Hocrux - 12

1.2K 150 6
                                    

Saat pandanganku sudah gelap, tiba tiba pandanganku berubah.

"Aku belum . . . Mokad? May gad w mati suri," Batinku 

"Ini pandanganya Fawkes ya," batinku setelah beradaptasi pandanganku sendiri dan melihat Fawkes sedang menuju ke menara astronomi dan Harry yang dijendelanya. Kemudian, Fawkes duduk di atas jendela sehingga Harry tidak bisa melihat Fawkes

"Masih merindukannya Harry?" Tanya seseorang yang tiba tiba masuk, pemuda berseragam Hufflepuff masuk menghampiri Harry dan duduk di sebelahnya

"Aku tidak merindukannya, aku menunggunya ia sudah berjanji," jawab Harry sambil menengok ke arah Cedric

"Aku tahu," balas Cedric sambil ikut ikut Harry menatap ke langit

"Cie gamon :v," batin ku yang tertawa melihat mereka berdua yang galau

"Sebentar lagi acara penyerahan piala, kau tak ikut?" Tanya Cedric lagi

"Tentu saja ikut, tapi aku berharap [name] juga melihatku saat memegang piala itu," jawab Harry dengan senyum sedihnya dan Cedric hanya mengangguk angguk tanda ia setuju dengan Harry

Aku cuman terdiam melihat pemandangan itu dan Fawkes terbang menuju ke Hospital Wings dan melihat tubuhku yang masih di sana. Ternyata Madam Pomfrey masih menjagaku karena detak jantungku yang masih berjalan serta tubuhku yang masih hangat. Aku melihat Madam Pomfrey hampir menangis melihat tubuhku yang tidak ada kehidupan itu karena kehidupan yang sekarang ada di Fawkes.

"Madam, acara penyerahannya akan dimulai loh," kata seorang anak masuk ke Hospital Wings

"Baik, terimakasih sudah memberi tahuku," balas Madam Pomfrey dan meninggalkan tubuhku dan pergi menuju aula utama

Fawkes mendekati tubuhku dan menyatukan kepalanya dan tiba tiba cahaya muncul sama seperti ketika aku membuat Hocrux dalam diri Fawkes. Cahaya itu menyelimuti ruangan sehingga aku harus menutup mataku agar cahaya nya tidak membutakan mataku ini.

Saat aku membuka mata, aku sudah kembali ke tubuhku lagi dan Fawkes berseru senang melihat ku yang sudah kembali.

"Astaga Fawkes terimakasihh," seru ku pelan dan memeluk Fawkes yang selalu ada di sisiku

Tiba tiba, Fawkes mengajakku melihat mangkuk yang berisi air di Hospital Wings yang biasanya digunakan untuk mengompres. Aku melihat pemandangan dalam air Dumbledore yang membacakan suratku yang ku titipkan pada Snape di aula depan anak anak lain.

Selamat pagi/siang/sore/malam profesor, dimanapun anda berada aku akan memberi tahu segala yang ku ketahui. Semuanya berawal dari mimpi yang selalu datang ketika ada tragedi baik itu tragedi besar atau kecil. Tragedi yang selalu di tunjukkan oleh mimpiku akan selalu datang cepat atau lambat. Aku tidak tahu alasannya tapi itu yang ku ketahui. Dimulai dari Buckbeak yang menyerang Draco, nama Harry yang tiba tiba muncul di piala api dan masih banyak lagi. Saat di tengah tengah berjalannya turnamen, mimpi Harry dan Cedric sangat membuatku ingin berbuat sesuatu. Aku membuat hocrux tapi aku tidak bisa menyebutkan dimana hocrux tersebut.
note : profesor tolong baca bagian ini dalam hati saja ya
Aku mencurigai Profesor Moody karena minumannya terdapat Poly Juice dan tersangka yang bisa ku kerahui adalah Barty Couch J. Sepertinya ia pengikut si botak sialan gada akhlak ga jelas ga punya hidung tapi pas muda cakep si.
Salam pada Harry dan teman teman lain

Profesor Dumbledore tersenyum kecil membaca kalimat terakhirku yang memaki maki si botak. Lalu pemandangan itu berubah menjadi Barty Couch yang sudah ketahuan dan diberi ramuan Veritaserum oleh Prof Snape. Aku terdiam melihat pemandangan yang memudar dari mangkuk tersebut.

