mak lampir.

Yap, Giselle sudah menaruh rasa pada Ningning sejak ia kelas 11. Namun banyak rasa takut untuk mengungkapkan hal tersebut, salah satunya karena semua mantan Ningning itu laki-laki.

--

"Lu udah pernah pacaran ?" Tanya Ningning sembari menyumpit mie ayamnya.

"Udah"

"Mantan lu ada berapa ?"

"Satu doang"

"Lu cantik ginii, masa mantan nya cuma satu"

"Gaboleh sama mama, takut ganggu nilai katanya"

"Ada benernya, ada salahnya juga tapi"

"Apa salahnya ?"

"Gatau" Rasa ingin mencakar muka temannya itu gagal karena bel berbunyi. Dan akhirnya mereka kembali masuk ke kelasnya.

--

OMOO ini first time aku buat cerita gxg ehehe, jadi kalo ada kurangnya maaf. Jangan lupa votemen biar otakku cair mikirin ni story, otakku beku soalnya kaya sikapnya tehyung ke yeen.

Langit dan Senja -HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang