[27] Manja

497 29 1
                                    

Sejujurnya agak aneh bikin tokoh cowok manja kayak gini, jadi kayaknya sifat kelewat manjanya nggak akan terlalu lama

Maaf kalau kalian ngerasa ini jelek😔🙏🏻

*#*

Grep

Dinda hampir terjungkal ke belakang saat mendapat pelukan tiba-tiba itu.

"Kangen…" rengek Erno yang memeluknya

"Ya ampun, Erno. Lo kenapa tiba-tiba jadi gini sih?" Dinda tak habis pikir dengan perubahan drastis yang tampak pada diri suaminya

"Mmm…" Erno hanya bergumam asal sambil mengeratkan pelukannya

"Kita nggak ke kantin?" tanya Dinda mengelus kepala Erno

"Lo laper?" tanya Erno balik sambil menatap Dinda

Wanita itu menggeleng, "Enggak"

"Beneran kan? Kalau Lo laper, kita ke kantin aja"

"Beneran, Erno. Lo sendiri gimana? Nggak laper?"

"Nggak" jawab Erno, "Mau berduaan aja sama Lo di sini" lanjutnya

"Dasar bocah. Lama-lama Lo jadi kayak bocah manja banget deh"

"Cuma di depan Lo" balas Erno mengeratkan pelukannya

"Udah ya, nanti kalau ada yang liat gimana?" bujuk Dinda mengelus kepala Erno

"Ya tinggal kasih alesan kalau kita pacaran, gampang"

"Tapi kalau cuma pacaran harusnya nggak boleh peluk-pelukan"

"Kan sebenernya kita suami-istri, sayang…" bisik Erno

"Iya in"

"Kok Lo gitu sih? Nggak ikhlas banget jawabnya" gerutu Erno lalu melepaskan pelukannya

Sementara itu Dinda menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Erno ini benar-benar aneh, tidak seperti biasanya.

"Din… kok Lo diem aja sih?!"

"Emang gue harus jawab apa lagi?" tanya Dinda balik

"Tau ah" Erno mendudukkan dirinya di atas rumput dengan kasar karena merajuk

"Erno" panggil Dinda, namun Erno malah memutar tubuh untuk membelakanginya

Melihat hal itu justru membuat Dinda tersenyum geli.

Grep

"Aduh"

Erno merasa tubuhnya terhuyung ke depan saat tiba-tiba Dinda memeluk tubuhnya dari belakang.

"Erno…" panggil Dinda

Cup

Gadis itu mencium pipi Erno sekilas lalu menumpukan kepalanya di atas kepala Erno dengan posisi berlutut di belakang laki-laki itu.

"Dinda sayang Erno" bisik wanita itu dengan suara pelan

Wajah Erno yang semula cemberut kini reflek menyunggingkan senyum.

Dia mengurai pelukan Dinda lalu membawa wanita itu ke dalam pelukannya, "Erno lebih sayang Dinda"

"Udah berhenti nih ngambeknya?" ledek Dinda

"Mana bisa gue ngambek lama-lama sama Lo?" jawab Erno

"Iya sih, soalnya kan gue imut, cantik, baik hati, dan tidak sombong"

"Narsis" Erno menyentil dahi istrinya dengan gemas

*#*

Saat ini Erno sedang menonton televisi dengan berbaring berbantalkan paha sang istri yang duduk di sofa panjang apartemen mereka.

I'm Here with You, AdindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang