Kapal Pesiar

790 105 11
                                    

Happy Reading!


.




.




.








Sekitar lima belas menit sudah berlalu, dan Seokjin masih dalam pelukan Namjoon. Namja manis itu tertidur seolah pelukan Namjoon adalah tempat ternyaman baginya sekarang.

Ketika sadar bahwa Seokjin sudah tertidur, Namjoon pilih untuk menggendong submisifnya itu menuju kamar. Ia menggendong Seokjin ala bridal.

Ia membiarkan Seokjin tidur dikamarnya.









Sekitar hampir sejam Seokjin tertidur, dan ketika ia bangun, netranya langsung sambut pundak tegap milik Namjoon.

Bertelanjang dada dengan kaos singlet hitam yang tertahan disiku kanan. Total goda iman. Tapi terlalu dini untuk harus tergoda sama Namjoon.

"Lo habis ngapain?" Tanya Seokjin, perihal sekujur tubuh Namjoon berkeringat, bahkan rambut grey Namjoon kelihatan agak basah.

"Baru selesai push rank" jawab Namjoon tanpa menoleh ke Seokjin

"Push rank apaan keringat gitu?"

"Habis olahraga sayang, " Namjoon akhirnya putar tubuh ngadep Seokjin dikasur. Pamerkan otot kekar, juga seringai tipis yang sengaja disunggingkan.

Pandangan tersebut buat Seokjin reflek negak salivanya sendiri.

"Gue mau mandi, lo mau ikut?"

"Enggak, makasih" tolak Seokjin

Setelah Namjoon masuk kedalam kamar mandi, Seokjin tetap pada posisinya. Dia tetap tiduran ditempat tidur, malah narik selimut dan kembali meluk bantal. Badannya masih terasa agak lelah karna sehabis menangis tadi.

Sampai sepuluh menit kemudian dan Namjoon baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambutnya yang basah. Ia hanya mengenakan bathrub.

"Please wake up," kata Namjoon sambil jalan ngehampirin Seokjin dikasur

"Kim Seokjinssi," panggil Namjoon lagi. Kini ia duduk disisi kiri tempat tidur, tepat samping Seokjin yang lagi berbaring. Tidur.

"Please wake up dear" Kini tangan Namjoon bergerak mengelus wajah Seokjin, air yang mengalir dirambut basah Namjoon jatuh tepat di pipi Seokjin.

Buat yang lebih tua melenguh "eunghhh~"

Namjoon mengeram dan menahan napas. Seolah suara lenguhan yang barusan dikeluarkan Seokjin benar-benar memancing endorfinnya.

"don't make that's sound babe, because your voice can make me cross the line."

Gimana Namjoon gak tergila-gila ya, suara Seokjin bahkan rasanya udah ngerangsang saraf paling dalam dan sensitif milik Namjoon. Dia bahkan merinding searang karna dengar suara desahan Seokjin itu.

"babe,"

Nah,, sekarang udah pake panggilan sayang. Dari dear ke babe, entah apalagi entar. Seokjin sih denger Namjoon udah manggil-manggil dia dari tadi, cuma rasa ngantuk bikin dia males banget nanggepin Namjoon.

Tapi setelah dengar perkataan Namjoon yang ngomong ' can cross the linee' bikin Seokjin paksa mesti buka matanya. Takut kebablasan kayak waktu didalam mobil kemarin.

Dan pas Seokjin buka netranya, ia langsung disambut dengan wajah Namjoon, "i-iya kenapa?"

Hidung mereka berdua bahkan udah saling bersentuhan.

"untung mancung, kalo pesek udah khilaf namplok bibir nih" batin Seokjin

"Please wake up and get dressed. Kita pergi"

DOKUMEN (NAMJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang