[7] Percaya?

305 28 0
                                    

"Dinda mana?"

"Lo tanya Dinda temen kita?" tanya Cindy balik

"Emang ada berapa Dinda di sekolah ini?"

"Tiga" jawab Kayla membuat Erno terkejut, kenapa dia baru tahu

"Itu nggak penting. Gue tanya Dinda temen kalian, yang rambutnya panjang terus selalu dikuncir" katanya

"Dia nggak masuk hari ini" jawab Kayla

"Kenapa?"

"Sakit" jawab Cindy

"Sakit? Kalian temennya kan? Bisa kasih gue nomor teleponnya nggak?" tanya Erno

"Nggak bisa. Lagian mau buat apa Lo minta nomor teleponnya?"

"Gue mau nanyain keadaannya dia, udah baikan apa belum?"

"Eh bentar, jangan-jangan… Lo yang bikin Dinda sakit ya? Jawab Lo! Lo apain Dinda?!" tuduh Cindy menunjuk-nunjuk Erno

"Gue nggak ngapa-ngapain" ringis Erno

"Please, kasih tau gue alamat kost-an nya Dinda, gue mau jenguk" lanjutnya

Kemarin pada akhirnya dia tidak jadi mengantar Dinda pulang karena tidak ingin semakin membuat mood gadis itu hancur. Erno hanya menemani Dinda menunggu taksi dan kemudian kembali lagi ke apartemennya.

Kayla berkacak pinggang, "Nomor aja nggak kita kasih apalagi alamat? Gila ya Lo?"

Setelah itu Kayla menarik tangan Cindy pergi, "Pergi aja, Cin. Orang nggak jelas gitu"

"Terus gue harus tanya siapa?" gumam Erno sambil berpikir

"Ciye… mau PDKT Lo sama cewek-cewek tadi?" goda Adit yang baru saja menepuk bahu Erno dari belakang

"Bukan, anjir! Gue lagi pusing banget, jangan gangguin!" kesal Erno

"Pusing kenapa sih?" tanya Rizki

Erno hanya diam, tapi kemudian dia teringat sesuatu. Dia merogoh saku seragamnya lalu mengambil ponselnya.

Laki-laki itu menyalakan handphonenya lalu membuka aplikasi galeri dan mencari sebuah foto.

Foto Dinda dengan Lia yang diambil saat Lia merengek meminta berfoto dengan Dinda sewaktu perjalanan pulang.

"Kalian kenal cewek ini?" tanya Erno menunjukkan foto itu kepada kedua temannya

Adit langsung merebut handphone Erno dari si empunya ponsel.

"Gila cuy, dapet darimana Lo yang bening kayak gini? Shit, pipinya pengen gue gigit" ucap Adit kagum

Erno segera merampas kembali handphone dari tangan Adit dan memukul kepala temannya itu.

"Lo emang nggak pernah bener, sialan" umpat Erno

"Sini liat" sahut Rizki

Erno pun menyodorkan handphonenya ke arah temannya yang lain.

"Oh Dinda, kenapa emang?"

Erno langsung menatap terkejut ke arah Rizki, "Lo kenal?"

"Tetangga gue. Kost-an nya deket rumah gue" jawab Rizki

"Anterin gue ke sana" ujar Erno cepat

"'ke sana' kemana?" tanya Rizki bingung

"Ke kost-an nya Dinda"

"Lah, mau ngapain?" sahut Adit

*#*

"Seriusan yang ini?" tanya Erno sembari menunjuk pintu di depannya

I'm Here with You, AdindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang