25. Talk

92 12 0
                                    

"Mengikhlaskan memang suatu hal yang menyakitkan. Tapi, akan lebih menyakitkan lagi jika kamu terus berpegangan pada sesuatu yang jelas menyakitimu"

Happy Reading ❤

***

Gadis berambut hitam pekat yang dikuncir cepol itu tampak asyik dengan dunianya sendiri sampai-sampai dengkusan cowok yang tengah bersandar di pundaknya ia abaikan.

"Ya Allah ... Ini kenapa Songkang ganteng banget sih, Lang? Gue kan jadi pengen mleyot."

Gilang melirik sejenak ponsel Liana lalu berdecak. Bisa nggak sih, pas lagi sama gue lo fokus, jangan lihatin cowok selain gue? batin Gilang kesal. Pasalnya sedaritadi Liana terus saja memuji pria-pria Korea yang ia lihat di beranda instagram.

"ASTAGFIRULLAHALADZIM!"

Tiba-tiba Gilang dibuat kaget Liana yang tiba-tiba berteriak.

"Lang, lihat, Lang! Songkang shirtless. Astagfirullah, gue auto deg-degan lihat ABS nya," oceh Liana dengan hebohnya.

Gilang yang sudah kelewat kesal lantas mengambil ponsel Liana. Entah perasaan apa ini tapi yang pastinya mendadak Gilang yang tadinya kesal kini bertambah menjadi iri. Bagaimana tidak. Hampir setiap hari Gilang telanjang dada di depan Liana, namun respons cewek itu malah mengomelinya dan berkata risih melihat tubuh bagian atasnya. Lalu mengapa kini giliran cowok lain saja Liana begitu memujinya?

"Eeeeeeh, balikin hape gue!" pinta Liana namun Gilang malah meletakkannya di lantai, lalu mendorongnya dengan kaki supaya ponsel itu berada jauh dari jangkauan mereka.

Liana refleks melotot. Saat dirinya hendak mengambil ponsel itu Gilang menahan perutnya dan memeluk erat cewek itu.

"Gilang, lo udah sinting, ya?! Lepasin tangan lo!"

"Nggak."

"Gilang!"

"Kalo nggak mau gue cium kayak kemarin jangan berisik!"

Ancaman Gilang sukses membuat Liana kicep. Diingatkan pasal ciuman saat malam hujan itu membuat pipinya lantas merona. Gilang memang sudah keterlaluan sekali menciumnya di tempat umum seperti itu. Bagaimana kalau saat itu sebenarnya ada orang yang tidak sengaja melihat mereka berciuman? Atau lebih parahnya adegan tersebut terekam kamera CCTV ruko tersebut? Ah, Liana tidak sanggup membayangkan betapa malunya kalau sampai itu memang .

Melihat muka Liana yang memerah lantaran diingatkan tentang ciuman kemarin, membuat Gilang terbesit untuk terus menjahilinya. "By the way, kalo diinget-inget lagi, ciuman yang kemarin itu enak juga, ya. Gue jadi pengen ngerasain lagi."

"Lo, ya!" Liana mendelik.

"Pengen, Na."

"Nggak!" tolak Liana mentah-mentah. Tangannya juga otomatis menjauhkan wajah Gilang darinya.

"Kenapa, sih? Kemarin juga lo nggak nolak waktu gue cium."

"Gue malu, Lang. Itu ciuman pertama gue!"

Mata Gilang mengerjap-erjap kaget. "J-jadi itu ciuman pertama lo?" tanyanya tidak percaya.

Selama ini, Gilang mengira Liana sudah pernah berciuman dengan Regan saat berpacaran dulu. Namun, mendengar Liana mengatakan itu adalah ciuman pertamanya membuat Gilang sadar bahwa perkiraannya keliru.

Teman ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang