Chapter 5

938 64 3
                                    

Punten Goputt....-!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Keesokan harinya, Taufan sedang bersiap diri untuk berangkat ke sekolah nya, tak lupa ia telah menyiapkan bekal yg dipesan oleh Halilintar, 'ah, mengingat yg kemarin membuat ku malu>///<, bisa²nya dia menggoda ku didepan umum'-batinnya.

Setelah selesai, dia pun langsung berangkat sambil diantar oleh kakak pertamanya a.k.a 'Angin' yg katanya ingin menjemput calon bininya awokawok²:v. Taufan mah iyain aja, yg penting dapet tumpangan eakk:v. Masalah kakaknya yg terus bercerita panjang lebar tentang calon kakak iparnya [Taufan] itu tak ia hiraukan karena sedari tadi ia hanya fokus pada musik yg didengarkan nya melalui headset.

'Njirtt- kakak lucknut, bisa²nya lu nyeritain KeUwUan lu ke gw-!!, Jiwa jones gw memberontak kamvrtt-!!!. Bodo ah, mending gw dengerin musik aja daripada ngelayanin orang ga waras kek dia!?!'- batin Taufan yg menatap datar ke arah kakak nya yg tiada hentinya mengoceh bak burung berkicau.

'Pftt.. awokawok² gw pastiin jiwa jones Lo memberontak pen keluar buat pundungan di pojokan... Pfttt... kasian adeq gw, tenang ntar gw cariin Lo jodoh di selokan mang Udin'- batin Angin nyeleneh, meski ada betulnya juga.

'Anjj- ni anak kapan berenti nya sih, huh ditinggalin mampuss-!!, Gw do'ain Lo depresot 3 hari-!!'- batin Taufan yg mulai kesal, tapi untunglah dia sudah sampai ke sekolah nya 8 menit selepas dia membatin. Kalo tidak mungkin udah dia tonjok mulut si Angin biar berhenti mengoceh.

"Bang, Ufan masuk dulu yaa"- pamit Taufan seraya menyalimi kakaknya.

"Ya baiklah, belajar yg bener, kalo ada apa-apa beritahu Abang, biar Abang urusin dia Sampe lubangnya"- ujar angin.

Yaa meski hubungan Taufan n ke dua kakaknya itu udah kek Tom and Jerry tapi mereka tidak akan pernah membiarkan salah satu dari mereka berada dalam kesulitan. Intinya mereka saling melindungi, menjaga, dan memastikan keselamatan satu sama lain.

"Iya bang, yaudah Ufan masuk"- ucap Taufan lalu meninggalkan mobilnya. Setelah memastikan Taufan benar² masuk ke dalam sekolah nya, Angin pun melanjutkan perjalanan nya ke kantor n menjemput calon bininya.

___________________________________

Taufan menelusuri koridor untuk mencari kelas X A , yakni kelas Halilintar, untuk apa? Ya untuk memberikan bekalnya lh, karena kalo di berikan nanti pas istirahat takut kelupaan katanya.

Saat sudah menemukan kelas yg dituju ia pun mengintip dari luar untuk memastikan Halilintar ada dalam kelasnya atau tidak. Rupanya makhluk yg dia cari ada di pojok ruangan dan terlihat fokus pada buku novelnya.

Taufan pun masuk ke kelas Halilintar dan tak lupa pula mengucapkan permisi.

"Emm... Permisi" -taufan. Seluruh murid yg di kelas menoleh ke Taufan, seraya mengangkat sebelah alisnya. Dan fang pun bertanya mewakili teman² sekelasnya.

"Oh Taufan, tumben kesini, apa kau mencari sesuatu?"-fang

"Emm... Yaa aku kesini untuk mencari Halilintar"- ucap Taufan jujur.

Karena merasa terpanggil Halilintar pun menoleh dan mendapati gadis pujaannya sedang mencarinya.

"Oh itu dia di pojok ruangan" - balas fang.

Taufan pun menoleh ke tempat Halilintar, dan mendapati Halilintar yg sedang tersenyum ke arahnya. Taufan pun menghampiri Halilintar seraya membuka tasnya dan mengambil kotak bekal Halilintar.

"Kemari... Ada apa mencari ku?"-tanya Halilintar.

"Tidak, hanya mengantar pesanan mu" - balas Taufan seraya menyodorkan kotak bekal Halilintar pada orang nya.

"Owh, kenapa tidak nanti saja waktu istirahat?"-tanya Halilintar sambil menerima kotak bekal yg Taufan sodorkan kepadanya.

"Takutnya nanti aku kelupaan, toh nanti aku harus mengerjakan tugas sejarah di perpustakaan, sepertinya aku tidak bisa menemanimu nanti, maaf yaa"- ucap Taufan dengan wajah bersalah .

"Tidak apa-apa, aku tidak memaksamu kok, tapi kau jangan sampai lupa untuk makan juga, dan terimakasih untuk bekalnya" - ucap Halilintar sambil tersenyum dan mengelus rambut Taufan lembut.

Taufan yg mendapat perlakuan seperti itu pun merona. "Eumm.. tentu aku tak kan lupa untuk istirahat, dan untuk bekalnya tidak masalah, baiklah aku pergi dulu, bye hali"- ucap Taufan buru² ntah karena apa.

Hali yg melihat reaksi Taufan pun menggigit pipi dalamnya mencoba melampiaskan rasa gemasnya.

"Kenapa terburu-buru, tidak mau disini dulu?"- ucap Halilintar

"Eumm, tidak perlu, lagipula bell akan berbunyi sebentar lagi, jadi aku keluar dulu" - ucap Taufan sambil berlari ke luar.

Halilintar yg menatap kepergian Taufan pun tersenyum tipis dan kemudian menyimpan bekal nya.

Seluruh kelas dibuat menganga saat melihat sifat Halilintar yg tak pernah mereka duga sebelumnya, karena mereka pikir Halilintar adalah seorang yg cuek dan dingin serta tak berperasaan bisa bertingkah ramah dan lembut bahkan tersenyum pada Taufan.

Halilintar yg merasa diperhatikan seluruh kelasnya pun kembali bermuka datar seperti biasanya dan menganggap mereka semua seperti benda mati/tidak ada.

"Wih ga nyangka gw li-!!"-ucap fang pada Halilintar.

Sedang Halilintar hanya  berdehem untuk membalas nya.

"Kak, kenapa hanya lu yg dibikinin bekal sama Taufan? Kenapa solar nggak?!" - tanya solar cemberut.

Hali yg melihat ekspresi adiknya pun hanya menatap datar kemudian menjulurkan lidahnya mengejek solar. Dan kembali berekspresi seolah tidak terjadi apa-apa.

Solar semakin cemberut dan kesal melihat kakaknya ini selalu mengambil start pertama. Dan ia pun memikirkan berbagai cara supaya bisa dekat dengan Taufan.

Selang beberapa lama guru pun memasuki kelas tersebut dan pelajaran pun dimulai.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

___________________________________

Halo guys:v

Gimana kabar nya?!

Maapyaa chapter kali ini pendek, ide nya lagi mentok ga jelas.

Imajinasi author itu terus mengalir kek air sungai namun sayang pas mau di pindahkan eh malah ngilang n terganti dengan ide baru. Hiks... Tutor dong biar ide yg menumpuk di otaq itu ga ilang gimana??

Oke segini dulu dari author... Jan lupa vote and koment nya, terutama komentar nya yaa, biar author tau ini book bagus atau nggak, atau gimana biar author tau.

Okelah bye²👋.

You Are Ours, Little Wind. [All x Taufan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang