⊱ ────── {.⋅ ♫ ⋅.} ───── ⊰
Hari ini adalah ulang tahun Dudley dan kami semua akan ke kebun binatang. Sejujurnya aku dan Harry agak malas untuk pergi bersama mereka tapi sudahlah. Sesampainya di kebun binatang Dudley dibelikan eskrim, kue, salad dan berbagai macam hal lainnya. Aku yang sebenarnya yang sangat menyukai salad yang ditaburi potongan ayam sangatlah iri. Aku menghela napas sedih dan Harry yang khawatir berusaha menghibur sepupunya yang lesu.
Mungkin kalian bingung dengan hubungan ku dengan Harry. Aku adalah saudara dari ayah nya. Ayahku adalah adiknya ayah Harry. Aku tidak tau kenapa mereka meninggalkan ku bersama orang tua Harry. Awalnya damai damai saja tapi entah kenapa kami berdua dititipkan di rumah ini. Katanya orang tua Harry meninggal di kecelakaan.
Kami melihat lihat banyak hewan disana dan kami berhenti di bagian kandang ular. Dudley mengganggu ular yang didalam kandang tersebut karena ular tersebut tidak mau bergerak. Karena bosan Dudley pergi ke kandang lainnya sedangkan aku dan Harry masih berada di kandang tersebut.
"Huhh maaf soal itu kawan," kataku pada ular itu
"Yaa dia memang menyebalkan," sambung Harry
Tiba tiba ular tersebut bergerak dan mengeluarkan lidah nya. Kami mendengar suara ular yang berbicara"
"Whoa apakah kamu bisa mendengar kami atau berbicara?" Seru Harry pelan
"Keren, aku membaca di buku kau ular dari Mexico? Bagaimana keadaan disana? Lebih nyaman di sini atau di sana?" Tanyaku
Ular tersebut bergerak lagi dan menunjuk sebuah teks di kandang nya dengan ekor nya.
" Dibesarkan di penangkaran "
"Ah maafkan aku, aku tidak membacanya."
"Tidak masalah." jawab ular tersebut
Aku dan Harry kaget tiba tiba ular tersebut beneran berbicara. Tiba tiba Dudley menerjang kami sehingga kami terpental. Dudley menerjang kami karena melihat ularnya bergerak. Tapi sesuatu yang mengagumkan terjadi. Secara tiba tiba kaca itu hilang dan ular tersebut keluar dari kandang
"Terimakasih kawan," kata ular tersebut
"Sama sama," jawab kami berdua dengan perasaan yang masih takut
Tiba tiba kaca pada kandang tersebut kembali lagi sehingga Dudley tidak bisa keluar. Aku dan Harry saling berpandangan dengan wajah menahan ketawa. Sampai rumah kami seperti akan dihajar habis habisan oleh Mr Dursley. Untungnya aku memberi alasan yang masuk akal baginya.
"Apakah mungkin anak anak seperti kami memasukkan dia ke kandang tersebut? Toh kandangnya dikunci. Kenapa tidak paman tanyakan saja kepada Dudley bagaimana dia bisa berada di sana?" Jawabku sambil menggunakan jurus wajah tidak tau apa apa
Harry yang disebelahku mengangguk mendukung pernyataan ku. Saat di kamar, kami berbicara tentang kaca yang menghilang secara misterius itu sampai tengah malam. Tiba tiba pintu rumah yang sudah dikunci dan di otak atik Paman Dudley sehingga tidak ada surat yang bisa masuk hancur. Aku dan Harry kaget keluar kamar begitu juga dengan keluarga Dursley. Ada pria tinggi dengan jenggot nya yang tebal.
"Hai [name] hai Harry kalian sudah besar saja," sapa pria itu
"Ah hai tapi maaf anda siapa ya?" Tanya ku penasaran
"Aduh aku lupa memperkenalkan diri, perkenalan namaku Hagrid dan aku membawa surat kalian. Nah ini dia surat kalian."
"Ah terimakasih Hagrid tapi surat apa ini?"
"Surat dari Hogwarts."
"Hogwarts?" Seru ku dan Harry bersamaan
"Yep sekolah sihir terbaik sepanjang sejarah."
"Ah sihir?"
"Kalian berdua adalah penyihir."
"Kami? Penyihir," sahut kami bingung
"Yaa kalian adalah penyihir orang tua kalian sangatlah hebat dan mereka dulu bersekolah disitu," jawab Hagrid
"Kau tau tentang orang tua kami?" Tanya Harry
"Wow bisakah kami pergi kesana?" Kataku antusias
"Ya itu semua tergantung pilihan kalian dan aku akan menceritakan mereka nanti," jawab Hagrid sambil tersenyum
"Ayo Harry ikut yuk daripada kita pengangguran disini."
"Ayo boleh asalkan ada kamu sepertinya semua akan baik baik saja"
Aku tersenyum dan memeluk Harry
"Kapan kita ke sana Hagrid?"
"Wowowo sabar dong [name] baca surat nya aja belum."
"Ah iya aku lupa," jawabku sambil ketawa dengan Harry
"OMG Harry sekolah kita baru bangkrut tiba tiba kita bisa sekolah lagi," seru ku"Buset masih sempat sempat nya mikirin sekolah lama kita," kata Harry ketawa
"Ayo Hagrid kapan kita kesana?"
"Besok saja ya [name] sepertinya hari sudah mulai gelap," jawab Hagrid menenangkan ku yang semangat
"Baiklah bagaimana denganmu? Dimana kau akan tidur?" Tanya Harry
" Di sofa saja deh," jawab Hagrid santai
"Jangan lupa untuk besok Hagrid kita langsung berangkat titik ngga usah pake koma," kataku
"Baik baik sekarang tidur atau besok kau bangun kesiangan,"
Setelah mendengar kalimat tersebut aku langsung pergi tidur. Bagaimana dengan keluarga Dursley? Yaa mereka meringkuk di kamar mereka. Haha
⊱ ────── {.⋅ ♫ ⋅.} ───── ⊰
KAMU SEDANG MEMBACA
My New Life - reader x hogwarts boys [ END ]
FantasyAku dan Harry masuk sekolah Hogwarts setelah sekolah di dunia muggle ku bangkrut dan aku bertemu banyak teman baru. Inilah kisah [name] yang usil dan selalu dikejar masalah dimanapun dia berada dengan teman dan kakak kelas nya. Aku adalah saudara Ha...