15

159 29 1
                                    

Sebenarnya mereka sudah sampai di kota tujuan, namun ada baiknya mereka isi perut terlebih dahulu, kan?

"Bangun bangun kalian" Rusuh Langit.

Jaehyun yang memang sudah bangun dari tadi membantu untuk membangunkan sapi sapi di mobil itu, namun berbeda dengan Langit.

"JISS-" Teriak Langit terhentikan.

"Jangan gitu, kalo dia kena stroke tiba tiba kita juga gatau" Ucap Jaehyun menepuk nepuk pundak Giselle dari belakang.

"Alah mau digituin sampe se jam juga ga bakal bangu-"

"Hoammm" Giselle bangun merentangkan tangannya.

"Bangunin noh orang di sebelah lo, gue mau keluar"

Karena memang sebenarnya di bagian tengah ada sisi kosong, Giselle menarik pinggang Ningning dan menempelkan badannya pada pintu mobil membuat mereka menempel satu sama lain.

"Cepet turun"

Langit turun dari mobil dan membukakan jalan untuk Jaehyun, sedangkan Giselle perlahan sedang membangunkan Ningning.

Lalu mereka pergi masuk ke dalam resto-

Tunggu..



SENJA?!



"EH SENJA WOI" Teriak Langit panik.

Anak mobil sebelah juga ikut ke arah mobil Langit.

Ketika sampai di parkiran Langit melihat Senja meringkuk sambil memeluk kaki di dalam, lalu Langit membukakan pintu.

"Senja"

"HUWAAAA" Senja memeluk Langit.

"Hayoo Lang, anak orang loh" Panas Lucas.

"Sini neng sama abang aja" Ajak Jaemin.

"Langit sih" Kata Ningning.

Senja turun dan di sambut rangkulan Jaemin mendahului jalan teman temannya.

"Sini eneng mending sama abang aja"

"Kaya om pedo ih"

"Loh gini gini saya banyak duitnya"

"Iyakah?"

"Iya dong"

"Yaudah culik adek bang" Canda Senja memeluk Jaemin. Canda peluk.

Tapi di belakang beuhh, kaya ada bau gosong gosongnya.

--

Di dalam restoran, kali ini Senja duduk di samping Haechan sama Jaemin, lagi males sama si Sky.

"Senja" Bujuk Langit.

"Hm"

"Maaf.."

"Tadi gue bangun bangun gaada orang terus mobil dikunci gitu, males."

"Ya tadi gara gara Jepri"

"Lah kok gue"

"Ya kan gue lupa gara gara bukain jalan"

"Lah terus kalo ga dibukain gue gimana keluarnya buset"

"Nyenyenye"

Mereka makan bersama, setelah selesai mereka naik ke mobil dan menuju ke hotel karena hari mulai gelap.

Langit sudah booking kamarnya dan mendapat kuncinya, ada lima kamar. Otomatis satu kamar dua orang.

"Kalian mau sama siapa"

Cuma Jeno yang nunjuk Jaemin. Sisanya mah diem dieman.

"Gue sama Senja" Ucap Langit.

"Kayanya ga aman deh kalo lo sama Senja, mending Senja sama Ningning" Ucap Jaehyun.

"Ga aman gimana, emang gue pedofil?!"

"Ya kan lo suka s-  ADUH" Langit langsung menginjak kaki Jaehyun keras.

"Ya kan bener, ntar lo apa apain bahaya" Jaehyun ini memang selain paling dewasa, paling peka.

Giselle menahan tawanya melihat Langit, sedangkan yang lain masih belum paham, otaknya ga nyampe.

"Tau ah gue mau sama Senja" Langit kekeuh dan berjalan ke arah Senja.

"Gue gamau"

Hampir semua dari mereka hampir tertawa melihat wajah Langit.

"Gue sama Jaemin aja" Ucap Senja dengan watados nya.

Mata Jaehyun membulat. Ini anak makin aneh saja pikir Jaehyun.

"Senja, Jaemin biar sama Jeno aja" Ucap Jaehyun lembut.

"Yaudah gue sama Echann"

"Ga sekalian sama om neng?" Tawar Lucas.

"Ayo sama Echan ajaa" Ajak Haechan membuat mereka menggelengkan kepala.

"Gaboleh" Ketus Langit.

"Gue males sama anak anak mobil gue" Senja tetap Kekeuh.

"Satu kamar bertiga sama Echan Ningning mau?" Tanya Jaehyun lembut.

"Mauuuu"

Alhasil satu kamar ada Senja, Haechan, dan Ningning. Haechan ga masalah ada diantara tiga perempuan ini, dia yakin gabakal aneh aneh karena perasaannya udah ada di satu orang.

"Senja, kalo ada apa apa lo langsung telpon gue" Pesan Langit tadi.

Dikamar satu ada Langit dan Giselle yang sama sama memikirkan Senja dan Ningning.
Dikamar dua ada Jeno dan Jaemin yang bermesraan.
Dikamar tiga ada Mark dan Lucas, yang satu ngelawak, yang satu ketawanya kaya kuntilanak. Untung kedap suara.
Dikamar empat ada beruang yang sedang tidur.

-

HALOOO
maaf lama up nya, author lagi ujian ditambah ga mood. jadi butuh waktu gitu buat nyari ide lagi, huhuuu T_T

Langit dan Senja -HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang