Sarapan

767 102 12
                                    

Happy Reading






.








.







.






Selesai mandi Seokjin berjalan menuju meja makan. Disana sudah ada pancake, roti bakar, jus apel, coklat panas dan susu yang tersaji. Ada juga beberapa buahan.

"Selamat pagi" sapa seorang pembantu rumah tangga, ditangannya ia membawa nampan berisi croisstant dengan taburan gula putih diatasnya.

"Pagi juga" balas Seokjin sembari menawarkan senyum ramah. Ia menuju meja makan dan duduk disana.
"Siapa aja yg bakal sarapan? Banyak banget makanannya" lanjut Seokjin

"Cuma anda dan Tuan Kim Namjoon"

"Ini kebanyakan, gak akan mungkin habis sama kita berdua"

Pelayanan tadi cuma merespon Seokjin dengan senyum ramah, seperti memang sudah seperti biasanya sarapan pagi harus disajikan lengkap, ditambah lagi hari ini ada tamu yang tidur di penthouse tersebut.

Sang pelayan pun kembali ke dapur setelah menaruh croisstant di meja makan.

Selang beberapa menit, pelayan itu datang menghampiri Seokjin lagi,

"Tuan Seokjin ada yang ingin dimakan, biar saya buatkan,"

"Gak usah, ini udah kebanyakan" jawab Seokjin setelah menyesap sedikit coklat panas.

"Baik"

***

Lima belas menit Seokjin menunggu dan Namjoon belum kunjung datang ke meja makan.

"Dia yang suruh gue buat cepat-cepat mandi trus sarapan, mana dia yang ngilang" dumal Seokjin.

Segelas susu dan segelas coklat panas sudah habis ditegaknya, namun lelaki berdimpel itu belum juga menunjukkan batang hidungnya diarea ruang makan.

Sampai pelayan tadi datang lagi dari arah dapur, ia menghampiri Seokjin lagi.

"Tuan Kim Namjoon akan sarapan diruang kerja. Lebih baik anda tidak usah menunggu tuan Kim Namjoon" kata pelayan itu memberi saran.

"gak suka makan sendiri mba" jawab Seokjin datar

Pelayan itu cuma tersenyum tipis menatap Seokjin, sampai dua menit kemudian dia bersuara lagi.

"Tuan Kim Namjoon kadang memang lebih suka sarapan sendirian, kadang malah tidak sarapan"

"Tapi tadi dia bilang mau sarapan bareng"

Lagi pelayanan itu cuma bisa merespon balik Seokjin dengan senyuman tipis.

"Kalo gitu saya permisi kembali ke dapur" pamit pelayan tersebut, Seokjin merespon balik dengan anggukan pelan.

Lima menit menunggu, Seokjin mulai merasa kesal, dia akhirnya bangun dari kursi kemudian menghampiri pelayanan yang sedang menyiapkan makanan Namjoon untuk dibawa ke ruang kerja.

"Mba, biar saya yang antar makanannya ke ruang kerja" kata Seokjin, dan langsung meraih nampan dari tangan pelayan itu.


***

Tok tok tok!

"Masuk" suara Namjoon terdengar dari dalam ruangan.

Segera Seokjin menekan kenop pintu agar pintu terbuka. Ia masuk kedalam ruang lalu menaruh nampan pada meja dihadapan Namjoon, setelah itu ia menarik satu kursi untuk dihadapan meja.

DOKUMEN (NAMJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang