6

128 34 0
                                    

Senja bangun dari tidurnya di pagi yang cerah ini, hari ini hari Minggu. Setelah kemarin bersenang senang, Senja merasa lebih baik.

Di hari Minggu Senja tidak ada jadwal bekerja. Dan soal pekerjaan ia sudah memutuskan untuk pindah tempat, karena bos nya di tempat sebelumnya terkesan cringe.

Pagi ini Senja hanya menyikat giginya lalu keluar jogging menuju toserba.

"Ini kak, totalnya 10k"

"Oh, ini" Senja mengambil es krim nya lalu membawanya ke arah lapangan.

Yahh memang tidak bagus dan tidak ada gunanya membeli es krim di pagi hari saat sedang jogging.

Senja duduk di kursi pinggir taman sembari melihat sekilas orang orang yang bermain basket karena memang ia tak mengerti hal tersebut. Namun matanya menangkap satu orang yang terlihat familiar di matanya. Bukankah itu.. Ah Langit. Senja baru tau Langit pandai bermain basket..

Sebuah bola berjalan menggelinding ke arahnya, entah tersambat apa ia mengambil bola tersebut dan meng-shoot bola tersebut ke dalam ring. Dan siapa sangka bola tersebut masuk, padahal Senja sama sekali tidak tau tentang basket. Namun Senja malu karena manjadi pusat perhatian anak yang sedang bermain basket.

Masa bodoh, Senja berbalik badan dan hendak pergi meninggalkan mereka, namun..

"Senja" Suara lantang wanita yang ia kenal.

Senja beralik badan, dan.. OH GOSH Langit ada di depannya dengan rambut di ikat ponytail dan jenjang leher penuh keringat. Sangat memabukkan.

"Woii" Langit menggerakkan bahu Senja yang sedang bengong.

"Hah, apa ?"

"Di panggil bengong aja"

"Ahaha iya gapapa"

"Lu ngapain disini"

"Habis jogging, mau balik. Lu ?"

"Lu nanya gw ? Ga liat ?"

Ah iya.. basket. Senja tidak fokus, namun mengapa ia tak fokus ?

"Udah sarapan ?"

"Belum"

"Sarapan bareng yuk" Ajak Langit.

"Lah itu basketnya ?"

"Alah yang main bukan cuma gw" Langit melemparkan bolanya kepada satu dari mereka.

"Yuk temenin gw ganti dulu" Langit membawa tangan Senja.

"HAH"

"Tungguin gw ganti maksudnya, masa gw suruh ganti tengah lapangan"

Ah iya dasar bodoh. Senja pun mengikuti Langit ke arah toilet dan menunggunya di luar. Ingat itu, diluar.

"Tunggu situ, jangan kemana mana"

"Ay ayy captain" Ucap Senja menaikkan tangannya hormat kepada Langit yang membuatnya tersenyum gemas.

"Dasar" Langit menaikkan tangannya mengacak acak rambut Senja lalu masuk ke toilet.

--

Diluar cafe tempat Senja dan Langit makan, ada seorang pria dengan baju serba hitam memperhatikan mereka. Ia tersenyum miring sembari mengambil hp nya untuk menelpon seseorang.

"Ternyata benar dia disini"

Sedangkan di dalam sana Senja dan Langit sibuk membicarakan banyak hal, dari semut tertabrak motor sampai motor tertabrak kucing.

"Oh iya, lu kok bisa pindah kesini ?"

Senja meletakkan garpunya pelan. "Gw ? pengen hidup mandiri aja ahaha"

"Kakak disini sendirian ?"

"Gausah panggil kakak, iya sendirian"

"okk, kenapa sendirian ?"

"I don't care about that, i just care about how smoothly my money flow"

"Kenapa gitu ?"

"I can live without my family, but i can't live without my money"

"Ah okey" Senja tak membela maupun mencela karena ia pun bingung.. Lebih baik mengiyakan saja dari pada salah sangka.

Orang orang berpakaian hitam itu masuk kedalam cafe dan duduk tepat di sebelah Langit dan Senja. Langit dan Senja tentu risih karena mereka menyadari bahwa orang orang tersebut memperhatikan mereka berdua.

Karena sudah muak, Senja menoleh ke arah 'mereka' dan menatap satu pemimpin nya tajam.

"Papa ?"

Melihat tatapan orang orang tersebut menatap balik Senja seolah mengiyakan. Senja pergi ke Korea hanya dengan pengetahuan mama nya dan, pasti mama nya memberitahukan ayahnya karena kesal saat di telepon.

"Pliss jangan sekarang"

"Huh ?" Senja bahkan melupakan bahwa 90% dari anak buah ayahnya itu orang Belanda.

"Dude, did you know where we are ? my friend here !"

"Kenapa si ?" Tanya senja yang mulai tadi kebingungan.

"Langit, lu pergi duluan ya ? kita udah selesai kan makannya, gw ada urusan bentarr"

"O-oh, kayanya penting banget, ok gapapa"

"Makasii Lang" Senja pun pergi dengan orang orang tersebut.

--

Ngikngok, bike akan sy usahakan up 2 hari sekali, potmen bung !

Langit dan Senja -HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang