"Kami sudah memeriksa semuanya Shinichi. Melalui kamera CCTV kantor agensimu, memang terlihat pelaku merusak sistem keamanan mobilmu. Namun kami belum bisa mengidentifikasinya karena dia mengenakan penutup wajah," jelas Inspektur Megure.
Saat itu Shinichi, Shiho dan Masumi sedang berada di markas kepolisian pusat. Kali ini Shiho tak perlu berpura-pura menjadi Ran. Malah aneh jadinya kalau Ran mengikuti perkembangan investigasi kasus ini.
"Dan kami belum bisa menemukan bukti keterkaitan antara kasus ini dengan kasus Fujiwara Group," tambah Inspektur Megure.
Shinichi tampak tidak puas, Shiho dan Masumi juga bertukar pandang muram.
"Lalu apakah Inspektur Megure dapat mengusahakan surat penggeledahan untuk kantor Fujiwara Group?" tanya Shinichi.
"Kami akan mengusahakannya tentu. Namun untuk mendapatkan surat tersebut harus berdasarkan izin ketua pengadilan. Kita perlu memberi alasan dan dugaan kuat agar ketua pengadilan bersedia memberikan izin. Kecuali apabila ada kasus mendesak, hal itu bisa dilakukan tanpa izin ketua pengadilan," ujar Inspektur Megure.
"Aku mengerti, aku menunggu kabar dari Inspektur Megure. Terima kasih," ujar Shinchi.
Akhirnya Shinichi, Shiho dan Masumi pulang dengan tangan kosong.
"Kau sungguh tidak menemukan keganjilan lain dari laporan keuangan mereka Shiho?" tanya Masumi di perjalanan.
Saat itu Masumi yang menyetir, Shiho duduk di sebelahnya sementara Shinichi di kursi belakang mobil.
"Itulah, takutnya transaksi-transaksi itu tidak pernah tercatat dalam bentuk digital. Kita perlu mencari hard copynya. Tapi jika surat penggeledahan tidak didapatkan..." Shiho hanya menghela napas putus asa.
"Cepat atau lambat mereka akan beraksi lagi," sela Shinichi dari belakang.
"Eh?" Masumi meliriknya melalui spion.
"Jika kita berhasil mendapatkan bukti ketika mereka bertransaksi, itu sudah lebih dari cukup untuk menyeret mereka ke pengadilan acara pidana,"
"Operasi tangkap tangan maksudmu?" tanya Shiho yang melirik Shinichi dari bahunya.
"Eh," sahut Shinichi.
"Baiklah, aku akan terus membuntuti mereka," kata Masumi.
"Berhati-hatilah Masumi, aku tidak ingin kau bernasib seperti diriku," tambah Shinichi.
"Aku akan berhati-hati. Tapi Shinichi-Kun, kau tidak mau periksa lagi ke dokter? Siapa tahu matamu masih bisa disembuhkan," ujar Masumi.
"Aku tidak berharap banyak," sahut Shinichi.
"Kenapa tidak dicoba saja dulu?" tanya Shiho.
Shinichi menggenggam tongkatnya dengan erat. Ia sangat ingin bisa melihat tentu. Tapi ia takut menemukan apa yang telah diduganya.
"Aku akan pertimbangkan dulu," gumam Shinichi seraya menghela napas.
"Jangan terlalu lama, sebelum saraf-sarafnya semakin rusak," Shiho mengingatkan.
"Ah, wakata,"
Hening sejenak.
Kemudian Shinichi mengeluarkan ponselnya dan menekan tombol yang sudah dihapalnya luar kepala bahkan tanpa perlu melihat.
Mendadak saku Shiho bergetar. HP yang memakai nomor Ran. Ia bergidik saat melihat Shinichi yang menelponnya. Masumi yang menyadari hal itu juga terbelalak.
"Lama benar sih angkatnya!" gerutu Shinichi.
Shiho segera mematikan getarannya. Untung saja ia tidak pernah menyetel HP tersebut dalam mode berbunyi.
"Dih! Dimatikan," Shinichi mengeluh seraya memasukan HP nya kembali ke saku.
Tentu saja Shiho tak mungkin menjawabnya dengan suara Ran saat ini. Terlalu dekat jaraknya.
"Kau kenapa Shinichi?" tanya Masumi pura-pura.
"Ran tak mengangkat telponku, bisa kau antar aku ke rumahnya sebentar?"
Shiho melotot pada Masumi seraya geleng-geleng kepala.
Bagaimana sekarang? Tanya Masumi dengan gerakan mulut tanpa suara.
"Bukannya Ran-San sedang check up ke rumah sakit?" tanya Shiho tenang.
"Eh kau tahu itu?"
"Tentu saja aku tahu, Masumi juga tahu. Dia berpesan pada kami untuk menjagamu saat ke markas pusat, karena dia harus ke rumah sakit,"
"Benar-benar Shinichi," timpal Masumi, "di rumah sakit kan tidak bisa pakai HP. Tunggu saja nanti agak malaman, pasti dia akan menghubungimu,"
"Baiklah,"
Shiho dan Masumi bertukar pandang seraya menghela napas lega.
Shiho menyandarkan keningnya di jendela mobil seraya mengeluh dalam hati, Sekarang aku tahu rasanya menjadi Edogawa Conan sekaligus Kudo Shinichi...
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Lights of Kudo Family
FanfictionPipi Tembam hadir lagi dengan fanfic Conan-Ai/Shin-Shi Couple. Versi kali ini mengambil sedikit plot dari novel pribadi Pipi Tembam yang judulnya 'Butterfly in Aurora' terutama pada bagian prologue. Selamat membaca! Selamat baperan! Selamat menikma...