One Dokumen in Office

3.2K 211 20
                                    

Hai, Boo balik dengan cerita Namjin. 

Hope you all like it 💜💜💜....

Happy Reading!





.





.







.



Musim semi baru saja tiba, orang orang banyak yang berjalan kaki dipinggir jalan, nikmati udara Seoul yang segar, serta pemandangan bunga Maehwa dan Sansuyu yang baru saja mekar, memamerkan keindahan mereka masing-masing.

Rambut coklat terang hasil semiran cat, diacak-acak kasar ketika masuki Gedung besar, "udahlah, gue juga butuh duit, mau gimana lagi" dengusnya, dan seret paksa kaki masuki Gedung.

Rambut coklat terang hasil semiran cat, diacak-acak kasar ketika masuki Gedung besar, "udahlah, gue juga butuh duit, mau gimana lagi" dengusnya, dan seret paksa kaki masuki Gedung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dipapan depan ada plank besar yang diukir pakai kaligrafi permanen dengan tulisan Namsang Grup.

Setelah langkah masuki Gedung, dia bingung. Matanya celingak -celinguk.

Nah. Habis masuk, dia harus gimana?

Dia ga biasa masuk Gedung semewah dan sebesar ini. Orang-orang yang mondar-mandir natap cowok manis itu sambil bisik-bisik gak jelas.

Pakaian Seokjin sekarang lebih kelihatan seperti gelandangan, Cuma pakai jeans hitam, sama kaos tipis warna pink terus sepatu kets putih.

"pantes dilihatin. mau ketemu client buat ngobrol kerjaan, gue pake baju begini." Batinnya

Tapi yasudah, cowok manis itu ga peduli.

Dia lebih malas untuk harus pulang dan ganti pakaiannya. Bukan masalah waktu tapi masalah berat di ongkos jalan.

Sekitar lima menit Seokjin bingung tanpa harus kemana, akhirnya matanya lihat ada bagian bertuliskan 'information'

Sepertinya dia perlu bertanya kesana.

"permisi" tegur Seokjin

"iya, ada yang perlu kami bantu?"

"saya ada janji dengan orang yang bernama Jung Hoseok,," Seokjin mengakhiri perkataannya dengan ragu-ragu

"oh, dengan Kim Seokjin?"

Sosok yang merasa memilik nama tersebut mengangguk antusias.

"kalo begitu silahkan lewat sini" seorang pegawai kantor langsung membimbing namja bersurai coklat itu menuju sebuah ruangan, yang ada dilantai enam belas. Lantai paling atas.



















Lift terbuka, dan seorang asisten perempuan, rambut legam disanggul, berpakaian jas hitam rapi. ia menyapa, "selamat siang"

Seokjin membalas dengan memberi bungkukan kecil, dan kembali lanjutkan langkah mengikuti pegawai didepan.

DOKUMEN (NAMJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang