Setelah sampai di apartemen Langit, Senja masuk perlahan sembari melihat sekitar.
"Besar, sepi, rapih. Jarang di apart ya"
"Iya kadang pulang cuma tidur, kadang pulang jam 3, mangkanya rapih"
"Emang ngapain pulang jam 3 ?"
"Balapan"
Senja membalikkan badannya menatap Langit tajam.
"Hehh gaboleh balap balapan"
"Kata siapa"
"Kata aku" Senja menyilangkan tangannya di dada. Tunggu.. aku ?
"O-oh ok aku berenti" Kini keduanya sedang salting dan saling membuang pandangan.
"Oh iya, ada bahan makanan ?"
"Ada, mau masak ?"
"Iya" Senja membuka kulkas.
"Emang bisa masak ?"
"Engga" Langit buru buru menghampiri Senja, takut apart nya kebakaran.
"Eh mending masak bareng"
"Lu ga percaya gw ?"
"Percaya si percaya, tapi kalo kebakaran ga lucu Ja"
"Huh" Senja menyilangkan tangannya sembari mempout kan mulutnya. Minta dicipok kata Langit.
"Gausah gitu ntar gw cipok kabur"
"HEH TANTE CABUL"
"Dih, ayo mau masak ga"
"Ayoooo"
"Bareng ya ?"
"Iyadehh"
Senja dan Langit memasak bersama, entah mengapa mereka menjadi akur. Lalu masakan pun jadi. Spaghetti.
Ya, mereka memasak Spaghetti dan menghidanhkannya bersama. Kebetulan suasana sedang mendung, mereka pun duduk bersama di meja makan.
"Lu kenapa dikejar kejar gitu tadi ?"
"Jadi ortu gw itu pisah, nyokap gw di Prancis, bokap gw di Belanda. Gw kabur kesini cuma dengan sepengetahuan nyokap asalkan nilai gw bagus. Tapi waktu itu gw ga sengaja ngelunjak karena emang lagi kacau ditambah lagi sama nyokap yang lagi hamil. Jadi nyokap gw bilang ke bokap dan berakhir jadi tom jerry deh."
"Oalah, disuruh balik gitu ?"
"Gatau, paling disuruh ke Belanda. Terus di home schooling. Kaya di kurung gitu, mangkanya gw gamau ikut"
"Bagus deh"
"Bagus kenapa"
"Ya bagus aja, buruan habisin"
Hari mulai gelap, hujan turun semakin deras. Senja sedang meratapi langit abu abu tersebut sambil merenung.
"Nginep sini aja, cuacanya ga baik"
"Ha ? nginep ?"
"Nginep aja, buat baju sekolah gw banyak stok kok"
"Gapapa ni ? gw ga enak"
"Gapapa"
"Emm, ok. Gw tidur dimana ?"
"Kasur"
"Eh jangan, nanti lu pegel"
"Kenapa pegel, gw juga di kasur"
"Eh ?"
"Kenapa, lagian sama sama cewe"
Ya.. tapi Lang.. -author
"Okedehh"
Dan berakhir Senja yang mengalah lagi, ia berganti baju dengan yang telah di siapkan langit. Celana pendek dan hoodie oversize, sungguh menggemaskan. Hoodie nya terlalu besar hingga menutupi celananya dan memperlihatkan lutut ke merah mudaan nya. Tangannya tenggelam di dalam hoodie tersebut dan badannya terlihat menciut.
Langit terkekeh gemas lalu menghampiri Senja. Ia mencubit pipi Senja karena tak tahan akan kegemasan nya.
"Berenti kakk" Ucap Senja dengan wajah cemberutnya.
"Ini hoodie apa daster gilak"
"Hoodie, di gw aja kegedean"
"Pantes, gaada yang kecilan apa ?"
"Oh mau yang ketat ?"
"E-eh gajadi, ini aja anget"
Langit terkekeh lalu kembali beranjak ke kasur diikuti Senja di sebelahnya. Sebelum tertidur mereka bercerita banyak hal yang membuat Langit tersenyum puas. Akhirnya..
--
MMF TELATT, aku mau curhat dikit. belakangan ini aku sering di jadiin baby sitter ++ babu huhuu T_T
Jadi kalo misalnya telat up maklum ehehe, tapi janji tetep up kokk muahh <3
Anw, kalo ada typo atau kata yang ga jelas maafin aja, soalnya ga di teliti dulu, langsung up ehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit dan Senja -HIATUS
FantasyLangit akan kesepian jika Senjanya hilang, dan Senja akan kehilangan rumahnya jika Langit menghilang. ⚠️ Gxg ⚠️ Jiminjeong ⚠️ Homophobic dni