Chapter 9

1.4K 94 1
                                    


Shinichi ngotot minta dipulangkan hari itu juga dari rumah sakit. Matanya masih menggunakan perban. Sampai di rumah, ia hanya mengurung diri di kamarnya dalam kegelapan. Semua gorden juga masih ditutup.

Shiho telah mengenakan alat pengubah suaranya kembali di leher ketika telah sampai di rumah keluarga Kudo. Yukiko langsung mengantarnya ke kamar Shinichi. Shiho dapat melihat detektif muda itu duduk di lantai karpet seraya menyandarkan punggungnya di pinggir kasur.

"Tidak apa-apakah meninggalkan mereka berdua saja?" tanya Yukiko cemas, "Shin-Chan pasti akan tahu kebenarannya, bagaimana kalau dia ngamuk?"

Yusaku tersenyum, "kurasa hal itu takkan terjadi,"

"Eh? Kenapa kau begitu yakin?"

Yusaku pun menceritakan pembicaraannya dengan Shinichi beberapa hari lalu sewaktu masih di rumah sakit.

***

"Otosan," panggil Shinichi saat sedang berada di kursi taman rumah sakit bersama Yusaku. Matanya masih diperban.

"Nani?" Yusaku memandang putranya.

"Kau ingat temanku Nakamichi?" Shinichi memulai.

"Ingat, kenapa dengannya?"

"Ano... kemarin dia mendadak menelponku untuk curhat,"

"Oh ya? Tentang apa?"

"Setahun lalu kekasihnya meninggal karena sakit dan setelah itu dia dekat dengan seorang wanita yang selama ini adalah partnernya. Dia bertanya padaku, apakah mungkin seseorang dapat mencintai dua orang sekaligus? Aku masalahnya tidak tahu bagaimana menjawabnya. Aku tidak bisa membantunya, karena itu aku bertanya padamu Otosan. Kau kan penulis, sementara aku cuma detektif. Aku tidak mengerti hal-hal yang sentimentil,"

Yusaku berpikir sejenak, "ada beberapa kemungkinan. Bisa saja selama ini cinta Nakamichi terhadap kekasihnya yang meninggal adalah ilusi, atau cinta pada partnernya yang juga merupakan ilusi. Atau kemungkinan lain, sebenarnya selama ini dia mencintai partnernya alih-alih kekasihnya yang meninggal, hanya saja Nakamichi tidak menyadarinya. Tapi tidak dapat dipungkirinya juga, Nakamichi sungguh-sungguh mencintai keduanya,"

"Apakah benar bisa begitu? Padahal kekasihnya baru meninggal setahun?"

Yusaku tersenyum, "Apa salahnya? Cinta bisa datang lebih cepat atau lebih lambat. Yang manapun sama baiknya daripada tidak datang sama sekali,"

"Apakah hal itu tidak akan mengkhianati kekasihnya yang sudah meninggal?"

"Tidak. Ia bisa tetap mencintai kekasihnya yang sudah meninggal, namun itu telah menjadi masa lalu. Sementara saat ini dan masa depan, ia masih memiliki partnernya. Sebaiknya ia tidak menyia-nyiakan yang masih tersisa. Hidup harus terus berjalan dan mungkin perjalanan bisa menjadi sangat panjang. Tidak perlu merasa sungkan terhadap mereka yang telah meninggal. Ada kalanya harus sedikit egois demi kebahagiaan kita yang masih hidup ini,"

"Aku mengerti Otosan. Aku akan menyampaikannya pada Nakamichi nanti,"

"Eh," Yusaku mengangguk seraya menatap Shinichi penuh arti. Orang itu bukan Nakamichi kan? Melainkan dirimu sendiri Shinichi?

***

"Shinichi," panggil Shiho dengan suara Ran seraya melangkah ragu-ragu mendekati Shinichi.

"Kau ke mana? Bukankah kau sudah berjanji untuk menjadi orang pertama yang kulihat?" tanya Shinichi.

"Aku..." Shiho menggigit bibirnya, tak mampu menjawab.

Shinichi perlahan bangkit berdiri dan agak terhuyung.

Three Lights of Kudo FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang