Three Lights of Kudo Family

Prologue

"Gedung sudah, cincin sudah, gaun sudah, hmmmm apalagi ya...." Ran termenung menatap layar handphonenya sambil menghitung semua checklist.

Shinichi tersenyum, ia meraih tangan Ran dan mengecupnya, "Yang kurang adalah mempelainya hahahaha..."

"Eh Shinichi awas!" Ran memperingatkan.

Shinichi buru-buru meluruskan kembali kemudinya.

"Hati-hati kau sedang nyetir! Jangan genit-genit!" Oceh Ran.

"Tenanglah, mobilnya juga bisa autodrive, akan menghindari bahaya dengan sendirinya,"

"Tetap saja, aku tidak bisa memercayakan hidupku sepenuhnya pada teknologi!" Ran membelalakkan matanya galak.

Shinichi malah semakin menertawakannya. Ran tetap terlihat menggemaskan walau sedang marah-marah. Mereka sudah lima tahun pacaran sejak hancurnya Black Organization dan bulan depan mereka akan melangsungkan pernikahan mereka.

Shinichi mengarahkan kemudinya masuk jalan bebas hambatan sementara Ran masih sibuk memeriksa barang-barang yang diperlukan untuk pernikahan mereka.

Melalui spionnya Shinichi bisa melihat beberapa meter di belakangnya sebuah truck container sedang menyelap-nyelip dengan kecepatan tinggi.

"Dasar truck gila!" Gerutu Shinichi seraya menekan pedal remnya untuk membiarkan truck melewatinya terlebih dahulu.

Namun pedal remnya tidak berfungsi.

Shinichi mengernyit, Ran belum menyadarinya, ia masih asyik dengan checklistnya.

Truck itu semakin mendekat.

Shinichi mau tidak mau banting setir hingga ban nya berdecit.

Ran tersentak, "Ada apa?"

Shinichi berulang kali menginjak pedal rem tapi tetap tidak ada perubahan. Shinichi menekan tombol autodrive, tapi tombolnya tidak berfungsi juga. Ia menarik rem tangan untuk memaksa mobil berhenti. Asap menguar dari ban yang bergesekan dengan aspal, aroma karet terbakar memenuhi ruangan mobil. Susah payah Shinichi mengendalikan setir mobilnya yang berputar-putar. Ran berteriak ketakutan. Mobilnya menabrak beton pembatas dan terguling. Semuanya menjadi gelap.