Privet Drive - 01

4.9K 335 9
                                    


⊱ ────── {.⋅ ♫ ⋅.} ───── ⊰

"Bangun pemalas!"

Aku terbangun mendengar teriakan Mrs Dursley yang berteriak membangunkan kami

"Hey Harry ayo bangun! Nanti dimarahin lagi loh."

"Iya iya sebentar [name]."

"Kau ini lambat sekali sudah tau kamar kita sempit."

Aku dan Harry keluar dari kamar kami yang berada di bawah tangga dan pergi ke ruang makan. Aku dan Harry mengambil alat masak masing masing dan mulai memasak sarapan kami masing masing.

"Besok adalah ulang tahun Dudley kita yang manis aku mau semua berjalan dengan lancar besok," seru Mrs Dudley

"Baik bibi," seru kami bersamaan

"Hey cepat bawakan kopiku Harry"

"Baik paman segera"

"Setelah sarapan cepat kalian pergi ke sekolah sebelum terlambat"

Kami segera menghabiskan makanan kami dan segera membereskan peralatan makan, mandi dan segera ke sekolah. Kami pergi jalan kaki karena jarak sekolah kami tidak terlalu jauh dari jarak sekolah.

"Hey Harry bajumu terbalik bodoh"

"Ya ampun kenapa kau baru beritahu aku sekarang [name]."

"Astaga suheri salah kau sendiri pakainya terbalik, sudahlah ganti di sekolah saja toh bajumu polos."

Sesampainya disekolah Harry segera ke kamar mandi untuk memperbaiki baju nya yang kebalik. Aku segera duduk di bangku kelasku.

"Hey Harry ku dengar sekolah ini mau bangkrut."

"Waduh lalu bagaimana sekolah kita nanti?"

"Mana ku tau, setidaknya kita sudah bisa membaca, menulis, berhitung dan beberapa hal lainnya."

"Apakah kita tidak melanjutkan pendidikan kita?"

"Di perpustakaan ada banyak buku kita bisa belajar disana tenang aja"

Dann ternyata inilah hari terakhir kami masuk sekolah. Pagi ini kami diberitahu bahwa sekolah ini bangkrut karena jumlah peserta didik yang tidak memenuhinya syarat berdiri nya sekolah

"Aduh masih pagi rumah pasti masih terkunci ke perpustakaan kota aja yuk Harry"

"Ayok saja, mau baca buku apa lagi kau [name]?"

"Apa saja yang penting bermanfaat dah"

Sesampainya di perpustakaan aku segera melihat lihat buku dan ada satu buku yang menarik perhatian ku dan Harry. Buku itu bersampul kulit dan terdapat sebuah simbol disana. Aku dan Harry mengambil buku yang berada di meja pustakawan yang sedang tertidur.

"Hogwarts"

Aku dan Harry yang baru membaca judul buku tersebut tiba tiba pustakawan tersebut mengambil buku tersebut.

"Maaf anak anak buku ini sepertinya salah tempat dan buku ini tidak untuk anak anak mungkin kalian bisa melihat di rak nomor 09 terdapat bacaan yang lebih cocok untuk kalian."

Aku dan Harry berpandangan pandangan dengan wajah yang sama sama bingungnya. Setelah membaca buku sampe puas aku dan Harry kembali ke rumah untungnya rumah tidak terkunci dan terdapat Mrs Dudley didalamnya. Aku memberitahu nya tentang sekolah kami dan dia hanya berkata

"Baguslah aku tidak perlu membangunkan kalian untuk ke tempat itu lagi."

Akhirnya aku dan Harry kembali ke kamar.

"Hahh bagaimana nasib kita Harry," seru ku dari balik pembatas kamar kami

"Yahh aku juga tidak tau," jawab Harry tertekan

⊱ ────── {.⋅ ♫ ⋅.} ───── ⊰

Sorenya . . .

"Hey kalian berdua jangan lupa ambilkan surat ya."

"Baik paman."

"Hey Harry kita dapat surat loh."

"Mana [name]? Dari siapa?"

"Mana ku tau kita kan nolep mana mungkin punya teman"

"Dih lu kali [name] yang nolep bukan aku"

"Oh ngajak gelud ni saudara," kata ku sambil ketawa dan memukul Harry pelan

Tiba tiba Dudley datang dan menyambar surat kami dan mengadu ke orang tua nya.

"Hey itu surat kami."

"Mana mungkin kalian dapat surat," ejek Dudley

"Sabar sabar ni bocah minta di banting" batinku sambil mengelus dada

"Sabar [name]," kata Harry sambil mengelus punggungku

Kami segera ke ruang makan dan aku melihat mata paman Dudley yang melotot dan hampir copot. Dia menyobek kertas tersebut dan menyuruh kami segera masuk ke kamar. Aku dan Harry sebenarnya tidak terima tapi mau bagaimana lagi. Esoknya surat itu selalu datang diruang manapun baik di ruang tamu, dapur dan ruangan lainnya. Paman Dudley terlihat sangat marah dan menutup semua akses surat ke rumahnya.

"Hey [name] kurasa Paman Dudley kehilangan akal sehat nya."

"Bukannya dia dari dulu seperti itu?" Jawab ku sambil ketawa dan Harry juga ikut ketawa mendengar lelucon ku

⊱ ────── {.⋅ ♫ ⋅.} ───── ⊰

Inilah kamar [name] dan Harry di foto ini tampak depannya saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Inilah kamar [name] dan Harry di foto ini tampak depannya saja. Dibelakang nya terdapat ruangan lagi yang saling terhubung

Okk jadi 1 chapter semoga tidak membosankan ini ku baru pertama kali nulis cerita maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dalam aspek apapun terimakasiii jangan lupa vote atau komen yak

My New Life - reader x hogwarts boys [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang