Chapter 2

979 85 0
                                    


"Ran? Ran, kau di mana?" tanya Shinichi yang memasuki dapur seraya menggapai-gapai dengan tangan dan tongkatnya.

Shiho menghampirinya, "Aku di sini," ia menyahut seraya membimbing Shinichi untuk duduk di meja makan. Ia telah mengenakan alat pengubah suara di leher.

"Otosan dan Okasan mana?"

"Ah, sedang keluar sebentar," kata Shiho.

"Kau sedang apa?"

"Membuatkan sarapan, hanya sandwich. Mau?"

"Boleh,"

Shiho meletakkan sepiring sandwich dan secangkir kopi hangat ke hadapan Shinichi serta membimbing tangannya agar menyadari letak piring dan cangkirnya.

"Hati-hati kopinya masih panas," Shiho mengingatkan.

"Eh," sahut Shinichi seraya menggigit sandwichnya lalu mengernyit, "blueberry dan kacang? Kau biasanya mengolesi coklat atau stroberi, kau seperti Shiho saja,"

Shiho meringis tanpa suara, ia sungguhan lupa saking sudah kebiasaan membuat sandwich seperti itu, "Eh ano, kemarin sewaktu aku di rumah sakit Shiho-Chan ada menjengukku. Dia membuatkanku sandwich blueberry dan kacang. Ternyata rasanya enak juga. Aku jadi suka, karena itu aku membuatnya,"

"Oh begitu,"

"Kalau kau tak suka, mau kuganti saja?"

Shinichi menggeleng, "Tidak apa-apa, begini juga oke,"

Shiho menghela napas pelan sekali karena lega. Untungnya ia cerdik cepat mencari alasan. Lalu untuk mengusir kecanggungan, ia meraih koran pagi.

"Ada berita apa?" tanya Shinichi yang mendengar suara kibasan koran.

"Intinya yang paling menarik adalah mengenai kecelakaan yang kau alami, maksudnya kita alami," Shiho buru-buru meralat.

"Unsur kesengajaan?"

"Eh," sahut Shiho seraya membaca koran, "kabel remnya sengaja diputus dan sensor autodrivenya dirusak,"

"Aku sudah menduganya, mobilnya tidak pernah bermasalah, bahkan baru selesai service,"

"Mungkinkah ini berkaitan dengan kasus yang sedang kau tangani? Dugaan penyelundupan yang dilakukan oleh Fujiwara Group?"

"Aku memang mencurigai hal itu, tapi aku tak punya buktinya,"

Shiho bertopang dagu, "Memang sulit. Laporan keuangan mereka sangat rapi dan tiada cacat. Tapi menurutku itu terlalu sempurna, bahkan perusahaan yang rapi sekalipun pasti ada satu dua transaksi yang selisih,"

"Eh, sebelum aku buta aku juga sempat memeriksanya. Seperti ada sesuatu yang salah, tapi aku tidak tahu di mana," sambung Shinichi.

"Pasti ada suatu file yang disembunyikan. Masalahnya jika ingin menggeledah, kita harus mendapatkan surat perintah penggeledahan,"

"Aku akan coba membicarakannya pada Inspektur Megure," ujar Shinichi tapi kemudian ia mengernyit, "tunggu Ran, bagaimana kau tahu laporan keuangan Fujiwara Group rapi? Kau bahkan tidak tahu menahu mengenai kasus ini. Aku hanya membahasnya bersama Shiho dan Masumi,"

Shiho menepuk jidatnya sendiri, "Shiho-Chan yang menceritakannya padaku sewaktu aku masih dirawat. Aku ingin tahu siapa-siapa saja yang telah membuat kita celaka,"

"Oh. Eh ngomong-ngomong Shiho di mana ya? Tidak kedengaran,"

"Dia sedang menyelidiki kasus ini bersama Masumi,"

"Oh begitu. Aku ingin bicara padanya nanti,"

"Aku akan menyampaikannya pada Shiho-Chan,"

"Uhm," Shinichi mengangguk seraya menyeruput kopinya.

Shiho menghembuskan napas lelah, sampai kapan aku harus begini?

Three Lights of Kudo FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang