Langit yang sedang berniat membolos berjalan menuju perpustakaan untuk mencari tempat dingin dan sepi, sungguh hari ini sangat panas.
Seorang gadis duduk di pojok perpus sembari memeluk kakinya dan menenggelamkan wajahnya di lutut kakinya. Langit menghampiri gadis tersebut lalu duduk di sebelahnya, di lantai. Ia menghela nafas kemudian berbicara.
"Hidup di dunia ini ga kaya wattpad happy ending dek. Ada kalanya kita terpuruk. Dan.. keterpurukan itu yang buat kita harus bangkit dan berusaha."
Gadis tersebut mendongakkan kepalanya guna melihat wanita yang ada di sebelahnya tersebut. Gadis itu menatap Langit dengan tatapan yang mampu membuat hati wanita tersebut berdebar kencang. Langit yang menyadari mereka saling bertatapan pun mengalihkan pandangan pada name tage pada dada gadis itu. Senja.
"Cantik" Ucap Langit tanpa disadari.
"hum ?" Senja itu berdehem bingung, lalu Langit langsung berdiri dan meninggalkan Senja yang masih kebingungan.
"Tunggu" Senja menghentikan langkah Langit, dan langit menaikkan sebelah alisnya.
"ur name ?" Langit tak menjawab, ia hanya menunjuk name tage nya menggunakan dagu.
"Ah, Langit. Thanks, bye" Senja berdiri lalu meninggalkan Langit yang menatap kepergiannya.
"Menarik"
--
Jam sudah menunjukkan waktu pulang, Ningning mengajak Senja untuk pergi ke pantai bersama teman teman yang lain. Karena sebelumnya Senja tidak pernah mau, Senja pikir tidak ada salahnya healing di pinggir pantai.
Mereka menjemputku ke apart untuk berangkat ke pantai, katanya sunset disana bagus. Aku membawa satu baju ganti untuk berjaga jaga jika hendak bermain air, lalu bergegas keluar untuk masuk ke mobil.
"Senjaa lu duduk di depan aja, btw udah kenal dia belum ?" Ningning berteriak sembari membuka jendela mobil bagian tengah.
Senja membuka pintu mobil depan dan melihat siapa yang menyetir mobil tersebut.. dan yah, aku mengenalnya.
"huh ? ga kenal" Senja tak menghiraukan tatapan Langit yang tak bisa di artikan tersebut.
"Okee bagus, kenalan dulu yukk" Ujar Ningning.
"Lu cuma kenal Giselle sama Mark ya" Senja menganggukkan kepalanya kikuk.
"Itu di sebelah lu namanya Langit, sohibnya Giselle, mereka sekelas. Kalo di Sebelah Mark itu Haechan, mereka sekelas juga, udah kaya duo sejoli mereka."
"Ohh" Senja hanya ber-oh ria sembari menganggukkan kepalanya
"Ah ga asik lu Ja, udah yuk capcus" Ningning tentu kesal, sudah berbicara panjang lebar namun hanya di jawab 'oh'.
Langit pun menjalankan mobilnya. Perjalanan ke pantai kurang lebih 2 jam, namun pemandangannya sama sekali tidak mengecewakan.
Di perjalanan Senja tertidur, sangat pulas. Wajahnya yang cantik terlihat letih walau ia sedang bersemangat. Langit heran mengapa ia tidak terbangun di tengah ramainya gerombolan orang utan di belakang, Senja seperti berdamai dengan mimpinya sendiri.
--
Senja membuka matanya lalu membulatkan kedua bola matanya. Bagaimana tidak, tepat didepan wajahnya terdapat wajah Langit dan hidung mereka hampir bersentuhan. Senja reflek mendorong dada Langit.
"MAU APA LO ?!"
--
Hai, cuma mau ngingetin votmen ehehe :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit dan Senja -HIATUS
FantasyLangit akan kesepian jika Senjanya hilang, dan Senja akan kehilangan rumahnya jika Langit menghilang. ⚠️ Gxg ⚠️ Jiminjeong ⚠️ Homophobic dni