"Jadi bagaimana si botak itu?" Tanyaku pada Fawkes yang menatapku dan ia memperagakan orang yang sudah mati

"Jadi dia sudah mati?" Tanyaku lagi dan Fawkes hanya mengangguk membenarkan jawabanku

"Mampus kau botak bar bar boleh, kalo ga jago jangan," batinku dengan hati riang gembira meninggalkan Hospital Wings

Saat sampai di depan pintu aula yang tertutup aku mendengar Harry dan Cedric yang ditanyai tentang mimpi dan tujuan selanjutnya.

"Aku, tidak tahu," jawab Harry yang lemas sedang menerima piala Triwizard diikuti anggukan Cedric

Lalu aku terkikik dari luar sehingga aula terdiam dan aku masuk ke sana.

"Lemes banget si ry, kau memenangkan turnamen Triwizard loh bukan lomba 17 an yang hadiahnya cuman buku tulis sama pensil," kataku saat membuka pintu aula dan Harry langsung melepaskan pialanya lari kearahku dan memelukku di depan anak anak lain

"Jika ini mimpi tolong jangan bangunkan aku dari mimpi ini [name]," kata nya sambil terisak 

"Tenang saja, ini bukan mimpi lagi," jawabku sambil tertawa melihat nya serta mengelus kepalanya dan saat ia melepaskan pelukannya datanglah serangan kedua dari Hermione dan Ron

"Udah udah peod badanku," keluhku melihat mereka berdua

"[name] bodoh," kata Hermione di sela isaknya 

"Nantang maut mulu, malaikat maut aja sampe bosen lihat kamu, kena prank mulu," kata Ron yang juga terisak seperti Hermione

"Tapi lebih bodoh si Ron," lanjut Hermione setelah mendengar perkataan Ron

"Hadeuh uda uda" kataku sambil mengelus kepala mereka secara bersamaan

Lalu aku menghampiri Cedric yang sudah menghampiri kami sejak tadi.

"Selamat cedd," kataku sambil tersenyum dan ia memandangku dan membuka lengannya seperti yang biasa ia lakukan dan aku tertawa dan memeluknya. Saat ia membalas pelukanku,  rasanya badanku seperti meninggalkan tanah pijakanku karena badannya yang lebih tinggi dariku

"Aku hampir tidak bisa tidur setiap malam memikirkanmu," kata Cedric pelan dan aku hanya bisa tertawa kecil 

"Galau ye," balasku 

"Iya, kau yang selalu membuatku galau tiap malam," balas Cedric dan aku tertawa menganggap itu hanya candaan

"Nah juara harusnya di depan bukan di belakang sini," lanjutku sambil mendorong mereka berdua ke depan 

"Ok cakep," kataku setelah melihat mereka berdua di depan dan mengacungkan jempolku sehingga anak anak lain tertawa karena sudah tau tingkah tingkahku

Lalu aku duduk di tempat biasa dan Hermione memegang erat tanganku takut aku hilang secara tiba tiba. Aku tersenyum melihat mereka berdua yang mengangkat piala Triwizard.

"Sampai jumpa lagii," seru anak anak Hogwarts pada anak anak dari sekolah lain dengan melambaikan tangan

"Senang bertemu denganmu [name], semoga kita bisa bertemu di lain waktu," kata Viktor mengulurkan tangannya

"Aku juga Krum, terimakasih," balasku sambil membalas uluran tangannya

"Aku berharap di sekolahku ada seseorang sepertimu," lanjutnya

"Ya ya ya dan jangan harap kau merebutnya dari kami," kata Cedric, Harry yang memelukku dari belakang dan Draco yang memegang tanganku menatap tajam pada Viktor serta anak anak lain 

"Aku tak akan merebut nya dari kalian," jawab Viktor sambil tertawa

"Tapi aku bisa menculiknya kan," lanjutnya diikuti tawa geli dariku dan kami semua saling berpamitan

"[name], kau tak suka dia kan," kata Harry dan Cedric diikuti tatapan dari Draco dan aku memukul kepala mereka satu satu dengan buku

"Aku ga mau nikung temanku sendiri," jawabku sambil melirik ke arah Hermione dan gantian aku yang dipukul olehnya

. . . .

nah ini bakal ku buat 1 chap lagi tentang masa depannya si nem 

jan lupa vote ama komennyaa makasih yg uda nemeni aku buat cerita ini :3

My New Life - reader x hogwarts boys [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang