"Kan, kaki gue beneran pegel-pegel sekarang" gerutu Erno sambil meluruskan kakinya di sofa apartemen
Sedangkan Dinda berjalan masuk ke kamarnya lalu keluar lagi menemui Erno.
"Sini gue pijitin" ucapnya membuat Erno yang tadi memejamkan mata, membuka matanya
"Kena angin apa Lo?" balas Erno
"Omongan Lo kok seakan-akan gue ini istri yang nggak berbakti sih?" kesal Dinda menatap Erno
"Salah lagi kan" batin Erno
"Yaudah sini pijitin kaki gue" balas Erno
"Nggak ah, udah nggak mood"
"Gue bikin pegel-pegel mampus Lo"
Dinda langsung melempar salah satu bantal sofa di dekatnya tepat ke wajah Erno.
"Dasar cowok!"
"Emang gue cowok" jawab Erno
*#*
"Minggu depan kan pihak sekolah ngadain camping, kalian berdua ikut nggak?" tanya Rizki pada Erno dan Adit yang duduk di depannya
Mereka bertiga berada di kantin setelah jam pelajaran olahraga berakhir.
"Gue sih pasti ikut" jawab Adit
"Kalau Lo, No?" tanya Rizki pada Erno
Erno menyeruput kuah baksonya lalu menjawab, "Tanya ratu gue dulu"
"Dih anjir, ratu-ratu segala. Emang Lo pantes jadi raja?" umpat Adit geli
"Mungkin enggak, tapi Lo bahkan nggak akan cocok walaupun cuma buat sekedar jadi pelayan rendahan"
"Anjir, ini kenapa jadi ngomongin kerajaan sih?" sahut Rizki
Erno hanya diam melanjutkan makannya sementara Adit berdecak kesal.
Drt drt
Erno meraih ponselnya di atas meja lalu melihat pesan yang baru saja masuk.
(A)Dinda
Lo jemput gue ke
kantin apa enggak?"Uhuk!" Erno tersedak kuah bakso yang dimakannya
Ya ampun, dia kelupaan menjemput Dinda. Jangan sampai wanita itu marah kepadanya.
Bagaimanapun emosi wanita itu sedang tidak stabil karena kondisinya saat ini. PMS.
"Gue jemput Dinda dulu" pamit Erno buru-buru kepada kedua sahabatnya sebelum berlari keluar kantin
Saat sampai di depan kelas Dinda, napas laki-laki itu ngos-ngosan, membuat Dinda yang melihatnya merasa heran.
"Lo kenapa lari-larian?" tanyanya pada Erno
"Nggak pa-pa, pengen aja" jawab Erno asal lalu duduk di tempat duduk yang ada di depan kelas Dinda
Laki-laki itu berusaha menormalkan napas dan detak jantungnya yang berpacu cepat karena berlari.
"Kenapa sendirian? Temen-temen Lo mana?" tanya Erno sambil menyisir rambutnya yang agak basah karena keringat ke belakang
"Mereka nggak masuk" jawab Dinda
Cindy sakit, sedangkan Kayla memiliki acara keluarga ke luar kota. Huft… dia jadi sendirian sedari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Here with You, Adinda
Fiksi Remaja"Yaudah kita nikah aja kalau gitu" putus Erno kelewat pasrah "Lo gila?!" "Cuma ganti status doang elah" "Cuma ganti status kata Lo?!" sentak Dinda mencengkeram kerah seragam Erno dengan geram "Pernikahan itu nggak segampang itu!" lanjutnya "Gue tau...