Chapter 6

939 66 6
                                    

"TANG TANG TANG"

WAHAI PARA MAKHLUK PENGHUNI RUMAH-!!!
CEPATT BANGUN KALIAN SEMUA-!!!
KALO NGGAK, GW GA KASI JATAH MAKAN KALIAN SEMUA-!!!

"BRUKKK"

"BRAAKK"

"GUBRAK"

"TOENG-!!"

"MEOW"

"Iye Mak-!, Ini kita udah siap kok:)" - allelemen.kec.gemtau

"Bagus:D"- gempa

.
.

.
.

.
.

.
.

.
.

.
.

.
.

___________________________________

"Kringggg!!"

Bunyi bel tanda istirahat berbunyi, semua murid pun berbondong-bondong keluar kelas untuk menyegarkan otaq mereka, kecuali gadis bernetra sapphire indah nan berkilau ini.

Dia sedang menuju ke perpustakaan untuk mengerti tugas sejarah dari gurunya. Terlihat ditangannya dia membawa buku catatan berserta alat tulis yg dibutuhkan.

Saat sampai, dia langsung menuju ke rak buku bagian sejarah dan memilih beberapa buku yg dirasa dapat membantu nya. Setelah dapat dia langsung menuju ke salah satu bangku yg disediakan dan mengerjakan tugas nya dengan tenang.

Sementara ditempat lain, terlihat seorang pemuda tampan bernetra gold yg tersenyum ramah dan sesekali membalas sapaan dari beberapa orang yg menyapanya.

Dialah 'Gempa Earthquake' putra kedua dari enam bersaudara keluarga Bagaskara. Diantara saudaranya yang lain dialah yg paling ramah dan waras:). Sifat nya yg lemah lembut namun tegas sangat disenangi oleh banyak orang. Dia juga paling bisa diandalkan, perawakannya yg bijaksana dan tak buru-buru serta dipikirkan secara matang dalam mengambil keputusan, bertanggung jawab, dan teliti,, sehingga tak salah jika dia mendapat kedudukan sebagai ketua OSIS di sekolah nya.

Pemuda tersebut sedang berjalan menuju perpustakaan, sepertinya dia sedang melakukan tugasnya. Saat sampai dia langsung menghampiri guru penjaga perpustakaan tsb dan berbicara sedikit padanya lalu menyerahkan berkas yg dibawanya tadi.

Saat ingin keluar, matanya tak sengaja melihat gadisnya yg sedang fokus mengerjakan sesuatu. Karena penasaran diapun menghampirinya.

"Bukankah itu Taufan?, Samperin deh, sekali-kali juga gapapa kan?, Lagian juga ga bakal tiap hari, xixixi~"

Merasa ada yg mendekat, Taufan mengalihkan pandangan nya dari buku yg dia baca, dan menangkap seorang pemuda yg sedang tersenyum hangat tengah berjalan kearahnya. Dia kenal betul dengan pemuda bernetra gold tersebut, kembar terwaras dari kelima saudaranya. Dia pun membalas senyuman nya lalu menyapa nya.

"Oh gem-gem yah, ngapain kesini gem?"-taufan.

"Tidak ada, hanya menyampaikan sesuatu pada penjaga perpustakaan, lalu melihat mu sendirian disini, jadi ya samperin aja" -gempa

"Owh, begitu yah, yaudah duduk" -Ucap Taufan seraya menepuk tempat duduk disebelahnya.

"Kau sedang mengerjakan tugas apa?" - gempa.

You Are Ours, Little Wind. [All x Taufan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang